Alun-alun Kabupaten Teluk Bintuni. PAPUADALAMBERITA. FOTO: ISTIMEWA
PAPUADALAMBERITA.COM. BINTUNI- Dalam kepemimpinan pemerintahan Ir Petrus Kasihiw,M.T – Matret Kokop,S.H (PMK2) jilid I ada sekelompok orang yang menyebarkan isu bahwa tidak ada pembangunan di negeri Sisar Matiti.
Namun nyatanya mungkin sekelompok orang itu tidak berada di Teluk Bintuni atau diduga menyebarkan informasi yang tidak sesuai dengan fakta di lapangan.
Jika dilihat fakta yang terjadi di lapangan berbanding terbalik dengan informasi yang beredar dihembuskan para mantan itu, salah satu kerja nyata yang dikerjakan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati petahana yaitu pembangunan alun-alun Sigimerai termegah se-Papua Barat.
Dimana alun-alun merupakan suatu tempat yang menarik untuk berbagai aktifitas baik berolahraga, berkumpul bersama maupun bersantai ria serta dilangsungkan ivent-ivent besar di Kabupaten Teluk Bintuni.
Pusat aktivitas masyarakat ini baru bisa dilaksanakan pembangunannya diera pemerintahan Petrus Kasihiw dan Matret Kokop bukan dimasa 10 tahun sebelumnya yang diklaim ada kejayaan itu.
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Teluk Bintuni Andreas Tomy Tulak,S.T kepada wartawan melalui pesan singkatnya, Rabu (18/11/2020) mengatakan, ditarget pembangunan alun-alun Sigimerai Bintuni selesai tahun 2020 ini.
“Target selesai dalam tahun ini,memang masih ada kekurangan yaitu di tempat bermain anak anak tetapi itu kan bukan bangunan utama, kita berdoa dan berikan dukungan moga target pembangunanya cepat selesai agar bisa dimanfaatkan oleh masyarakat maupun ada kegiatan kegiatan besar di Kabupaten Teluk Bintuni,”kata Andreas Tulak.
Sedangkan calon Bupati nomor urut 2 Petrus Kasihiw mengungkapkan, alun-alun ini nantinya akan dijadikan sebagai tempat olahraga dan iven-iven besar yang akan diselesnggarakan di Kabupaten Teluk Bintuni.
“Alun alun ini juga nantinya akan memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat yang ingin berjualan di seputaran tempat ini, apalagi pusat kota nantinya berada di pusat SP sehingga wajah daerah ini perlahan-lahan harus berubah dari waktu ke waktu,”ujar Petrus Kasihiw.(aba)