PAPUADALAMBERITA.COM,
Manokwari – Komisi Pemilihan Umum (KPU)
Provinsi Papua Barat baru menerima 70 persen dari total logistik yang akan
digunakan dalam Pemilu 2019.
Saat ini, kata Ketua KPU Provinsi Papua Barat Amus Atkana di Manokwari, Rabu,
lebih dari separuh logistik sudah berada di KPU kabupaten/kota, seperti kotak
suara, sampul, bilik, dan alat kelengkapan TPS.
“Yang kami tunggu pengirimannya adalah suarat suara dan sejumlah formulir.
Mudah-mudan bisa segera menyusul,” kata Amus.
PU kabupaten/kota, lanjut Amus, sudah melakukan sortir logistik yang diterima
masing-masing.
Ia mengatakan bahwa pengiriman secara bertahap agar penyortiran bisa berjalan
maksimal sehingga tidak menuai persoalan saat pemungutan suara berlangsung.
Terkait dengan surat suara dan sejumlah formulir yang belum dikirim, Amus
berharap Papua Barat menjadi prioritas. Pengiriman ke daerah ini harus lebih
awal dibanding daerah lain.
“Kita sama-sama tahu kondisi geografis di Papua Barat lumayan berat di
daerah pedalaman maupun kepulauan. Kalau logistif datang telat, tentu akan
sangat berdampak, apalagi cuaca saat ini sedang tidak menentu,” ujarnya
lagi.
Ia menegaskan bahwa sejumlah wilayah di Papua Barat memiliki kesulitan
tersendiri, seperti di Raja Ampat terdiri atas beberapa pula terluar yang sulit
dijangkau pada saat cuaca buruk. Begitu pula, di pedalaman yang sulit dijangkau
dengan angkutan darat.
“Raja Ampat dengan karakter kepulauannya, Teluk Bintuni, Tambrauw dengan
luas wilayahnya juga ada beberapa wilayah di Kaimana dan Sorong Selatan yang
kami rasa sulit. Hal ini perlu menjadi perhatian pertama dalam pengiriman
logistik,” ujarnya lagi.
Terkait dengan pelaksanaan kampanye pemilihan umum presiden/wakil presiden dan
pemilu anggota legislatif, menurut Amos, sudah berjalan aman dan tertib.
Ia meminta peserta pemilu untuk terus memegang teguh slogan “Papua Penuh
Damai” atau Papeda.
“Tidak hanya dalam kehidupan sehari-hari, itu (slogan Papua Penuh Damai)
diwujud nyatakan dalam konteks berdemokrasi,” tutur Atkana.
Dalam berkampanye, pihaknya juga meminta peserta pemilu bersikap santun dan
menghindari ujaran-ujaran kebencian.
“Hindari ujaran kebencian dan/atau berita bohong. Mari kita pupuk
kebersamaan melalui demokrasi dan melahirkan pemimpin yang berdaulat untuk
membawa kejayaan Papua Barat,” pungkasnya.(ant)