Objek wisata Apparalang di Kabupaten Bulukumba menjadi destinasi baru yang mendapat dukungan dana Rp2 miliar dari APBD Sulsel. Dana tersebut akan digunakan untuk pengembangan lokasi dan pengadaan fasilitas pendukung objek wisata tersebut. FOTO: istimewa/antara/papuadalamberita.com
PAPUADALAMBERITA.COM. MAKASSAR – Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan mencatat jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Sulawesi Selatan melalui pintu Makassar mengalami peningkatan 5,72 persen pada Juli 2019, yang dipicu musim liburan.
Kepala BPS Sulawesi Selatan Yos Rusdiansyah di Makassar, Senin, mengatakan jumlah wisman yang masuk melalui pintu Bandara Makassar tercatat sebanyak 1.478 wisatawan atau lebih tinggi dari bulan sebelumnya yakni 1.398 wisatawan.
“Untuk periode Juli 2019 jumlah turis yang ke Sulsel melalui pintu Makassar itu sebanyak 1.478 orang. Angka ini meningkat 5,72 persen persen dibandingkan bulan sebelumnya yang 1.398 orang kunjungan,” katanya.
Ia mengatakan peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara itu dipengaruhi beberapa faktor dan umumnya para turis yang akan melancong ke suatu negara selalu memperhatikan waktu atau musimnya.
Dia menyatakan pada Juli 2019 itu masuk musim liburan sekolah dan umumnya, turis banyak berdatangan di saat liburan.
“Kalau turis-turis asing itu selalu memperhatikan musim kalau ingin berwisata ke luar negeri, jadi mereka memang mempersiapkan jauh-jauh hari. Salah satu yang dipersiapkan itu berlibur di akhir tahun,” katanya.
Berdasarkan data dari BPS, terdapat sepuluh negara yang menyumbang pelancong terbesar selama Juli 2019, yakni pelancong dari Malaysia, Jerman, Perancis, Belanda Tiongkok, Swiss dan Amerika Serikat.
“Turis yang banyak berkunjung dari benua Asia, khususnya Asia Tenggara. Kemudian menyusul dari benua Eropa dan Amerika,” katanya.
Yos menyebutkan secara tahunan atau year on year (yoy) jumlah kunjungan wisman Juli 2019 tidak sebaik periode yang sama di tahun 2018 karena pada saat itu angka kunjungan sebanyak 1.566 orang atau mengalami penurunan 5,62 persen.
“Kalau membandingkan periode yang sama Juli 2019 dengan Juli 2018 penurunannya tidak cukup besar sekitar 5,62 persen,” ucapnya.(ant)