Anggota DPR Papua Barat H Mugiyono S.Hut (kanan) bersama Pimpinan Pendidikan Salafiah KH Abdul Cholik Bukhori.FOTO: rustam madubun/papuadalamberita.com.
PAPUADALAMBERITA.COM-MANOKWARI- Enam dari delapan pasien dari Kabupaten Manokwari terinveksi CoronaVirus Disease 2019 (COVID-19) telah sembuh, dua pasien kini dalam perawatan intensif di Rumah Sakit Provinsi Papua Barat sedang menanti hasil pemeriksaan sawab dari Balai Besar Laborotorium Makassar, kesehembuhan enam pasien sebelumnya tidak terlepas dari kerjasama tim medis, Gugus Tugas Kabupaten Manokwari, Gugus Tugas Provinsi serta peran pasien dan keluarga pasien.
Baca juga: PKS Papua Barat: Walaupun Manokwari Merah, Terapkan New Normal di Distrik Kuning dan Hijau
Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Manokwari drg Hendri Sembiring diminta kerja keras dengan menyusun berbagai langkah simulasi mengairahkan wilayah kota hingga ke enam Distrik di Kabupaten Manokwari, sehingga Kabupaten Manokwari berstatus zona merah bisa turun level ke kuning atau hijau menuju pembrlakuakn The New Normal nanti.
Peran Ketua Harian Gugus Tugas Kabupaten Manokwari sangat diharapkan membawa Manokwari keluar dari zona merah memang menantang dan berat, namun pemerintah melalui dana ABPD yang di kucurkan mengatasi COVID-19 di Manokwari terbilang besar yaitu Rp90 miliar.
Melihat latar belakang Ketua Harian Gugus Tugas Kabupaten adalah seorang dokter yang juga mantan Kepala Dinas Kesehatan, Anggota DPR Papua Barat, H Mugiyono meyakini mampu bekerja bersama tim Gugus Tugas Kabupaten lainnya.
‘’Ketua Gugus Tugas pak Sembirng, beliau orang kesehatan, mantan kepala dinas kemudian bisa focus tidak punya tugas lain, sekrang kami berharap dia focus bekerja, karena dananya besar, lebih dari 90 M,’’ jelas Anggota DPR Papua Barat dari Partai Keadilan Sdejahtera (PKS).
Sehingga dana besar ini menurut Mugiyono harus benar-benar punya dampak terhadap masyarakat, saat ini sudah betul damapak ekonomi sudah disiapkan, tetapi dampak edukasi sangat penting sehingga masyarakat dapat bergerak melakukan new normal dengan edukasi.
‘’Jadi waktu 14 hari sampai tanggal 19 Juni 2020 waktu bagus untuk gugus tugas melakukan sosial kepada masyarakat, tepat sekali, sehingga Gugus Tugas Kabupaten dapat melakukan pemetaan wilayah, merah, kuning atau hijau, kalau nasional pemetaan per kabupaten dan provinsi, tingkat kabupaten pemetaan per distrik.
‘’Menurut saya perlu sekali pemertaan, jadi tidak usah tunggu tanggal 20 Juni nanti, tinggal pendekatannya, pendekatanya kali ini berbeda, kalau daerahnya masih kuning kita tidak bisa pastikan dia masih kuning, tetapi setidaknya bahwa dari gugus tugas mulai memberikan edukasi bahwa kondisi disini zonanya kuning, tetapi bukan berarti kita bebas semua, tetap menggunakan protocol kesehatan,’’ tegas Mugiyono.
‘’Pekerjaan gugus tugas sekarang menantang dan berat, edukasi belum keliatan, sudah barang tentu tidak bisa melakukan pertmuan bersama masyarakat secara terbuka dengan jumlah banyak, tetapi msih ada ruang, kemudian dia turun menggunakan perangkat lain, manfaatkan kepala-kepala kapung, ketua-ketua RT/RW, mereka banyak yang belum diajak terlibat, artinya dimanfaatkan tetapi juga dibiayai,’’ pesannya.
Ia mengatakan, Masyarakat lebih mendengarkan kepala kampung, RT/RW, tidak tidak usah kumpulkan masyarakat banyak, pak RT turun dari ke rumah setiap kampung ini mudah dilakukan.
‘’Saya yakin mantan kepala dinas kesahatan lebih bisa mengetahui, karena background beliau disitu. Sehingga diharapkan lebih focus, kemudian menggunakan jejaring yang sudah ada bagaimana memutus mata rantai, mohon focus karena dana besar ditipkan APBD ke situ,’’ tegas Mugiyono.
‘’Pemrintah sudah relakoasikan oleh bupati yang berkoordinasikan dengan DPRD Kabupaten untuk menggunakan dana besar untuk menguranggi, kalau bisa memutuskan mata rantai dengan prosedur banyak sekali, itu tinggal di jalankan saja,’’ tuturnya.
Hal penting kedua menurut Mugiyono yang juga petinggi Majelis Ulama Indonesia (MUI) Papua Barat ini mengajak masyarakat harus mentaati pemerintah, laksanakan protocol kesahatan, masyarakat mohon dengan sangat untuk menjalankan protocol kesahatan, seperti yang sudah dipesankan.
‘’Mulai dari pakai masker, jaga jarak satu dengan lain, selalu cuci tangan, sebelum kita mau masuk di rumah kita cuci kembali tangan kita, itu satu cara dari berapa cara mengurangi penyebaran bahkan bisa memutus mata rantai, mentaati pemerintah, pesan-pesan ini terus diserukan walaupun berulang,’’ ujarnya penting.(tam)