Papua Barat

Masyarakat Teluk Bintuni Diminta Jangan Kucilkan Pasien COVID-19

129
×

Masyarakat Teluk Bintuni Diminta Jangan Kucilkan Pasien COVID-19

Sebarkan artikel ini
Print

Bupati Teluk Bintuni, Ir Petrus Kasihiw,MT. FOTO: Humas Setda Teluk Bintuni/papuadalamberita.com

PAPUADALAMBERITA.COM. BINTUNI- Untuk mendukung pemerintah daerah melalui gugus tugas penanganan  peyebaran COVID-19 maka masyarakat Teluk Bintuni baik secara langsung maupun tidak langsung menghukum pasien positif yang terpapar virus corona.

Baca juga: Bupati Teluk Bintuni: Pekan Depan Tempat Karantina Suspek COVID-19 Difungsikan

Hal ini disampaikan Bupati Teluk Bintuni, Ir Petrus Kasihiw,M.T usai meninjau lokasi isolasi suspek COVID-19 di Kampung Masina, Distrik Bintuni, Selasa (5/5/2020)

Bupati menegaskan bahwa masyarakat tidak mengucilkan siapapun yang tertular atau terpapar Covid-19, karena tim medis lagi mlakukan upaya-upaya kesembuhan bagi pasien ini.

Seharusnya semua pihak memberikan dorongan, semangat dan motivasi bagi pasien positif corona, bahkan yang diduga covid-19, baik yang berstatus ODP,PDP dan OTG, sehingga dengan perhatian ini diharapkan membangkitkan imunitas tubuh mereka untuk melawan virus terjangkit itu.

“Dan bagi warga yang bertetanga dengan mereka yakin bahwa virus tersebut tidak menyebar ke mereka, karena virus ini menyebar melalui air liur atau bersin dan berjabat tangan. Mari hibur mereka dengan begitu akan membantu dari sisi psikologinya sehingga cepat sembuh,”ujarnya.

Disisi lain, orang nomor satu di Kabupaten penghasil Migas itu mengapresiasi tim Satgas COVID19, sebab masyarakat bertanya bahwa kenapa pasien positif semakin banyak di Bintuni namun Bupati tegaskan bahwa, ini adalah hasil kerja tim satgas, kalau kita tidak bekerja pasti tidak bisa mengungkap kasus.

“Jangan liat angkanya, lebih baik hari ini angka pasien corona banyak dari pada nanti buming diakhir. Dengan begitu, kita mengetahui persis banyaknya pasien covid dan penyebaranya dan yang berkontak siapa saja sehingga segera ditangani,” cetusnya.

Lanjut Kasihiw, kasus bagaikan gunung es, yang nampak ujungnya tetapi dibawah tidak mengetahuinya, tim satgas harus miliki data siapa saja yang dicurigai, maka dari situ diperiksa keluarga dekat dan orang orang yang pernah berhubungan.Jadi semua jaringan orang orang yang kita curigai diikuti untuk memberikan penanganan.

“Pada kesempatan ini juga saya berharap, ODP dan OTG harus jujur bahwa, saya pernah ketemu dengan si A atau si  B agar tim medis bisa mengetahui orang tersebut terinfeksi atau tidak,” harap Bupati.(aba)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *