PAPUADALAMBERITA.COM.MANOKWARI – Berbalut seragam coklat Polri bersenjatakan buku dan alat tulis tanpa senjata api, para anggota polisi Polda Papua Barat menyisiri pelosok negeri di timur Indonesia untuk memberikan pelayanan kepada adik-adik calon pemimpin Papua Barat di masa depan.
Ya, layanan masyarakat yang diwujudkan anggota Polri ini tidak sekedar mengamankan wilayah, meredam konflik, atau sekedar mengatur arus lalu lintas.
Polda Papua Barat memiliki tantangan besar dalam akses pelayanan ke seluruh wilayah adminsitrasi Papua Barat.
Tetapi ternyata pelayanan masyarakat yang diberikan anggota kepolisian mendapati bahwa tingkat pendidikan masyarakat di Papua Barat memprihatinkan.
Sebagai instansi besar di Negara Kesatuan Republik Indonesia, Polda Papua Barat menyadari bahwa penegakan hukum, perwujudan keamanan dan kesejahteraan masyarakat di lingkungan Papua Barat membutuhkan pondasi pendidikan yang mumpuni.
Sebagaimana yang diungkapkan Kapolda Papua Barat, Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga, SH bahwa pendidikan adalah lentera, dengan pendidikan anak-anak Papua Barat bisa memperoleh penghidupan yang lebih sejahtera, pendidikan juga menjadikan para generasi muda berdaya dalam berbagai aktifitas produktif.
Sehingga segala akar kejahatan dan kerusakan dapat dicegah.
Dilansir dari dari data Kemendikbud, tercatat ada sebanyak 68.988 ribu anak usia 15 tahun ke bawah yang tidak bersekolah di seluruh wilayah Papua Barat.
Padahal jika disandingkan dengan dana otonomi khusus Papua Barat sebesar 1,2 triliun rupiah yang digelontorkan kurang lebih 11,6 persen untuk dana pendidikan provinsi, dan masing-masing kabupaten dialokasikan sebesar 30 persen dari total dana otsus di kabupaten/kota. Berdasarkan temuan di lapangan, seringkali kendala pendidikan papua adalah minimnya guru serta motivasi masyarakat untuk bersekolah.
Disitulah, anggota polisi Polda Papua Barat mencoba menjadi jembatan antara masyarakat dan pemerintah, guna meningkatkan kapasitas dan kualitas pendidikan di Papua Barat bagi anak-anak generasi muda.
Sebagaimana semboyan yang dijunjung tinggi Polda Papua Barat Waaja Keema Nenekapoka “Melayani Dengan hati”, memberikan motivasi kepada anggota kepolisian Papua Barat untuk turun tangan menjadi lentera bagi pendidikan Papua Barat.
Gayung bersambut, Bripka Sandry Yusuf Rantedatu, Bhabinkamtibnas Polres Sorong Kota sejak tahun 2017 berinisiasi mengajarkan anak-anak putus sekolah di wilayah Klawasi hingga akhirnya membentuk rumah belajar “Rumbai Koteka”.
Pelayanan yang diberikan Bripka Sandry sejatinya melebihi dari tugas dan tanggungjawabnya sebagai anggota polisi. Namun keterpanggilan hati saat melihat anak-anak di wilayah Klawasi yang tidak menikmati bangku sekolah, membuat seorang Bripka Sandry rela memberikan waktu dan tenaganya tanpa bayaran lebih untuk mengajarkan anak-anak Klawasi membaca menulis dan berhitung.
Kini Rumbai Koteka telah berkembang dan menjadi alternatif pendidikan bagi masyarakat lokal baik anak hingga mereka yang putus sekolah.
Rumbai Koteka juga memberikan layanan pengajaran guna membantu mereka yang putus sekolah mampu mengambil ujian paket dan mendorong mereka untuk memiliki ijazah sehingga mereka mampu memperoleh penghidupan yang lebih baik.
Tak hanya Bripka Sandry seorang, tokoh Bhabinkamtibnas lainnya Bripka Septinus Arui di wilayah Warsnembri, Distrik Mubrani, Kabupaten Tambrauw, juga memberikan pelayanan mulia dalam kemajuan pendidikan anak-anak Tambrauw.
Bripka Septinus Arui menjadi satu-satunya guru di Sekolah Dasar Warsnembri yang tidak memiliki guru tetap. Sembari manjalankan tugasnya dalam menjaga keamanan dan ketertiban kampung, Bripka Septinus juga menyisihkan waktunya untuk mengajari anak-anak Warsnembri baca tulis dan berhitung.
Bripka Septinus juga bahkan mengambil peran untuk menjadi Pendeta di Gereja Warsnembri dengan penuh ketulusan. Semua Bripka Septinus murni tanpa mengharap pamrih. Bripka Septinus percaya bahwa menjadi anggota polisi adalah amanah Tuhan yang harus dijalankan dengan sepenuh hati.
Tak berhenti disitu, banyak anggota polisi Polda Papua Barat yang senantiasa menjadi lentera penerang bagi dunia pendidikan di Papua Barat. Peran anggota polisi dalam dunia pendidikan juga memiliki peran penting untuk penguatan profil pelajar Pancasila.
Sebagaimana partisipasi anggota polisi Rezal Prasetianto yang kerap aktif memberikan sosialisasi ke sekolah-sekolah tentang profil polisi dan pentingnya berpegang teguh pada Pancasila sebagai dasar negara.
Sosialisasi Profil Pancasila dengan terjun langsung di sekolah-sekolah adalah ikhtiar besar guna mencetak generasi muda yang bangga dan cinta pada Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tidak hanya sekedar pintar secara akademis, namun memiliki ideologi Pancasila yang kuat.
Dukungan terhadap pendidikan Papua tidak hanya dilakukan berdasarkan inisiatif dan panggilan pengabdian oleh para anggota polisi. Sebagai instansi besar, dukungan Polda Papua Barat dalam bidang pendidikan juga diwujudkan dengan membagikan berbagai bantuan untuk anak-anak sekolah.
Memberikan beasiswa kepada anak-anak putus sekolah untuk bisa melanjutkan pendidikannya, pemberian bantuan berupa fasilitas sekolah seperti sepatu, buku pelajaran, seragam juga dibagikan merata melalui seluruh Polres di Papua Barat.
Daerah pemekaran baru seperti kabupaten Pegunungan Arfak, Maybrat, dan Tambrauw memiliki akses daerah yang cukup sulit, sehingga berbagai bantuan ini sangat diharapkan oleh warga. Bantuan prasarana pendidikan ini diharapkan dapat memberikan motivasi kepada anak-anak Papua Barat agar terus semangat menempuh pendidikan.
Bahkan Kapolda Papua Barat, Irjen Pol. Daniel Tahi Monang Silitonga, SH memprioritaskan sinergitas dengan berbagai pihak baik Pemerintah Daerah Papua Barat dan seluruh Pemerintah Daerah kabupaten/Kota se-Papua Barat maupun pihak swasta untuk bahu membahu mendorong anak-anak muda Papua untuk menyelesaikan pendidikannya hingga jenjang tertinggi.
Kapolda Papua Barat juga mengadakan kunjungan langsung pada berbagai sekolah, termasuk Pondok Pesantren, serta berbagai Lembaga pendidikan lainnya selain untuk mengantarkan bantuan, juga bertemu langsung dengan pengurus dan anak didik, untuk memberikan motivasi untuk terus berjuang memajukan pendidikan di Papua Barat.
Kini seluruh Upaya Polda Papua Barat untuk memajukan pendidikan di Papua Barat akan terus dipupuk dan dikembangkan. Polda Papua Barat bertekad menumpas jumlah anak putus sekolah di Papua Barat, menambah rata-rata lama sekolah para generasi muda di wilayah Papua Barat, serta membantu mewujudkan pendidikan yang inklusif menyeluruh bagi setiap anak bangsa hingga ke pelosok negeri untuk bisa menikmati layanan pendidikan yang sama.
Untuk bisa memiliki kesempatan mengenyam bangku pendidikan yang setara dengan anak lainnya di belahan bumi Indonesia. Kini menunju Hari Bhayangkara ke-77, Polda Papua Barat akan terus giat menjadi lentera pendidikan bagi anak-anak Papua Barat.(tri)
Penulis : Diah Wahyuni