Papua Barat

Operasi SAR Ditutup, Kapolda Papua Barat Pimpin Apel Konsolidasi: Ini Bukan Akhir Perjuangan

536
×

Operasi SAR Ditutup, Kapolda Papua Barat Pimpin Apel Konsolidasi: Ini Bukan Akhir Perjuangan

Sebarkan artikel ini
Kapolda Papua Barat Irjen Pol Johnny Eddizon Isir memberikan salam hormat kepada pasukan saat upacara penutupan Operasi SAR IPTU Tomi Marbun, sebagai bentuk penghormatan atas dedikasi dan semangat kemanusiaan seluruh personel yang terlibat.FOTO: HUMAS POLDA PAPUABARAT
Print

PAPUADALAMBERITA.COM.TELUK BINTUNI – Kepolisian Daerah (Polda) Papua Barat resmi menutup rangkaian Operasi SAR Polda Papua Barat 2025 dan Operasi Alfa Bravo Moskona 2025 melalui Apel Konsolidasi yang digelar di Mapolres Teluk Bintuni, Rabu (1/5).

Apel dipimpin langsung oleh Kapolda Papua Barat, Irjen Pol Johnny Eddizon Isir, S.I.K., M.T.C.P., dan menjadi momen refleksi atas pelaksanaan operasi yang berlangsung sejak 18 Desember 2024.

Operasi ini merupakan upaya pencarian terhadap IPTU Tomi Samuel Marbun, Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni yang dilaporkan hilang di Sungai Rawara, Distrik Moskona Barat. Sebanyak 510 personel gabungan dari berbagai satuan dan instansi terlibat dalam operasi yang berlangsung lebih dari empat bulan.

Dalam arahannya, Kapolda menyampaikan apresiasi dan penghormatan kepada seluruh personel yang telah menunjukkan dedikasi, loyalitas, dan kerja sama lintas satuan dalam misi kemanusiaan tersebut.

“Meski hasil akhir belum menemukan keberadaan rekan kami IPTU Tomi, kalian semua telah menunjukkan integritas, ketangguhan, dan semangat persaudaraan dalam misi kemanusiaan ini. Kalian adalah prajurit terbaik yang telah menjaga kehormatan institusi,” ujar Irjen Pol Johnny Isir.

Apel ini juga menjadi forum untuk menyampaikan laporan akhir operasi serta mengarahkan personel agar kembali menjalankan tugas masing-masing dengan semangat baru.

Kapolda mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan, kedisiplinan, dan komitmen untuk tetap profesional dalam menghadapi tantangan ke depan.

“Ini bukan akhir dari perjuangan, tapi babak baru untuk terus menjaga profesionalisme dan semangat melayani masyarakat, terutama dalam tugas-tugas kemanusiaan,” tutupnya.

Apel diakhiri dengan doa bersama dan penghormatan kepada rekan yang belum ditemukan, sebagai simbol solidaritas dan harapan atas titik terang di masa mendatang.(rustam madubun)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *