BAPENDA PAPUA BARAT
Papua Barat

OPINI: Karantina Terpusat Dulu Baru Lahan Kuburan, Virusnya Putus Baru Keluyuran

114
×

OPINI: Karantina Terpusat Dulu Baru Lahan Kuburan, Virusnya Putus Baru Keluyuran

Sebarkan artikel ini

ILUSTRASI FOTO: Gubernur Papua Barat didampinggi Pjb Bupati Manokwari dan Ketua Harian Gugus Tugas Papua Barat menyerahkan surat keterangan diperiksa kepada tigas pasien COVID-19 yang sembuh dari sakinta, Sabtu (16/5/2020). FOTO: rustam madubun/papuadalamberita.com.

PAPUADLAMBERITA.COM. MANOKWARI-  Adam dan Ahmad rombongan Itjima Ulama Gowa Sulawesi Selatan asal Papua Barat mereka adalah dua paseien terkonfirmasi postif COVID-19 pertama di Manokwari.

Adam dan Ahmad meyakini bahwa Allah menitipkan coronavirus disease ditubuh mereka, Adam dan Ahmad pun dititip di rumah sakit Provinssi Papua Barat.

Adam dan Ahmad pasien pertama yang meresmikan penggunaan Rumah Sakit Provinsi Papua Barat tanpa acara penguntingan pita karena rumah sakitnya dalam tahap pembangunan.

Peresmian itu atas desakan warga Manokwari yang menolak Adam dan Ahamd diinapkan di RSUD Manokwari maupun di Karantina Terpusat di Sowi yang digagas Bupati Manokwari, almarhum Demas Paulus Mandacan,

Adam dan Ahmad tidak pernah bertanya kapan mereka sehata? Untuk apa mereka ditipikan di Rumah Sakit Provensi yang terletak di bilangan Irman Jaya Manokwari?

Adam dan Ahmad sangat paham jika mereka dititipkan di rumah sakit untuk tim medis mengangkat sakitnya yang mereka derita, tetapi Adam dan Ahmad tidak paham jika titipan disitu bermaksud supaya orang yang sehat tidak tertular sakit seperti yang mereka derita.

Adam dan Ahmad serta empat pasien positif lain, baru sadar bahwa Adam sembuh dari sakit setelah swabnya yang kedua menujukan negatif melalui pemeriksaan laborotorium di Makassar Sulawesi Selatan.

Senin 11 Mei 2020 Adam bak artis yang tengah merayakan ulang tahunnya, selain seikat kembang mawar merah pink dari dokter untuk Adam, Adam menerima uang segepok dalam amplop dari KKSS Manokwari, Adam dilepas Bupati Manokwri Edi Budoyo serta pejabat untuk kembali berkumpul bersama keluarga.

Berselang lima hari, Sabtu 16 Mei 2020, tiga sahabat Adam di Rumah Sakit Provinsi, Haji Abdullah Appe, Umar Laria, Ruth Pagawa dilepas Gubernur Papua Barat Drs Dominggus Mandacan kembali ke keluarga karena dua kali swab mereka dinyatakan negatif.

Pulangnya Adam, kembalinya Umar Laria, sembuhnya Ruth Pagwa dan negatifnya Abdullah Appe tidak memperpendek daftar orang terkonfirmasih di Papua Barat.  Ahad (17/5/2020) Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Papua Barat mencatat angka signifikan 14 orang dinyatakan positif di Papua Barat, sampai Kamis (21/5/2020) pasien positif COVID-19 di Papua Barat total 109 orang.

Sebaran Orang Tanpa Gejala (OTG) di wilayah Papua Barat per Kamis (21/5) tidak main-main, total 1.118 orang, walaupun yang selesai dipantau 412 orang, tetapi yang sementara di pantau 706 orang.

Orang Dalam Pengawasan (ODP) mendekati angka ribuan, kini ada 936 orang, yang selesai dipantau memang 821 orang tetapi masih 115 orang sementara pemantaun, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang masih dalam pengawasan 14 orang, setelah 55 orang selesai pengawasan.

Dari hasil pemeriksan sampel milik 622 orang, yang negatif 513 orang namun yang positif 109, ketika swab mereka diambil. Mereka tidak tau dari siapa mereka tertular, satu jawaban penguatan diri adalah ini titipan Allah, bukankah kita diimbau melakukan pencegahan sesuai protocol kesahatan?

Kabupaten dan kota di Papua Barat sebaiknya mempersiapkan tempat karantina terpusat untuk mengatasipasi ledakan pemeriksaan swab setelah Manokwari, Bintuni dan Sorong di Papua Barat akan memiliki alat pemeriksaan swab melalui PCR hal ini duungkapkan juru bicara Covid-19 Papua Barat dokter Arnoldus Tiniap kepada wartawan dalam satu kesempatan pres rilis di Manokwari

Ditengah pandemic COVID-19 di Papua Barat Kabupaten Manokwari, merupakan kabupaten pertama yang menyiapkan lahan kubur bagi pasien COVID-19 di Manokwari, penyiapan ini menrut Sekda Manokwari Aljabar Makatita yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Manokwari sebagai langkah cepat antisipasi penolakan warga jika ada pasien corona yang meninggal dan dikuburkan di pekuburan umum ditolak.

‘’Lahannya sekitar 40 hektar, lahan itu di Manokwari Selatan milik Pemda Manokwari sejak Drs Dominggus Mandacan menjabat Bupati Manokwari lahan itu sudah ada jadi kita manfaatkan,’’ ujar Sekda pada wartawan.

Menanggapi masukan gugus tugas terkait karantina terpusat, semua kalangan di Manokwari, dari gubernur, wakil gubernur, wakil Ketua DPR Papua Barat, anggota DPR Papua Barat, partai politik, mahasiswa sampai kaki lima sudah menyorotnya.

‘’Karantina Terpusat solusi utama memutus mata rantai COVID-19,’’ ujar mantan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Teluk Bintuni dr Andareas Cilokan kepada papuadalamberita.com.

Ia mengatakan dengan karantina terpusat, OTG dan ODP bisa dapat pengawasan, pelayanan kesehatan dan perawawatn disitu selama 14, dengan demikian orang yang bergejala tidak menularkan kepada orang yang sehat, dan orang yang bergejala akan lebih cepat sehat.

Walapun karantina terpusat bukan satu-satunya cara utama memutuskan mata rantai COVID-19, namun menyiapkan karantina terpusat dulu jauh lebih baik baru menyiapkan lahan kuburan bagi pasien COVID,  jika mata rantai COVID dapat diputusakan baru lah kita keluyuruan (jalan-jalan).

Pesan juru bicara gugus tugas Papua Barat selain karantina terpusat, warga dimbau mentaati protokole kesehatan, tidak keluar rumah kalau tidak penting, tidak berkerumun dalam junmlah banyak, tetap memakai masker dan selalu mencucui tangan.

Selagi kita bisa tersenyum diwaktu sehat  kenapa kita tunggu ketika sembuh dari sakti baru kita tersenyum. Kenapa kita tunggu sakit baru kita mengobati diri kita, tetapi kita tidak mau mencegah supaya tidak sakit selagi kita mashih sehat.(rustam madubun)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *