Pelaku usaha UMKM, Nurjana yang menjadi mitra binaan Pertamina MOR VIII. PAPUADALAMBERITA. FOTO: MOR VIII PT PERTAMINA
PAPUADALAMBERITA.COM. TERNATE – Nurjannah (39 tahun), binaan Pertamina MOR VIII berhasil meraih gelar Juara 2 dalam ajang bergengsi Local Hero Awards 2020 kategori Kemitraan yang diselenggarakan oleh PT Pertamina dalam rangkaian acara Pertamina Voluntary Days 2020.
Pertamina Voluntary Days 2020 adalah ajang apresiasi bagi kepedulian setiap insan dan unit bisnis Pertamina terhadap lingkungan sekitar. Tahun ini dilaksanakan secara online pada 16-27 November 2020. Binaan Pertamina MOR VIII lain juga berhasil meraih juara 3 dalam Kategori Cerdas, yaitu Andreas Rafra dari Ketsoblak, Tual.
Nurjannah ialah pelaku usaha UMKM yang menjadi mitra binaan dari Pertamina MOR VIII. Ia seorang perempuan dengan disabilitas dan pelaku usaha kecil menengah, ditengah keterbatasannya ia mampu membuka lapangan pekerjaan bagi 20 difabel di Kota Ternate. Usaha miliknya diberi nama Serba Usaha Ternate Local Product, yang terdiri dari usaha kuliner khas daerah dan kerajinan tangan serta produk ecoprint.
Melalui LPK Serba Usaha yang ia rintis sejak 2013, Nurjannah juga membuka pelatihan menjahit dan kerajinan gratis untuk difabel dengan menerapkan sistem subsidi silang. Biaya kursus dari kelompok istri pejabat atau orang mampu lainnya ia pergunakan untuk menutup biaya kursus dari teman-teman dengan disabilitas. Hingga saat ini muridnya mencapai 203 orang dengan 83 penyandang disabilitas dan 120 orang tanpa disabilitas.
Nurjannah mengungkapkan rasa syukur dan terima kasihnya bagi seluruh pihak, terutama Pertamina MOR VIII. “Saya tidak menyangka. Sungguh Allah maha baik. Melalui Pertamina telah memberikan saya banyak kesempatan untuk mengenal dan dikenal banyak orang, Syukur Dofu Pertamina,” ucapnya.
Mendorong Kemandirian Difabel Nurjannah menyampaikan “Orang sini kalo punya anak cacat itu disimpen dek, malu mereka. Yang aku pikirkan gimana nasib mereka ini kalo orang tuanya meninggal. Mereka harus bisa mengurus dirinya sendiri dan punya skill untuk bertahan hidup,” ujar Nurjannah saat menyampaikan cita-citanya untuk merubah stigma masyarakat yang menganggap bahwa penyandang disabilitas adalah sampah masyarakat.
Isolasi banyak dialami oleh penyandang disabilitas di Kota Ternate, akses terhadap pendidikan politik bahkan pendidikan mengenai kesehatan pun masih cukup sulit. Nurjannah mengabdikan dirinya sebagai guru di salah satu SLB di Sofifi, kota kecil di sebrang Ternate dari 2013 hingga tahun 2018. Hingga saat ini ia aktif menjadi interpreter dalam berbagai sosialisasi pencegahan narkoba dan sosialisasi pemilu bagi difabel.
Peran Pertamina Selama ini banyak pihak yang datang membantu, diantara semuanya menurut Nurjannah hanya Pertamina yang konsisten memberikan perhatian bahkan hingga ke detail masalah seperti pengelolaan keuangan, iklan, perbaikan kemasan hingga mendorong untuk merambah ke pasar ekspor.
Sejak bermitra dengan Pertamina, kegiatan usahanya meningkat pesat. Bahkan ketika awal masa pandemi omset usahanya naik drastis dan hampir mencapai 100 juta rupiah.
Unit Manager Communication, Relations, & CSR Marketing Operation Region VIII, Edi Mangun ditempat terpisah menyampaikan setiap orang mempunyai hati mulia untuk dapat membantu sesama, salah satunya Nurjannah.
”Semoga bantuan dari Pertamina dapat memperluas tempat pelatihan dan kerajian agar dapat membuka peluang ekonomi bagi rekan rekan yang telah tergabung dan dapat membantu dalam kehidupan sehari hari,” tutup Edi.(rls/tam)