PDB.com,- Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto menegaskan pemilu bukan lah arena atau momentum untuk memecah persatuan bangsa.
“Pemilu bukan arena kita untuk pecah, saling menghujat, saling fitnah dan menjatuhkan,” tegas Wiranto dalam Rakor bidang Kewaspadaan dalam Rangka Pemantapan Pemilu di Jakarta, Rabu (27/4).
Wiranto mengatakan pemilu merupakan kewajiban konstitusional sebagai momentum memilih pemimpin. Dia menilai aneh jika pemilu sampai menyebabkan permusuhan.
“Saya pernah dengar satu keluarga, adiknya pilih 02, kakaknya 01, terus tidak bicara lama, bermusuhan. Ini pertunjukan paling aneh di dunia,” kata Wiranto.
Dia menegaskan perbedaan pilihan adalah hal biasa. Yang terpenting adalah tidak memaksakan kehendak orang lain.
Wiranto mengatakan seorang calon pemimpin hadir tidak untuk diadu, melainkan untuk dipilih. Calon pemimpin tidak saling berhadapan dengan calon lain, melainkan berhadapan dengan publik untuk menampilkan kemampuannya.
“Pemimpin itu berhadapannya dengan publik, untuk menampilkan pengalamannya, menampilkan rekam jejaknya, perilakunya, kompetensinya, integritasnya. Jadi tidak ada alasan sebenarnya dalam pemilu itu berseteru satu orang dengan yang lain,” kata Wiranto. (Ant)