Nasional

Pendeta Gereja Bethesda: Pembunuhan di Beoga Bertentangan dengan Injil

92
×

Pendeta Gereja Bethesda: Pembunuhan di Beoga Bertentangan dengan Injil

Sebarkan artikel ini

Pendeta Gereja Bethesda, Simon Tinal di Rumah Makan Hotel 66 Mimika, Papua. PAPUADALAMBERITA. FOTO: ISTIMEWA

PAPUADALAMBERITA.COM. BEOGA, PAPUASabtu sore 24/4/2021 pukul 16.30 WIT tim satgas Nemangkawi dan Binmas Noken silaturahmi dengan Pendeta Simon Tinal (Gereja Bethesda) di Rumah Makan Hotel 66 Mimika, Papua.

Pada percakapan tersebut, Simon bercerita bagaimana selama sebelum 2021 kekacauan yang timbul hanya seputar perang suku saja, dan hamba Tuhan dapat bantu meredakan. Namun sampai saat kekacauan selama tahun 2021 anak-anak sekolah, guru dan mama-mama mulai merasa takut, sehingga bNyaknyang turun dari gunung.

Simon berpendapay,  tentang jenasah guru yang di tembak di Beoga, bahwa dalam agama tidak dibenarkan untuk membunuh apalagi membunuh guru dan membakar sekolah, sangat bertentangan dengan Injil. Tindakan merekaatas dasar diri sendiri.

Pendeta Simon juga pernah bertemu kelompok KKB dan disinyalir bahwa orang tersebut berasal dari  luar Beoga, karena menggunakan bahasa Dani.

Simon berharap peristiwa penembakan tifak terulang lagi di Beoga.  Pdt Simon juga mengambarkan situasi saat oenembakan terjadi.

“Waktu kejadian itu pelaku sebanyak 30 Orang dengan membawa senjata panjang, saya juga termasuk orang yang ikut evakuasi korban karena korban sudah dalam keadaan meninggal dan posisi korban di dalam rumah, ” ujarnya.(tam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *