Papua Barat

Peresmian 15 Lokasi BBM Satu Harga di Manokwari Apresiasi BPH Migas untuk Papua

244
×

Peresmian 15 Lokasi BBM Satu Harga di Manokwari Apresiasi BPH Migas untuk Papua

Sebarkan artikel ini
Print

Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) M. Fanshurullah Asa pada peresmian 15 lokasi BBM Satu Harga, Selasa (24/11/2020) di Manokwari. PAPUADALAMBERITA. FOTO: RUSTAM MADUBUN

Penyaluran Perdana BBM Satu Harga Provinsi Papua BArat. PAPUADALAMBERITA. FOTO: RUSTAM MADUBUN

PAPUADALAMBERITA.COM.MANOKWARI – Peresmian 15 lokasi baru BBM Satu Harga yang dipusatkan di Terminal BBM Pertamina Manokwari  adalah apresiasi pemerintah pusat melalui Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) ) kepada tanah Papua yang telah banyak memberikan kontribusi untuk menjaga keutuhan NKRI dan memberikan banyak , baik minyak, maupun gas yang ada di tanah Papua.

Baca juga: Pertamina (Persero) Resmikan 15 Lokasi BBM Satu Harga di Manokwari. Papua Barat 4 Titik

Baca juga: Wakil Gubernur Sambut Baik Peresmian 4 Lokasi Baru BBM Satu Harga di Papua Barat

‘’Peraturan pemerintah nomor 36 tahun 2016 Menteri ESDM dimana Permen ini ditugaskan kepada BPH Migas untuk memberikan kuota mengawasi lokasi BBM satu harga yang merupakan percepatan, karena di dalam undang-undang Migas Nomor 22, pemerintah wajib menjamin ketersediaan dan distribusi BBM di seluruh NKRI,  amanat undang-undang Migas itu bukan hanya BBM subsidi, bukan hanya BBM penugasan, namun termasuk BBM umum di seluruh NKRI, termasuk wilayah Terluar,  Terdepan,  Terpencil (3T) itu bagian keutuhan NKRI,’’ ujar Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) M. Fanshurullah Asa pada peresmian 15 lokasi BBM Satu Harga, Selasa (24/11/2020) di Manokwari.

Menurutnya, 15 lokasi yang diresmikan empat berada di Provinsi Papua Barat, yaitu Kabupaten Raja Ampat, Kabupaten Teluk Bintuni dan ada di Kabupaten Sorong Selatan, dua lokasi  lagi di Provinsi Papua, Maluku Utara, NTB di NTT di Kaltim.

Pengguntingan pita menandai peresmian 15 lokasi baru BBM Satu Harga, Selasa (24/11/2020) di Manokwari. PAPUADALAMBERITA. FOTO: RUSTAM MADUBUN

‘’Tetapi yang paling penting saya mau sampaikan di lokasi MORVII,  Pertamina ada 10 dari total hari ini BBM satu harga yang sudah diresmikan dan beroperasi ada 209 lokasi, termasuk yang 15 hari ini. Karena kita punya program sampai tahun 2024,  500 lokasi BBM satu harga akan kita laksanakan dan kita wujudkan,’’ tuturnya.

Ia mengatakan, BBM Satu Harga ini tidak hanya untuk mewujudkan masalah pertumbuhan ekonomi, tetapi yang lebih penting adalah keadilan kewilayahan, keadilan sosial yang berbasiskan keadilan energi yang utamanya.

‘’Kita membalik logika falsafa ekonomi kita, bukan pertumbuhan yang menyebabkan keadilan, tetapi keadilan yang bisa menggerakkan pertumbuhan ekonomi, itu kunci bagaimana kita merubah logika berpikir, yang selama ini pertumbuhan dulu baru muncul keadilan, ‘’ tegasnya.

Ia mengatakan jika di pusat pertumbuhannya,  tidak akan muncul di wilayah terluar, terdepan dan terpencil, semua akan berkumpul di pusat-pusat ibukota karena di sana sudah siap SDM-nya.  Tetapi kalau kita mulai pertumbuhan ekonomi itu dari wilayah terluar, terdepan dan terpencil maka maka itu memulai dengan konsep nawacita, bagaimana membangun dari pinggiran.

Pemberian cinderamata dari BPH Migas dan Pertamina (Persero) kepada pemerintah Provinsi Papua Barat diterima oleh Wagub Papua Barat pada peresmian BBM Satu Harga, Selasa (24/11/2020) di Manokwari. PAPUADALAMBERITA. FOTO: RUSTAM MADUBUN

‘’Hari ini kita bukan berwacana, kita wujudkan BBM satu harga, ini bukanlah untuk mewujudkan semua keadilan bangsa kita, tetapi paling tidak kita sudah menyatakan, Ini bukti konkrit kita, keadilan dibidang energi khususnya BBM satu harga sudah kita wujudkan,’’ jelas dia.

Ia menambahkan, bahawa bagaimana di kawasan-kawasan terluar, terdepan dan tertinggal dan berbatasan dengan negara tetangga itu akan muncul pertumbuhan ekonomi setelah BBM satu harga di sana sama dengan harga di Jawa,  Sumatera yaitu Rp5.150 untuk BBM solar, Rp 6.450 untuk BBM premium.

‘’Maka akan muncul pertumbuhan ekonomi, nelayan-nelayan, petani-petani tidak membeli BBM sampai ada yang harga Rp25.000 per liter bahkan sampai Rp40.000 per liter di Papua, tetapi dengan BBM Satu Harga betul-betul harganya sama. Kalau bisa dengan harga lebih murah, biaya operasional Insyaallah akan menggerakkan pertumbuhan ekonomi nelayan akan lebih besar untungnya,  anaknya bisa sekolah seperti ini nanti semua bisa dengan biaya transportasi lebih murah bisa terwujud,’’ tuturnya.(tam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *