Amukan api di komp[lek Borobudur Tembok, Manokwari, Papua Barat, Kamis (30/9/2021). PAPUADALAMBERITA. FOTO: SCAP VIDEO
Asap yang membumbung ke diatas lokasi kebakaran Jalan Borobudur Tempok, Manokwari, Kamis (30/9/2021). Kamis (30/9/2021). PAPUADALAMBERITA. FOTO: RUSTAM MADUBUN
Upaya gotongroyong warga saat memadamkan api di lokasi kebakaran Jalan Borobudur Tempok, Manokwari, Kamis (30/9/2021). Kamis (30/9/2021). PAPUADALAMBERITA. FOTO: RUSTAM MADUBUN
Kepulan asap menjulang tinggi di lokasi kebakaran Jalan Borobudur Tempok, Manokwari, Kamis (30/9/2021). Kamis (30/9/2021). PAPUADALAMBERITA. FOTO: RUSTAM MADUBUN
PAPUADALAMBERITA.COM. MANOKWARI – Ratusan warga yang rata-rata bermata pencaharian sebagai nelayan korban kebakaran yang bermukim di Jalan Borobudur Tembok, Kelurahan Padarni, Distrik Manokwari Barat, Manokwari, Papua Barat terpaksa mengungsi. Warga kini mengungsi di rumah-rumah keluarga, dan sementara berada di emper pertokoan, akibat kebakaran hebat yang melanda pemukiman.
Data lapangan yang diperoleh papuadalamberita.com menyebutkan kebakaran di pemukiman padat penduduk di kampung Nelayan Jalan Borobudur Tembok ini terjadi pada Kamis (30/9/2021) sekiytar Pukul 10.15 sampai dengan pukul 14.30 WIT.
Dugaan kuat api bersumber dari rumah milik salah satu warga berinisial Wa J yang di sebabkan anaknya lupa mematikan kompor minyak tanah, sehingga kompor panas dan meledak, setelah terjadi kebakaran dari kompor, diduga terjadi hubungan arus pendeik listrik dan menimbulkan ledakan, dengan api merambat kerumah di sebelahnya.
Karena panas terik dan tiupan angin laut yang cukup kencan api terus menyala dan membesar, merambat ke pemukiman warga yang lebih luas, berangsur-angsur warga mulai menyelamatkan diri ke arah jalan raya Jalan Borobudur Tembok.
Sekitar pukul 11.30 WIT mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi kejadian, namun tidak bisa mendekati sumber kebakaran karena tidak ada jalan atau akses masuk ke lokasi kebakaran.
Warga saling bergotong royong mulai memelakukan pemadaman secara secara mandiri dengan cara menyiram api dengan peralatan seadanya.
Salah satu korban kebakaran Fahar 21 tahun yang mengaku berasal Buton Sulawesi Tenggara dan sebagai warga kampung nelayan Jln Borobudur Tembok mengatakan, r umah yang terbakar dari RT 03 sampai RT 08 diperkirakan rumah yang terbakr ratusan unit, ada perahu nelayan sekitar 10 unit ikut terbakar, namun tidak ada korban.
Api cepat merambat karena bangunan rumah rata-rata berbahan papan dan berada padat penduduk, saat kebakar terdengar beberapa kali ledakan yang diperkirakan dari bahan bakar minyak yang milik nelayan yang disimpan dirumah masing-masing.
Kebanyakan warga tidak dapat menyelamatkan barang karena api cepat membesar dan menjalar ke pumukiman yang lain. Korban kebakaran masi bertahan di pinggir jalan Borobudur menunggu dievakuas. Warga korban kebakaran saat membutuhkan uluran tangan pakaiaan layak pakai dan bahan makanan, serta tempat berteduh sementara.
Akibat kebakaran besar itu menimbulkan kepulan asap yang membumbung ke atas hingga terlihat dari reremi puncak dan Arfai.
Kabid Humas Polda Papua Barat, Kombes Pol Adam Erwindi SIK, MSI yang ditemui wartawan beberapa saat sebelum menggelar jumpa pers terkait kasus pembunuhan di Kisor mengatakan, bahwa polisi belum mengetahui berapa jumlah kerugian matrial, serta belum mengetahui penyebab kebakaran yang pasti.
‘’Anggota polsi dari Polres Manokwari masih berada di lokasi kejadian,’’ ujar Kabid Humas singkat.(tam)