Gubernur Papua Barat, Drs Dominggus Mandacan, Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI Ali Hamdan Bogra didampinggi pejabat Kabupaten Sorong saat panen raya ubi jalar, Rabu (8/7/2020) di Kelurahan Matawolot, Distrik Salawati, Kabupaten Sorong, Papua Barat. PAPUADALAMBERITA. FOTO: humas pemda provinsi papua barat.
PAPUADALAMBERITA.COM. MANOKWARI- Saat dunia berada dalam situasi tidak stabil karena dipengaruhi COVID-19, virus ini menghambat aktivitas pemerintah, sosial, ekonomi dan mengganggu tatanan kehidupan manusia, dampak pandemi Covid-19 mempengaruhi pelaksanaan pembangunan pertanian.
‘’Sektor pertanian merupakan kegiatan yang sangat penting karena selalu menyiapkan bahan makanan bagi kebutuhan hidup manusia untuk menjaga stabilitas ketahanan pangan suatu daerah,’’ ujar Gubernur Papua Barat, Drs Dominggus Mandacan saat panen raya ubi jalar, Rabu (8/7/2020) di Kelurahan Matawolot, Distrik Salawati, Kabupaten Sorong, Papua Barat.
Didampingi Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI Ali Hamdan Bogra, Gubernur Papua Barat dalam sambutannya mengatakan, luas Provinsi Papua Barat memiliki luas wilayah 99 671, 63KM2 dengan jumlah penduduk mencapai kurang 982. 000 jiwa berdomisili di 12 kabupaten dan 1 kota.
‘’Menyikapi peningkatan jumlah penduduk diikuti pertambahan kebutuhanakan bahan pangan yang terus meningkat dan kegiatan strategi untuk menggerakkan sektor pertanian mulai dari hulu sampai ke hilir,’’ jelas Gubernur Papua Barat.
Untuk mengantisipasi dampak COVID-19 pemerintah telah menetapkan kegiatan-kegiatan seperti pengembangan komoditi, komoditi pertanian yang fokusnya untuk menjaga ketahanan pangan daerah.
‘’Untuk mempersiapkan ketersediaan bahan pangan, maka melalui Kementerian Pertanian, Kementerian Desa dan pemerintah Provinsi Papua Barat akan alokasi dana sebagai stimulan untuk membantu usaha pengembangan komoditi pertanian seperti ubi jalar, ubi kayu, keladi, sagu, padi dan sayur-sayuran, kata Dominggus Mandacan.
Dominggus mengatakan, program ini akan disebar disemua kampung-kampung di Papua Barat, kalau program ini dikelola secara tepat dan benar maka akan terjadi peningkatan produktivitas hasil pertanian, membuka lapangan pekerjaan dan menambah sumber pendapatan bagi masyarakat.
‘’Marilah kita menjaga ketahanan pangan daerah dengan ikut bercocok tanam atau berkebun, menanam kasbi, petatas keladi dan jagung, nanti setelah kurang umur empat sampai delapan bulan dapat dipanen menjadi sumber karbohidrat bagi tubuh kita,’’ pesan Mandacan.
Ia menjelaskan bahwa menanam padi untuk menghasilkan beras sebagai sumber bahan pangan utama, di pekarangan atau lahan lahan terbuka tanam sayur-sayuran dan dipelihara selama dua sampai tiga bulan, kemudian akan dipanen sebagai lauk sumber vitamin bagi keluarga, mengelola dusun sagu supaya dapat menghasilkan tepung sagu untuk bahan papeda kue sagu dan lain-lain.
‘’Komoditas dan peningkatan produksi pertanian saya mengharapkan semua pejabat dan petugas pertanian secara terus-menerus melaksanakan pelatihan bagi masyarakat petani untuk mengadopsi teknologi sistem budidaya tanaman,’’ tambah Dominggus.(tam)