Papua Barat

Pj Sekda Khawatir Inflasi Meningkat, Minta Intervensi OPD Terkait

384
×

Pj Sekda Khawatir Inflasi Meningkat, Minta Intervensi OPD Terkait

Sebarkan artikel ini
Print
  • Aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Kapal Laut Manokwari, Papua Barat.FOTO: RUSTAM MADUBUN.PAPUADALAMBERITA

PAPUADALAMBERITA.COM.MANOKWARI – Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Papua Barat, Dr Jacob S Fonataba, MSI menyampaikan keprihatinannya terkait laju inflasi yang terus meningkat di beberapa kota, di Papua Barat.

Ia mengtakan, meskipun nilai tukar Year On Year menunjukkan penurunan, meskipun adanya penurunan Year On Year, data inflasi secara Moonth To month masih menunjukkan angka yang tinggi, dengan kontribusi signifikan dari beberapa kota tertentu.

Penegasan itu disampikan Pj Sekda Papua Barat saat memimpin Apel ASN di lingkup Pemerintahan Provinsi Papua Barat Senin (7/10/2024).

β€˜β€™Ini perlu intervensi dari kita Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Saya minta supaya ada tindakan melakukan intervensi dilakukan secepat mungkin, sehingga angka inflasi Kita juga bisa kita kendalikan,’’ tegas penjabat Sekda.

  • Penjabat Sekda Papua Barat Dr Jacob S Fonataba MSI bersama sejumlah pimpinan OPD seusai memimpin apel ASN lingkup Pemprov Papua Barat di Kantor Gubernur Papua Barat, Senin (7/10/2024). FOTO: RUSTAM MADUBUN.PAPUADALAMBERITA.

Diketahui Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat dalam rilis 1 Okteber menyebutkan Pada September 2024 inflasi Year on Year (y-on-y) Provinsi Papua Barat sebesar 2,91 persen.

Pada September 2024 terjadi inflasi year on year (y-on-y) Provinsi Papua Barat sebesar 2,91 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 107,41.

Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya hampir seluruh indeks kelompok pengeluaran, yaitu:

  • Kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 5,75 persen
  • Kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,04 persen
  • Kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,77 persen
  • Kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 2,23 persen.
  • Kelompok transportasi sebesar 1,21 persen.
  • Kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 3,34 persen.
  • Kelompok pendidikan sebesar 4,71 persen.
  • Kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,37 persen.
  • Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 3,21 persen.

Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok kesehatan sebesar 0,09 persen; dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,12 persen.

Tingkat deflasi month to month (m-to-m) dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) Provinsi Papua Barat bulan September 2024 masing-masing sebesar 0,92 persen dan 2,02 persen.(rustam madubun)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *