Papua Barat

PMK2 Minta Audens, DPD Golkar Teluk Bintuni Tolak, Kenapa?

171
×

PMK2 Minta Audens, DPD Golkar Teluk Bintuni Tolak, Kenapa?

Sebarkan artikel ini
Print

Pasangan Petahana Kepala Daerah Teluk Bintuni, Ir Petrus Kasihiw, M.T – Matret Kokop,S.H mengetuk pintu sekertariat DPD Partai Golkar  Teluk Bintuni, Sabtu (13/6/2020). FOTO: istimewa/papuadalamberita.com

PAPUADALAMBERITA.CO. BINTUNI- Sesuai surat tugas DPP Partai Golkar No : B-198/GOLKAR/III/2020 tertanggal 20 Maret 2020 perihal, penetapan sementara Calon Kepala Daerah Kabupaten Teluk Bintuni dengan syarat dan penugasan dari Partai Golkar.

Surat tersebut ditujukan kepada Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Teluk Bintuni. Dimana dalam isi surat tersebut, DPP Partai Golkar telah menetapkan sementara Ir Petrus KasihiwMT dan Matret Kokop,SH sebagai Calon kepala daerah dengan memberikan surat tugas.

Namun sudah dua kali pasangan bakal calon kepala daerah Teluk Bintuni, Petrus Kasihiw – Matret Kokop (PMK2) bersama tim kerjanya menyurati Ketua DPD Golkar setempat untuk bertemu namun ditolak, bahkan Paslon petahana ini mendatangi sekertariat partai berlambang beriningin ini tapi tidak ada pengurusnya.

“Sesuai dengan instruksi dan surat DPP Partai Golkar tersebut, maka kami diminta konsolidasi dan melaporan ke DPD Partai Golkar Bintuni.Namun, sesuai prosudur, surat tugas ini pasti sudah ditangan DPD Golkar Bintuni,” demikin dikatakan Bakal Calon Bupati Kabupaten Teluk Bintuni 2020 – 20204, Ir Petrus Kasihiw MT diampingi Bakal Calon Wakil Bupati, Matret Kokop,SH saat menyambangi Kantor DPC Partai Golkar, Sabtu(13/6/2020).

Lebih lanjut, dikatakan Petrus Kasihiw, dengan perihal surat tersebut, maka saya minta Tim Kerja PMK2 menyurati DPD Partai Golkar Bintuni untuk dilakukan audiensi.

“Surat pertama kata Petrus Kasihiw,tertanggal 20 Maret 2020 perihal permintaan waktu penggurus DPC Golkar untuk bertemu.Menurut dari laporan tim, sudah bertemu dengan Sekretaris DPC Golkar tapi tidak menerima. Tim juga berusaha untuk bertemu dengan Bendahara, tapi tidak berkenan bertemu,” ujarnya

Setelah surat pertama, tim melayangkan lagi surat kedua tanggal 12 Juni perihal untuk bertemu. Saat itu  tim bertemu sesepuh partai Golkar, Buce Maboro untuk memfasilitasi mereka bertemu pengurus DPD Golkar, namun sampai kemarin penggurus menolak tanpa alasan yang jelas

Dijelaskan Petrus Kasihiw lagi, seharusnya dibaca dulu suratnya, dan kalau menolak, maka dibalas lagi dengan surat sebagaimana etika dalam ber-organisasi.Namun hal itu tidak dilakukan dan surat kami tidak diterima.

“Untuk itu, sekali lagi saya dan pak Matret Kokop hari ini ke kantor DPD Golkar Bintuni untuk menghargai keputusan surat DPP Partai Golkar.Tadi, kami sempat melakukan foto didepan kantor dengan harapan ada penggurus yang melihat dan bisa berkomunikasi tapi kantor tertutup,” ujarnya.

Sehingga nantinya diberitahukan kepada DPP, dan segala keputusan ada di DPP. Kami sebagai mandataris surat tugas ini hanya melaporkan, nanti selanjutnya DPP yang putuskan.

Namun, sebelum ke DPP, pihaknya akan ke DPD Partai Golkar Papua Barat, jadi secara berjenjang. dan sampai pada akhirnya ke Jakarta untuk bertemu DPP Pusat.

Intinya, sebagai pemegang mandat surat tugas, terus melakukan silahturahmi dan konsilidasi. Kalau hari ini belum bisa bertemu DPD Golkar Bintuni, maka kami akan menyurati lagi sampai bertemu. Apabila sudah tidak bisa bertemu lagi, itu merupakan kewenangan teman teman DPD Golkar Bintuni dan kita serahkan semuanya ke pusat.

“Sebagai seorang negarawan yang berjiwa demokrasi, saya tetap melakukan komunikasi sesuai etika demokrasi dan membangun hubungan baik dengan semua partai di Kabupaten Teluk Bintuni.Entah siapapun yang mendapatkan rekomondasi dari pusat, itu haknya DPP, tapi komunikasi sangat penting. Sebagai tokoh tokoh politik di Bintuni harus berjiwa besar dan tetap mengedepankan etika dalam berpolitik,”ucapnya

Dikatakannya,tidak ada niat baik dari mereka, karena etika milik semua partai. Mereka miliki aturan dan ketentuan ketentuan, sehingga sekali lagi tidak bisa mengatakan etikat baik atau tidak.Tapi dalam politik segala sesuatu bisa saja terjadi, dan ini merupakan hal biasa dalam politik.

“Sehingga menurut saya, masih ada ruang dan harus ada yang fasilitasi. Mungkin dari kejadian ini, akan muncul tokoh tokoh Golkar yang memang dipercayakan untuk bisa memfasilitasi bertemu dengan pengurus DPD Bintuni. Ini bukan akhir dari segalanya, harus berusaha lagi untuk berdialog dan melaporkan perihal surat tugas ini,”pungkas Petrus Kasihiw.(aba)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *