Dirlantas Polda Papua Barat yang ditemui wartawan di Manokwari. PAPUADALAMBERITA. FOTO: RUSTAM MADUBUN
PAPUADALAMBERITA.COM. MANOKWARI – Satu cerimin budaya bangsa adalah tertib lalu lintas, polisi lalu lintas mengutamakan pendidikan, bukan penilangan, polisi lalu lintas tidak surut mengingatkan warga untuk selalu tertib lalu lintas.
Baca Juga: Viral Karena Balap Liar Dikira Bagus, Sebenarnya Itu Latah Media Sosial
‘’Senjata utama adalah pendidikan masyarakat, bukan penilangan, bukan tindakan, kita tidak menyerah, tidak surut menyuluh pada masyarakat tertib berlalu lintas,’’ ujar Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Papua Barat Kombes Pol Raydian Kokrosno SIK, Msi yang ditemui wartawan di Manokwari Rabu pekan lalu.
Dirlantas mengatakan, polisi lalu lintas jajaran Ditlantas Polda Papua Barat dan jajaran Kasat Lantas sebetulnya sangat tidak bangga jika banyak warga yang ditilang akibat pelanggaran lalu lintas. Tetapi polisi lalu lintas sangat bangga dan senang kalau warga sudah banyak mentaati aturan lalu lintas karena kesadaran sendiri.
‘’Makanya tageline tolong digelorakan terus, bahwa polisi lali lintas, kami di Ditlantas Polda Papua Barat jajarannya dan Kasatlantas jajarannya tidak bangga menegakkan hukum, kita tidak bangga menilang, kita bangga kalau masyarakat tertib lalu lintas karena kesadaran sendiri,’’ kata Kombe Pol Raydian.
Menurut Dirlantas, tertib lalu lintas harus digelorakan, ditingkatkan terus di Kota Manokwari sebagai ibukota Provinsi Papua Barat.
‘’Karena cermin budaya bangsa adalah tertib lalu lintas, jangan bangga kalau ada tamu luar ke Manokwari atau kota-kota lainnya di Papua Barat melihat lalu lintas semraut atau tidak terbit, jangan bangga dengan itu, makanya kita mengajar semua untuk tertib berlalu lintas, bisa mencerminkan bahwa kota ini bisa tertib,’’ pesan Dirlantas.
Penertiban lalu lintas oleh Satuan Lalu Lintas Polres Manokwari. PAPUADALAMBERITA. FOTO: SATLANTAS POLRES MANOKWARI
Menurutnya, pelanggaran lalu lintas tidak bisa dihilangkan, karena ini pada pribadi masing-masing, tetapi pelanggaran lalu lintas bisa ditekan, bisa diminimalisir, kalau bisa ditekan kecelakaan menurun, karena kecelakaan diawali dari pelanggaran, pelanggaran apapun berpotensi kecelakaan.
‘’Contoh melanggar lampu lalu lintas misalnya, kalau tidak gunakan helm terjadi kecelakaan ringan, ketika terbentur kepalanya di jalan mungkin akan selamat kalau pakai helm, kalau tidak pakai helm bisa kehilangan nyawa, itu contoh, jadi semuanya karena pelanggaran,’’ tegas Raydian.
Ia menambahkan, tertib berlalu lintas di kawasan tertib lalu lintas telah disampaikan enam bulan lalu bersamaan dengan persemaian RTMC Ditlantas Polda Papua Barat, itu dibarengi dengan program kawasan tertib lalu lintas dan protokol kesehatan dengan sebar banner imbauan.(tam)