Nasional

Psikolog: Berfikir Sehat dan Hindari Kecemasan Berandil Melawan COVID-19

103
×

Psikolog: Berfikir Sehat dan Hindari Kecemasan Berandil Melawan COVID-19

Sebarkan artikel ini
Print

Ilustrasi foto: Peran media jurnalis dan prilaku bijak masyarakat dalam menyampaikan informasi sangat diperlukan, di sisi lain perlu ada pendampingan satu sama lain di lingkungan masing-masing.FOTO: rustam madubun/papuadalamberita.com

PAPUADALAMBERITA.COM.- Psikolog Dr Novrans Eka Saputra mengatakan berfikir sehat dan tidak cemas merupakan salah satu kondisi yang mendukung untuk melawan wabah virus corona, disamping berperilaku hidup bersih dan sehat serta disiplin.

“Percayalah kita bisa melawan corona bila berfikit sehat dan tidak cemas,” kata Novrans yang juga  Ketua Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi) Cabang Jambi itu, Senin.

Himpsi Cabang Jambi membuka layanan konseling online bagi warga Jambi dalam menghadapi dampak psikologis dari penyebaran COVID-19 di Tanah Air.

Menurut dia, animo masyarakat untuk mengakses konseling online yang ditangani atau direspon oleh psikolog dari sejumlah daerah di Provinsi Jambi itu cukup tinggi. Dan dari beberapa kegiatan itu maka bisa disimpulkan bahwa kecemasan masyarakat sangat kentara saat ini.

“Bila melihat dalam beberapa hari terakhir, gejala kecematan sampai psikomsomatis telah dirasakah masyarakat,” kata Novrans.

Setiap pemberitaan mengenai hal itu (COVID-19) menstimulasi mereka cemas dan cenderung berdampak lebih buruk.

Menurut dia peran media dan perlaku bijak masyarakat dalam menyampaikan informasi itu sangat diperlukan, di sisi lain perlu ada pendampingan satu sama lain di lingkungan masing-masing.

“Saran saya sepertinya media juga harus ikut menjaga pemberitaan di masyarakat, juga peran masyarakat untuk lebih bijak dalam menyampaikan informasi atau respon di media sosial,” kata Novrans.

Ia menyebutkan, transparansi tentang korban boleh, namun tidak diekpose secara berlebihan.

Lebih lanjut, Novrans yang juga Kepala Prodi Psikologi Fakultas Kedokteran dan kesehatan Universitas Jambi itu menyebutkan dalam menghadapi kondisi yang tidak biasa, seperti pandemi saat ini, masyarakat harus bisa memanajemen emosi, khususnya rasa cemas dan kekhawatiran berlebih kepada COVID-19.
Hal itu perlu difasilitasi, terlebih masalah yang dihadapi masyaakat lebih banyak dari situasi biasa. Namun saat ini kondisinya berbeda yang kenyataanya butuh penguatan khusus.

Novrans menyebutkan, dampak dari kecemasan setelah mendapat informasi atau kabar terbaru terkait COVID-19 kadang mempengaruhi ke kondisi tubuh. Ia mencontohkan, salah satu bentuk reaksi kecemasan yang lazim adalah tiba-tiba merasa ingin batuk, meriang, kekhawatiran berlebih bahwa dirinya terpapar CIVID-19.

“Kehadiran konseling online yang digelar secara cuma-cuma dari Himpsi Jambi salah satunya membantu mengatasi hal itu, mereka butuh layanan psikologi. Dengan konseling online, maka tidak perlu pergi ke RS atau fasilitas kesehatan, cukup dengan gawai sudah bisa mendapatkan pendampingan dari psikolog,” katanya.

Pihaknya akan melakukan komunikasi dengan Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi Jambi serta malakukan evauasi kegiatan ini sehingga pelayanan dapat terpantau dan terpenuhi.

Selain itu, Himpsi Jambi juga akan berupaya untuk bisa memberikan pendekatan kepada keluarga pasien dan juga keluarga tenaga kesehatan yang bertugas menangani pasien agar memiliki kesiapan untuk menyikapi kondisi saat ini terkait COVID-19.(ant)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *