HUT Papua Barat
Papua Barat

Pupuk Langka, Ratusan Petani di Bomberay dan Tomage Kabupaten Fakfak Kewalahan

308
×

Pupuk Langka, Ratusan Petani di Bomberay dan Tomage Kabupaten Fakfak Kewalahan

Sebarkan artikel ini

Wakil Bupati Fakfak Yohana Dina Hindom dan Sekda Fakfak Drs. Ali Baham Temongmere, MTP., Bersama Petani di Distrik Tomage Ketika Panen Padi Pada Tahun 2022. PAPUADALAMBERITA.COM. FOTO : RICO LET’s. 

PAPUADALAMBERITA.COM. FAKFAK – Kondisi kelangkaan pupuk di kawasan Bomberay dan Tomage dialami oleh ratusan petani di kawsan itu. Kelangkaan pupuk tersebut menyebabkan para petani harus mengeluarkan ongkos yang cukup mahal untuk membeli pupuk dari Kota Fakfak.

Mahal dan langkanya pupuk hampir selama 2 tahun lebih lamanya, menyebabkan hasil produksi pertanian mereka pun menurun.

Salah seorang tokoh masyarakat di SP 3 Distrik Bomberay, Teurupun dalam keterangannya mengaku, kelangkaan pupuk yang dialami oleh para petani di kawasan Bomberay dan Tomage, menyebabkan hasil panen mereka menurun.

“Kelangkaan pupuk ini terus terang, sangat meresahkan para petani di kawasan ini. Bantuan pupuk yang dijanjikan pun tak kunjung datang, menyebabkan kami juga kesulitan untuk mengembangkan tanaman pertanian khususnya palawija,” ujarnya.

Dia mengaku, dengan kelangkaan pupuk saat ini, menyebabkan para petani hanya bertahan dengan kondisi apa adanya.

“Pengembangan pertanian di kawasan ini bias saja dilakukan, jika ada daya dukungan, salah satunya yakni ketersediaan pupuk. Jika kami harus beli di Kota dengan biaya operasional yang cukup tinggi, maka sangat mustahil bagi petani di kawasan ini untuk mengembangkan pertanian mereka,” akunya.

Hal senada pun disampaikan, Sumardi, salah seorang petani di kawasan SP 3 Distrik Tomage. Dalam keterangannya, dia mengaku, kelangkaan pupuk di kawasan Bomberay, hampir dirasakan oleh sebagian besar petani di kawasan itu.

“Kami memang sedang menunggu bantuan social pupuk subsidi tersebut, namun sampai dengan saat ini belum juga kami dapatkan,” akunya.

Kepala Kampung Warisa Indah, Andi Fadli pun mengaku, kelangkan pupuk juga dialami warga petani di kampung yang dipimpinnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Fakfak, M. Soleh, S.Hut., M.Si. PAPUADALAMBERITA.COM. FOTO : RICO LET’s. 

Dia mengaku, untuk mengalokasikannya melalui dana desa, masih sangat minim, karena alokasi anggaran tidak cukup untuk pengadaan pupuk untuk ratusan petani di kawasan tersebut.

Dia juga menambahkan, untuk kawasannya, butuh juga normalisasi kali agar, pada saat banjir tidak menyeruak masuk dalam kawasan pertanian petani.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Fakfak, Mohammad Soleh, S.Hut, M.Si ketika dikonfirmasi, Minggu (28/5/23) mengaku, untuk subsidi pupuk bagi Kabupaten Fakfak di tahun anggaran 2023 ini mengalami pengurangan.

“Jadi untuk quota subsidi pupuk ini terjadi di seluruh wilayah mengalami pengurangan secara nasional. Untuk di Fakfak sendiri, hampir mencapai 50 persen. Ini kebijakan Pemerintah Pusat,” ujarnya mengawali konfirmasi wartawan.

Dia lebih lanjut mengatakan, olehnya, upaya yang dilakukan oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Fakfak, hanya sebatas menyediakan anggaran untuk pupuk bagi kelompok petani binaan saja, sementara untuk secara umum tidak.

“Nanti saya cek datanya,” ujar Kadis Soleh, ketika disinggung soal besaran alokasi anggaran dan sebaran distribusi pupuk di Fakfak.

Karena quota subsidinya dibatasi, dirinya juga tidak menampik jika, produksi pertanian di seluruh wilayah Papua Barat mengalami kekurangan itu.

“Bomberay, yang merupakan salah satu lumbung pertanian kita pun, yah otomatis berdampak juga, minim produksi tentunya, seperti apa yang dikeluhkan oleh para petani saat ini,” akunya.

Untuk itu, di akhir tanggapannya, dirinya sangat berharap agar ada kebijakan segera yang perlu diambil oleh Pemprov, sehingga ada alokasi anggarannya untuk menutupi kekurangan subsidi pupuk di wilayah ini, termasuk Kabupaten Fakfak.(RL 07)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *