Jadwal Imsakiyah Ramadhan 1441 H, Jumat 1 Mei 2020 untuk Kota Manokwari dan Sekitarnya
Sanusi Rahaningmas. FOTO:istimewa/papuadalamberita.com.
PAPUADALAMBERITA.COM. MANOKWARI- Bangsa Indonesia saat ini sedang berjuang melawan pendemi corona virus disease 2019 (COVID-19) dimana telah menelan korban ratusan jiwa, nyawa para tenaga medis dipertaruhkan.
Pemerintah pusat hingga daerah menerbitkan aturan untuk melarang masyarakat tidak boleh mudik, tidak boleh keluar rumah bahkan untuk beribadah secara berjamaah di tempat ibadah pun dilarang
Bahkan beberapa daerah melaksanakan karantina mandiri dan berlakukan jam-jam tertentu untuk keluar rumah. Anggota DPD RI, M. Sanusi Rahaningmas,S.Sos.,M.M,S.IP mengatakan, semuanya ini semata mata adalah untuk memutuskan mata rantai COVID-19 karena pemerintah sayang sama rakyatnya ataukah hanya sebuah sandiawara belaka.
Dalam kondisi seperti ini semua aturan ditegahkan sampai pada ancaman kepada kepala-kepala daerah yang coba-coba menyalagungakan anggran untuk penangan Covid 19 akan dipenjara seumur hidup.
“Tapi dibalik itu pemerintah Indonesia memperbolehkan 500 orang tenaga kerja asing TKA Asal Cina masuk ke Sulawesi Tenggara, ini adalah satu bentuk penghiatan dan pelecehan terhadap sebuah komitmen pemerintah yang sedang gencar-gencarnya melawan COVID-19 dengan mengganggarkan dana ratutasan Trilliun, hal ini menjadi sebuah pertanyaan besar yang harus dijawab oleh pemerintah pusat melalui Presiden Joko Widodo. Sebenarnya ada apa dibalik Negara dalam menghadapi Covis 19 ini,” kata Sanusi dengan nada tanya melalui keterangan tertulisnya yang diterima media ini, Jumat (1/5/2020)
Sehingga Senator Papua Barat ini mengatakan hal seperti ini entah sengaja atau tidak dilakukan demi kepentingan pejabat tertentu, diantaranya adalah menganggarkan Rp 5.6 triliun untuk kartu prakerja yang hanya habis untuk kegiatan pelatihan dikelolah oleh oknum-oknum pejabat di Istana yg menuai berbagai kritikan dan sorotan dari berbagai kalangan di Indonesia yang sangat prihatin dengan kondisi ekonomi bangsa sekarang ini.
“Satu masalah belum selesai tiba-tiba muncul lagi keinginan untuk mendatangkan 500 orang TKA Asal Cina yg nota bene adalah Negara yg pertama kalinya di serang Covid 19 ini ada apa sebenarnya, apakaha hal tersebut diketahui Presiden atau tidak..?” tanya Sanusi lagi.
Anggota MPR RI ini memintah pertanggung jawan Menteri Tenaga Kerja dan Transimigrasi RI tentang masyarakat Indonesia dilarang keluar rumah, dilarang mudik alias pulang kampung tapi pemerintah bisa perbolehkan TKA Asal Cina sebanyak 500 orang untuk datang ke Indonesia khususnuya sulawesi Tenggara.
“Mereka datang dalam rangka apa sebenarnya sehingga kelak tidak ada dusta diantara pemerintah dan rakyat Indonesia,” tambah Rahaningmas.(aba)