Papua Barat

Tiba di Fakfak, 34 Penumpang KMV. Kalabia Dari Timika Dikarantina, Ini Juga Pengakuan Mereka.

198
×

Tiba di Fakfak, 34 Penumpang KMV. Kalabia Dari Timika Dikarantina, Ini Juga Pengakuan Mereka.

Sebarkan artikel ini
Print

Dari Timika Tiba di Fakfak Dengan KMV. Kalabia, 34 Penumpang Jalani Pemeriksaan Suhu Badan Dengan Thermo Gun Oleh Petugas Kesehatan Covid -19 Kabupaten Fakfak. Minggu 5 Juli 2020. FOTO : RICO LET’s./papuadalamberita.com.

Sebanyak 34 Penumpang KMV. Kalabia Dari Timika Saat Tiba di Pelabuhan Fakfak, Diangkut Dengan Tiga Truk Masuk Karantina Terpusat Balai Diklat Pemkab Fakfak. Minggu 5 Juli 2020. FOTO : RICO LET’s./papuadalamberita.com.

PAPUADALAMBERITA.COM. FAKFAK – Sekitar jam 21.15 WIT pada Minggu (5/7/2020) sebanyak 34 penumpang KMV. Kalabia dari Timika tiba di pelabuhan laut Fakfak, dari 34 penumpang tersebut 3 anak – anak .

Kedatangan warga Fakfak yang selama kurang lebih tertahan di Timika Papua selama kurang lebih 5 bulan begitu turun dari kapal KMV. Kalabia langsung disambut petugas kesehatan Covid -19 dan menjalani pemeriksaan suhu badan dengan menggunakan thermo gun serta pengambilan identitas.

Usai menjalani pemeriksaan suhu badan dengan thermo gun, sebanyak 34 penumpang dari Timika langsung dievakuasi ke lokasi karantina terpusat Balai Diklat Pemkab Fakfak dengan  menggunakan 3 kendaraan truk.

Rencana pemeriksaan rapid test yang akan dilaksanakan di Pelabuhan Fakfak terhadap para penumpang itu batal dilakukan dengn alasan waktu dan kondisi penumpang yang kecapaian dalam pelayaran Timika – Fakfak.

Jubir Pemkab Fakfak Covid -19, Gondo Suprapto, SKM, M.Si, mengatakan, rencana rapid test terhadap penumpang yang turun dari KMV. Kalabia di pelabuhan Fakfak mengalami perubahan karena melihat kondisi sehingga para penumpang tersebut akhirnya harus masuk karantina terpusat dan akan dilakukan rapid test di balai Diklat Pemkab Fakfak.

“Rencananya KMV. Kalabia akan tiba di Fakfak pada Senin (6/7/2020) namun setelah mendapat informasi kalau ada perubahan masuk kapal tersebut pada Minggu malam (5/7/2020) sekitar jam 21.00 WIT sehingga persiapan pun terbatas untuk rapid test pun terbatas”, tutur Gondo.

Menurutnya, bila nanti dilakukan rapid test terhadap 34 warga Fakfak yang baru tiba Minggu malam dengan Kalabia hasilnya non reaktif maka akan dipulangkan untuk menjalani isolasi mandiri selama 10 hari dan akan dilakukan rapid test kedua di puskesmas sesuai alamat tempat tinggal 34 warga Fakfak tersebut.

Tetapi bila ada satu diantara 34 orang itu hasil rapid test nya reaktif maka 34 orang itu akan tetap menjalani karantina terpusat di Balai Diklat selama 10 hari untuk dilakukan rapid test kedua, tukas Kadis Kesehatan Fakfak, Gondo Suprapto.

Sementara itu, La Irat salah satu penumpang KMV. Kalabia, kepada papuadalamberita.com. mengatakan, sejak penutupan akses keluar terputus ditengah pandemi Covid -19, dirinya bersama rekan – rekan sebanyak 50 orang tertahan di Timika selama 5 bulan dan selama 5 bulan di Timika, tinggal bersama keluarga, namun dari 50 pedagang buah itu yang baru kembali sekitar 20 orang sedangkan lainnya masih berada di Timika

La Ira mengaku, dirinya bersama teman – teman sebanyak 50 orang ke Timika untuk berdagang buah – buahan, salah satunya durian yang dibawa ke Timika dengan menggunakan KM. Sabuk Nusantara 77 pada bulan Maret 2020.

Selama di Timika sejak tertutup akses keluar, dirinya dan teman – teman hanya bertahan hidup dengan hasil jualan bahkan modal daganganya pun habis untuk membiayai hidup selama di Timika.

“Selama di Timika kami tidak mendapatkan bantuan sehingga keuntungan jualan dan modal habis terpakai untuk biaya hidup selama 5 bulan di Timika”, tutur La Ira kepada media ini saat tiba di Fakfak.

Dia mengaku, untuk pulang di Fakfak 35 penumpang harus membayar biaya tiket per orang sebesar Rp.400.000 ditambah lagi biaya rapid test per orang yang dibayar ke Puskesmas di Timika sebesar Rp.600.000,-.

“Total biaya balik Fakfak sebesar Rp.1.000.00,- karena beli tiket per penumpang sebesar Rp.400.000,- dan biaya rapid test sebesar Rp.600.000,- belum lagi biaya transportasi dari Timika ke Pelabuhan”, keluhnya kepada media ini.

Selain La Ira, salah satu penumpang perempuan Walina bersama dua anaknya, mengaku, ke Timika pada bulan Maret 2020 dengan menggunakan KM. Sabuk Nusantara 77 dengan keperluan menjenguk mama nya yang sedang sakit.

Dua penumpang ini, mengaku, walaupun bersusah – susah naik kapal dari Timika ke Fakfak namun mereka merasa senang sudah sampai di Fakfak dengan selamat walau harus menjalani karantina terpusat di Fakfak.

“Sudah senang begitu tiba di Fakfak, walaupun harus masuk Karantina untuk menjalani rapid test lagi”, tutur Ibu dua anak itu dari balik bak truk yang akan mengantarkan mereka masuk karantina terpusat Balai Diklat Pemkab Fakfak.(RL 07)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *