Papua Barat

Tinggal di Sorong Sejak Usia Satu Tahun, WNA Belanda Ini Pilih Jadi Warga Negara Indonesia

183
×

Tinggal di Sorong Sejak Usia Satu Tahun, WNA Belanda Ini Pilih Jadi Warga Negara Indonesia

Sebarkan artikel ini
Print

Kepala Kantor Wilayah Hukum dan HAM Papua Barat, Slamet Prihantara, SH, MSI, mengambil sumpah , warga negara asal Belanda Maximilian Mike Ammer sebagia warga negara kesatuan republik Indonesia, Selasa (21/9/2021) di Kantor Wilayah Kumham Papua Barat di Manokwari. PAPUADALAMBERITA. FOTO: RUSTAM MADUBUN

PERTAMA DARI KIRI:  Kepala Kantor Wilayah Hukum dan HAM Papua Barat, Slamet Prihantara, SH, MSI, ditemui wartawan seusai pengambilan sumpah Maximilian Mike Ammer sebagia warga negara Indonesia, Selasa (21/9/2021) di Kantor Wilayah Kumham Papua Barat di Manokwari. PAPUADALAMBERITA. FOTO: RUSTAM MADUBUN

PAPUADALAMBERITA.COM. MANOKWARI – General Manager PT Papua Diving yang warga negara asing (WNA) asal Belanda, Maximilian Mike Ammer memilih menjadi warga negara Indonesia (WNI) setelah 27 tahun tinggal Indonesia.

Untuk menjadi warga negara Indonesia, Maximilian Mike Ammer yang pada 22 September 2021 genap berusia 28 tahun ini diambil sumpah oleh Kepala Kantor Wilayah Hukum dan HAM Papua Barat, Slamet Prihantara, SH, MSI, Selasa (21/9/2021) di Kantor Wilayah Kumham Papua Barat di Manokwari.

‘’Saya saya sudah 28 tahun berada di Indonesia,  sejak saya umur satu tahun,  jadi saya tinggal di Indonesia sudah 27 tahun,  karena saya ingin menetap di sini, keluarga saya di sini,  saya berharap menyatu bersama keluarga,’’ ujar anak pertama dari tiga bersaudara blasteran Indonesia – Belanda yang ditemui wartawan seusai pengambilan sumpah, Selasa (21/9/2021) di Kanwil Kumham Papua Barat.

Mike yang mengenakan batik kuning bermotif batik Papua mengaku dari awal lahir sampai usia 21 tahun Ia memiliki dua warga negara, yaitu warga negara Belanda dan Indonesia,  setelah umur 21 tahun itu otomatis menjadi warga Belanda.

‘’Orang tua saya,  ibu saya orang Sanger,  bapak saya orang Belanda,  keduanya tinggal di Sorong, bapak saya masih warga negara Belanda,  di Sorong,  saya tiga bersaudara,  adik saya masih warga negara Belanda,  yang perempuan warga Belanda, kalau yang laki-laki masih dua warga negara,  karena dibawah usia 20 tahun.

Mike yang sudah fasih berbahas Indonesia selama 21 tahun menjadi warga negara Belanda hanya mengurus izin tinggal,  izin tinggal selalu diperpanjang setiap lima tahun.

‘’Saya sudah cinta Indonesia jadi saya mau warga menjadi negara Indonesia saja, Calon istri sudah ada orang Indonesia,  juga orang Sulawesi,’’ ujar tersenyum.

Kepala Kantor Wilayah Hukum dan HAM Papua Barat, Slamet Prihantara, SH, MSI, yang ditemui wartawan Selasa (21/9/2021) di Kantor Wilayah Kumham Papua Barat di Manokwari mengatakan, Maximilian Mike Ammeryang akrab disapa Mike ini sudah kental dengan adat budaya di Indonesia.

Warga negara asing asal Belanda Maximilian Mike Ammer yang ditemui, Selasa (21/9/2021) di Kantor Wilayah Kumham Papua Barat di Manokwari. PAPUADALAMBERITA. FOTO: RUSTAM MADUBUN

‘’Apalagi sekolahnya pun di kota Sorong,  kalau prosesnya (menjadi warga negara Indonesia, red) hampir kurang lebih dua tahun,  karena ini jelas naturalisasi,  karena usianya diatas 21 tahun dan ketika naturalisasi ini yang benar-benar mempunyai kuasa hanya presiden nah ini perjalanan naik menjadi warga negara Indonesia,’’ jelas Ka Kanwil Kumham Papua Barat.

Slamet Prihantara berharap Mike sekarang sudah sah secara legalitas,dan syah secara  legal formalnya menjadi warga negara Indonesia, benar-benar jiwa raganya untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

‘’Tanggung jawabnya (Mike,red) yang pertama,  adalah benar-benar harus menjiwai, melaksanakan, mengimplementasikan aturan-aturan yang berkaitan dengan kewarganegaraan,  Pancasila sebagai dasar negara, undang-undang dasar RI 45 sebagai nadi kehidupan Indonesia bukan sekedar dihayati, tetapi dijalankan olehnya dalam kesehariannya,’’ tegas Kakanwil.

‘’Belum lagi aturan-aturan yang berkaitan dengan kehidupan, lebih khusus lagi di Papua Barat mudah-mudahan Mike menjadi warga negara Indonesia yang baik, dan juga warga Provinsi Papua Barat, lebih khusus kota Sorong ini ikut membangun di sana,’’ ujarnya.(tam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *