
PAPUADALAMBERITA.COM,
WASIOR, TELUK WONDAMA – Ujian
nasional berbasis komputer (UNBK) di SMA Negeri 01 Teluk Wondama, Papua Barat,
masih dilaksanakan secara bergiliran karena jumlah komputer di sekolah ini
terbatas.
SMAN 01 merupakan satu-satunya sekolah di daerah tersebut yang melaksanakan
UNBK. Sekolah lain masih melaksanakan ujian dengan pensil dan kertas, karena
terkendala masalah sarana dan prasarana.
“Tahun ini, kali pertama kami melaksanakan UNBK. Tahun lalu masih
menggunakan pensil dan kertas seperti sekolah lain,” kata Kepala SMAN 01
Wondama Wenan Imburi di Wasior, Selasa.
Tahun ini, Sebut Wenan, ada 172 siswa yang mengikuti ujian. Pelaksanaan UNBK
dibagi dalam tiga sesi karena menyesuaikan jumlah komputer yang hanya 60
unit.
“Sesi pertama 58 orang masuk, kedua 58 ketiga 57 dengan durasi waktu
masing-masing 2 jam,“ungkap Imburi di sela-sela pelaksanaan UNBK hari kedua.
Meskipun baru pertama kali menggelar UNBK, Imburi optimis anak-anak didiknya
tidak akan mengalami kesulitan. Persiapan yang dilakukan termasuk simulasi
selama tiga kali dirasa cukup untuk membekali para siswa dalam menghadapi ujian
secara elektronik tersebut.
“Kami yakin dengan simulasi yang kami ajarkan bahkan ada beberapa mata
pelajaran yang berkaitan dengan UNBK kita pakai sistim ujian komputer sehingga
membiasakan mereka semakin pintar menggunakan komputer dan ketika masuk mereka
sudah siap,“ ujar Imburi.
SMAN 01 Wondama, bukan satu-satunya sekolah yang mengalami keterbatasan
komputer. Sekolah di daerah lain masih mengalami nasib serupa, diantaranya SMAN
02 Manokwari.
Meskipun berada di pusat ibu kota provinsi, SMAN 02 Manokwari juga masih
mengalami kekurangan komputer. Jumlah komputer di sekolah tersebut belum mampu
untuk mengakomodir sercara keseluruhan peserta ujian.
Layaknya SMN 01 Wondama, pelaksanaan UNBK SMAN 2 Manokwari pun masih dilaksanakan
secara bergiliran yang dibagi dalam tiga sesi.(ant)