Pangdam XVIII Kasuari Mayjen TNI Gabriel Lema, S.SOS saat mengiring wartawan TV Satu Edi Musahuddin bernyanyi pada acara Coffee Morning Pangdam dan wartawan, Rabu (16/3/2022). PAPUADALAMBERITA. FOTO:RUSTAM MADUBUN
PAPUADALAMBERITA.COM. MANOKWARI – Penampilan memukau dengan suara merdunya jenderal bintang dua berdarah Nusa Tenggara Timur menunjukan kebolehannya dalam dunia tarik suara, jemarinya yang piawai menari-nari di atas tuts organ.
Baca juga: Keluarga Besar Kodam Kasuari Gelar Coffee Morning dengan Wartawan
Tidak tanggung-tangung ayah dua anak ini pun mengiringi Edi Mushudin yang seharian sebagai kontributor TV Satu di Papua Barat bernyanyi.
Tanpa lama, Pangdam berdiri meninggalkan Ketua PWI Papua Barat, Bustam ST, Sekretaris PWI Papua Barat Matias Renyaan, Lani RRI Manokwari, serta Kasdam XVIII Kasuari dan Aster Kodam yang dudk semeja saat coffee morning bersama insan pers Manokwari di Kodam Kasuari, Rabu (16/3/2022).
Melihat Edi sapaan akrab wartawan yang selalu bertopi dengan penampilan casual ini masih mencari-cari nada bersama anggota Kodam yang bermain oragan tunggal, Panglima pun menghampiri keduanya.
‘’Bisa nga (tidak, red), kalau nga bisa, nanti Pangdam main organ,’’ tanya Pangdam, pertanya itu tidak hanya membuat kaget prajurit pemain oragan tunggal, seisi ruangan Coffecer’S Mess Kasuari seperti Kasdam, para Asisten Pangdam, Ketua PWI, wartawan yang hadir menyambut dengan tepuk tangan meriah menganggumi kepiawaian Pangdam bermain organ tunggal.
Edi melantunkan lagu dengan judul ‘’cinta semata wayang’’, lagu milik penyanyi Doidde Latuharhary.
Sebelum mengiringgi Edi bernyanyi, Pangdam membuat “jebakan” pada insan pers yang hadir kemarin (Rabu, red), seusai memberikan sambutan “welcome” untuk awak media, Pangdam langsung mengambil alih acara diskusi.
‘’Saya bangga dan berterima kasih, yang iringan saya bernyanyi yaitu bapak Panglima Kodam Kasuari, ini sangat spesial bagi saya, kalau foto bersama pejabat biasa, tapi pejabat iringi kita nyanyi ini luar biasa, terima kasih jenderal, hormat,’’ ujar Musahuddin bangga dan haru.
‘’Sekarang acar diskusi, disuksi diterjemahkan luas,’’ ujarnya sambil menggegam mic dan berdiri.
‘’Mana Rustam, ayo satu lagu,’’ tiba-tiba mantan Irdam Kodam XVII Cenderawsih Jayapura memanggilku.
Saya yang memang pada posisi berdiri dengan maksud mau mengambil gambar karena mengira Pangdam akan menyanyi sontak kaget, dan tidak mampu menolak perintah jenderal, walaupun saya bukan pehobi nyanyi, lagu dan nada saja tidak paham.
Dengan penuh percaya diri, micpun ku tangkap dari genggamannya, namun dalam hati saya, saya tidak boleh kalah dari jebakan sang jenderal. Untuk menutupi ketidak mampuanku bernyanyi, anggota Kowad pembawa cara pun ta (saya, red) ajak berduet, dengan maksud biar prajurit korps wanita angkatan darat itu yang bernyanyi, saya si ikut-ikut saja.
Duet bareng Anggota Kowad Kodam XIII Kasuari pada acara coffee morning Pangdam dan wartawan, Rabu (16/3/2022) di Kodam Kasuari. PAPUADALAMBERITA. FOTO: ISTIMEWA
Kowad jalur afirmasi Otonomi Khusus (Otsus) ini pun memenuhi tawaran saya, ia memilih lagu Ambon berjudul “parcuma beta susah di rantau”.
Entah suarku ke mana iringan musik organ kemana, duet bersama Kowad selesai, dalam hati saya ‘’aman negara’’. Saya pun memberikan hormat sempurna sambil menyebut jenderal lapor tugas selesai.
Pangdam pun tertawa sambil menpuk tangan, dalam hati saya ini tepuk tangan entah karena suara kemana dan musik kemana, yah yang penting selesai semua terhibur karena lucu.
Soal bernyanyi tidak sampai disitu, kembali Ketua PWI Papua Barat didaulat Pangdam untuk bernyanyi, tak kuasa Bustam menolak, Ia didampinggi Edi Musahuddin bernyanyi.
Bustam mengambil judul lagi “Mungkinkah” yang biasa dilantukan Stinki Andre Taulani, tepuk tangan meriah pun menyambut mereka.
Acara kemudian ditutup dengan sang pemilik bintang dua dipundak bersuara emas melantunkan lagu Ambon. ‘’Jenderal punya suaranya saja bahaya (sangat bagus, red) ya,’’ sebut saya.
Dengan suaranya merdua dan lantang, lagu asal Maluku dilantunkan, semua terdiam sipu menikmati suara emas Mayjen TNI Gabriel Lema, S.SOS yang di iringan musik organ tunggal disambut tepuk tangan meriah berulang oleh wartawan dan para asisten.
‘’Jika ada hal yang kurang acara pagi ini saya dan Pak Kasdam atas nama keluarga besar Kodam Kasuari memohon maaf yang sebesar-besanya. Kita atur waktu lagi untuk olahraga bersama di Kodam Kasuari, kalau bisa secepatnya, Kapendam segera dipersiapkan, termasuk kostum olahraga untuk wartawan,’’ tutup pangdam pada Coffee Morning di Rabu ceria Pangdam dan wartawan, sambil memerintahkan Kapendam.(rustam madubun)