Papua Barat

Raja Ampat dan Kota Sorong Penularan Corona Melalui Transmisi Lokal Paling Rawan di Papua Barat

255
×

Raja Ampat dan Kota Sorong Penularan Corona Melalui Transmisi Lokal Paling Rawan di Papua Barat

Sebarkan artikel ini
Print

Juru Bicara Gugus Tugas COVID-19 Papua Barat, dr Arnoldus Tiniap, Senin (18/5/2020) di Manokwari. FOTO: rustam madubun/papuadalamberita.com.

 PAPUADALAMBERITA.COM. MANOKWARI- Pemerintah Provinsi Papua Barat melalui juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan CoronaVirus Disease 2019 (COVID-19) mejelaskan informasi terbaru per Senin (18/5/2020), bahwa Kota Sorong dan Kabupaten Raja Ampat merupaka dua daerah yang penularan COVID-19  melalui transmisi lokal paling tinggi dan rawan Papua Barat.

Baca juga: Sabtu Tambah 14 Orang, Ahad Tambah Lagi Tiga Orang, Positif Corona Papua Barat Jadi 105 Orang

Baca juga: Kisah Pasien Sembuh Corona: Dipembaringan Appe Qhatam Qur’an, Ibu Pisah Ranjang dengan Bayi, Laria Duda 4 Anak

‘’Kota Sorong dan Kabupaten Raja Ampat  berdasarkan data yang sudah keluar tidak focus ke salah klaster lagi, beberapa dari kasus positif yang dilaporkan itu tidak ke mana-mana, itu karena transmisi lokal,’’ ujar juru bicara Percepatan Penanganan COVID-19 Papua Barat, dr Arnoldus Tiniap kepada wartawan melalui aplikasi video zoom, Senin (18/5/2020) di Manokwari.

Melihat Kabupaten Raja Ampat dan Kota Sorong sebagai daerah potensi penyebaran virus melalui transmisi lokal paling tinggi di Papua Barat, Tim Gugus Tugas Provinsi Papua Barat akan segera melakukan koordinasi dengan Tim Gugus Tugas kedua daerah.

‘’Kita akan komunikasihkan dengan teman-teman di Raja Ampat dan Kota Sorong, karena Kota Sorong dan Raja Ampat daerah terbuka, ini perlu dipikirkan oleh kedua kepala daerah, walikota dan bupatinya,’’ ujar dr Arnoldus Tiniap.

Juru bicara mengatakan ada dua protocol kesehatan yang paling banyak dilanggar masyarakat saat ini, yaitu tidak memakai masker dan kontak sosial berkeremun ditempat-tempat umum.

‘’Dua yang paling kelihatan yaitu tidak pakai masker dan kontak dekat, interaksi mereka masih kumpul kumpul ,tidak pakai masker dan ini sangat mengkuatirkan skali,’’ ujar Tiniap.

Dokter menjelaskan wilayah sebaran COVID-19 Papua Barat per Senin adalah Orang Tanpa Gejala (OTG) tambahan hari ini  57 orang, dari Kabupaten BIntuni 19, Kabupaten Sorong  13 orang, Kabupaten Kaimana 12, Raja Ampat tiga dan Kota Sorong satu orang, total 179 orang, masih dalam lpemantauan 763 orang, sudah selesai pemantauan 316 orang.

Orang Dalam Pemantauan (ODP ) hari ini tambahan dua orang, dari Raja Ampat satu orang,  Kota Sorong satu orang, total 932 orang, masih dalam pemantauan 126 orang, selesai pemantauan 806.

Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Hari ini tambahan tiga orang, dari Kabupaten Bintuni dua orang, Kabupaten Raja Ampat satu orang,  total 69 orang, masih dalam pengawasan 18 orang, sudah selesai pengawasan 51 orang.

‘’Positif masih seperti kemarin 105 belum ada tamabahan, dan belum ada yang sembuh, dari hasil swab yang dikirim dan sampel yang kami terima sampai hari ini negatif 478, total diperiksa 583, 105 positif,’’ urai dokter.(tam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *