Papua Barat

IDI Sebut Masyarakat Garda Terdepan Lawan COVID-19, Sadar dan Isolasi Diri

177
×

IDI Sebut Masyarakat Garda Terdepan Lawan COVID-19, Sadar dan Isolasi Diri

Sebarkan artikel ini
Print

Ketua IDI Manokwari, dr Adhe Ismawan yang ditemui wartawan seusai rapat tertutup bersama Ketua Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Papua Barat, Drs Dominggus Mandacan, Senin (30/3/2020) di Sekretariat Satgas COVID-19 Papua Barat di Swiss Belhotel Manokwari. FOTO: rustam madubun/papuadalamberita.com.

PAPUADALAMBERITA.COM.MANOKWARI- Ketua Ikatan Doketer Indonesia (IDI) Manokwari, dr Adhe Ismawan merekomendasikan masyarakat sebagai garda terdepan membantu pemerintah dalam penanganan dan penanggulangan COVID-19 di Papua Barat.

‘’Kami sudah memberikan beberapa rekomendasi diantaranya memperkuat ketahanan masyarakat, selama ini petugas kesehatan disebut sebagai garda terdepan,  padahal yang garda terdepan adalah masyarakat, kalau masyarakat kuat maka pertahanan belakang, tenaga medis dan rumah sakit bertahan,’’ jelas Ketua IDI Manokwari dr Adhe Ismawan kepada wartawan, Senin (30/3/2020) seusai pertemuan tertutup bersama Ketua Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Papua Barat Drs Dominggus Mandacan di Sekretariat Satgas COVID-19 Papua Barat, di Swiss Belhotel Manokwari.

Baca juga: Atasi COVID-19 Ketua Gugus Tugas Papua Barat Terima Masukan IDI Manokwari

Baca juga: Permudah Koordinasi, Gubernur, Bupati dan Walikota Jabat Ketua Gugus Tugas Penanganan COVID-19

Dr Adhe menuturkan, jika masyarakat sebagai garda terdepan jebol rumah sakit siap tampung pasien di pertahanan belakang. Kalau rumah sakit sudah jebol, overload dan sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan pasien,  diperkirakan nanti membludak dan nanti tidak ada pertahanan selanjutnya.

Maka ada beberapa rekomendasi yang diberikan IDI Manokwari, diantarnya perkuat ketahanan masyarakat dengan menjalankan instruksi gubernur ke bupati  dan Walikota, sampai ke distrik, keluarahan hingga  RT/RW.

‘’Ayo kita sama-sama masyarakat maju ke garda terdepan, kita tahan dan cegah virus, yaitu pertama dengan karantina atau isolasi mandiri,’’ ujar Ketua IDI Manokwari.

Tetapi saat ini  masyarakat masih menganggap biasa,  masih jalan kesana-kemari, kesadaran masyarakat sangat kurang,  perlu peran aktif Luraha, RT dan RW untuk sama-sama mengantisipasi ke depan.

‘’Kalau mau, masyarakat kita semua sadar dan isolasi mandiri di rumah,  tidak usah keluar jika tidak ada hal penting, tetapi kita lihat sekarang semua anggap diri penting ini sangat berbahaya,’’ tegasnya.

Bahkan instruksi, gubernur, instruksi bupati, Kapolri masyarakat tidak mengindahkan, untuk itu IDI Manokwari merekomendasikan supaya imbauan-imbauan  itu bukan sekedar imbauan,  tetapi harus ada pelaksanaan di lapangan dengan tegas.

‘’Sehingga masyarakat betul-betul sadar menghadapi musuh (COVID-19) ke depan. Masyarakat tidak usah keluar rumah kecuali penting,’’ ulangnya.

Selain masyarakat sebagai garda terdepan, rekomendasi lain dari IDI adalah terkait kekurangan tenaga kesehatan, Manokwari hanya memiliki dua dokter spesialis paru. Kalau bisa melakukan MoU dengan universitas.

‘’Tadi direspon pak gubernur, kami mengucapkan terima kasih kepada pemerintah daerah provinsi dan Manokwari semoga kita bersama-sama mencegah membludaknya pasien COVID-19 di kemudian hari.

Mencuci tangan  harus menjadi kesadaran masyarakat sebagai langkah pertama dalam mencegahnya COVID-19. FOTO:rustam madubun/papuadalamberita.com.

IDI Manokwari memprediksi membludaknya pasien dalam artian di  Manokwari dan Papua Barat secara umum, karena keterbatasan fasilitas , seperti ruang isolas, tenaga kesehatan.

‘’Kita beda dengan Jawa,  memang saat ini semua tidak ada yang siapa hadapi virus ini,  tetapi di Jawa cukup fasilitas, kalau kita? tahu sendiri kan, maka untuk mengantisipasi jumlah pasien yang banyak nanti, kita merekomendasikan beberapa hal pencegahan kepada pak gubernur,’’ ujarnya.

IDI telah menyampaikan prakiraan mebludaknya pasien COVID-19 di Papua Barat, namun itu hanya prakiraan yang bisa terjadi dan juga tidak akan terjadi.  Sehingga Ia menggaris bawahi, masyarakt bertahan sebagai garda terdepan bersama pemerintah dan medis mengatasi virus ini.(tam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *