PAPUADALAMBERITA.COM. MANOKWARI – Pagi, Rabu 8 Maret 2023, langit Kota Manokwari cerah, ada Penjabat Gubernur Papua Barat Komjen Pol (Purn) Paulus Waterpauw MSI, Bupati Manokwari Hermus Indou, S.IP, MH dan banyak pejabat kabupaten dan provinsi di Pasar Sentral Sanggeng.
Baca juga: Pj Gubernur, Bupati Jadi Operator Excavator Awali Pembokaran Pasar Sanggeng
Diantara itu ada satu tokoh, ayahnya pelaku sejarah dan peletak pondasi pembangun Pasar Sentral Sanggeng, Manokwari, yaitu Marten Sesa.
Saya ikut menykasikan dimulainya pembangunan Pasar Sentral Sanggeng yang diawali dengan perobohan Gedung Pasar Sentral Sanggeng sebagai peliput dari papuadadalamberita.com.
Kabupaten Manokwari, Papua Barat punya tiga infrastruktur paling tersohor yaitu; Gedung Olahraga (GOR) Sanggeng, Pasar Sentral Sanggen, Pasar Wosi.
Sutradara dari perancang sampai membangun tiga fasilitas yang iconnik di Kota Manokwari ini oleh polesan tangan dingin seorang anak bangsa berdidikasi tinggi, Drs Esau Sesa (almarhum).
Tiga fasilitas itu telah membawa manfaat bagi orang banyak di tanah yang diberkati ini, Manokwari kota injil.
Pak Sesa (sapaan Esau Sesa) Pantas saya sebut Ia pemimpin terbaik di eranya.
Ia telah meletakan pondasi kuat pembangunan Manokwari berkelanjutan.
Di tahun 2023 hingga 2024 satu dari tiga fasilitas itu masuk tahapan pembangunan ulang, yaitu Pasar Sentral Sanggeng yang pondasi awalnya sudah dibangun Bupati Manokwari keempat, Drs Esau Sesa, atau Pa Sesa.
Alamarhum Esau Sesa menjabat Bupati Manokwari ditahun 1989 mengantikan Bupati Manokwari NA Maidepa yang menjabat sejak 1984 – 1989.
Pada tahun 1995 Esau Sesa menyerahkan tampuk kepemimpinan Bupati Manokwari kepada Drs Mulyono.
Ketika mengakhiri jabatannya, ayah lima anak ini tidak menyerahkan pemerintahan yang kosong, tetapi ada bekas tangannya Ia titipkan untuk generasi muda Manokwari.
Karya paling nyata adalah tiga infrastruktur untuk hajat orang banyak, GOR Sanggeng, Pasar Sentral Sanggeng dan Pasar Wosi yang kini sangat banyak manfaat untuk warga Manokwari tidak hanya untuk orang Papua, tetapi setiap warga yang bermukim di Manokwari .
Bukan saja GOR Sanggeng, Pasar Sentral Sanggeng dan Pasar Wosi, karya-karya diera kepemimpinanya, masih banya lagi.
Rabu 8 Maret 2023 Paulus Waterpauw dan Hermus Indou mengawali pembokangkaran Pasar Sentral Sanggeng sebagai tanda dimulainya pembangunan Pasar Sentral Sanggeng yang moderen.
Paulus Waterpau tau benar sejarah, tokoh sukses dibalik pembangunan Pasar Sentral Sanggeng, sedangkan Hermus Indou bukan tipikal pemimpin kacang lupa kulit.
Dengan penghormatan dua petinggi daerah itu sebelum melangkah, mereka mohon doa restu kepada keluarga almarhum Drs Esau Sesa (Pa Sesa).
Di tengah kerumumnan warga yang mau melihat detik – detik pembokaran Pasar Sentral Sanggeng, ada seoang pria tersenyum, duduk diantara pejabat dan undangan.
Ia adalah putra pertama mendiang almrhum Drs Esau Sesa, Marten Sesa.
Bupati Manokwari Hermus Indou Rabu mengawali pembokaran dengan menyebut, Pasar Sentral Sanggeng dibangun Bupati Manokwari Drs Esau Sesa pada tahun 1989 dan masih digunakan semua orang hingga tahun 2023.
‘’Bupati Sesa punya visi luar biasa dalam membangun, memajukan Kabupaten Manokwari, karena visi itulah menggerakkan Pa Sesa untuk menyediakan fasilitas yang sangat representativ,’’ ujar Hermus Indou mengenang.
‘’Saya kira di Papua (Irian Jaya, red) yang pada tahun itu (1989) hanya Manokwari yang memiliki pasar seperti ini, terima kasih atas kehadiran keluarga Drs Esau Sesa, Marten Sesa dalam pembongkaran Pasar Sanggeng hari ini, sebagai awal pembangunan pasar yang baru dan moderen.’’ sambung Hermus.
Hermus menuturkan, 30 tahun Pasar Sentral Sanggeng berdiri, 30 tahun pula Pasar Sentral Sanggeng telah memberikan manfaat luar biasa, bukan hanya kepada masyarakat Kabupaten Manokwari, tetapi seluruh kabupaten kota yang dimekarkan.
Yaitu; dari Kabupaten Manokwari, Kabupaten Teluk Bintuni, Kabupaten Teluk Wondama, Kabupaten Pegunungan Arfak dan Kabupaten Manokwari Selatan bahkan Kabupaten Tambrauw telah menerima manfaat Pasar Sentral Sanggeng .
‘’Beliau (Bupati Esau Sesa, red) sudah tidak ada di tengah-tengah kita, tetapi karyanya masih memberi manfaat kepada kita sampai saat ini,’’ kenang Hermus.
Mewakili pemerintah, masyarakat Kabupaten Manokwari Hermus Indou mengucapkan terima kasih kepada keluarga Esau Sesa yang dalam masa kepemimpinannya telah menghadirkan Pasar Sentral Sanggeng bagi warga Manokwari.
Kini pasar itu berdiri kokoh megah, dengan tulisan biru menempel di dinding bagian depan gedung pasar yaitu Pasar Sentral Sanggeng.
Andikan saya Bupati Manokwari sebagai bentuk rasa penghormatan yang tinggi atas jasa-jasanya Drs Esau Sesa sebagai tokoh sentral yang mengawali pembangunan Pasar Sentral Sanggeng, saya akan abadikan nama almarhum sebagai nama pasar, tanpa harus mengihilangkan nama Pasar Sentral Sanggeng.
Cukup saya tambahkan kependekan kalimat “Pasar Sentral Sanggeng’’ dibelakangnya dengan kependekan (Pa Sesa).
Kalimat “Pa Sesa” sebagai kepanjangan dari Pasar Sentral Sanggeng, juga mengartikan bahwa cikal-bakal pembangunan Pasar Sentral Sanggeng berawal torehan tangan seorang tokoh Orang Asli Papua, putra terbaik Bangsa Indonesia, Drs Esau Sesa bupati keempat Kabupaten Manokwari saat itu.
Bagaimana menurut anada? Pak Hermus dan wakilnya atau pak Boneftar dan wakil siapa yang bakal jadi Bupati boleh saya usul nama itu!.SEMOGA.
Nama almarhum Drs Esau Sesa akan selalu dikenang masyarakat. Pa Sesa telah berkontribusi besar dalam pembangunan daerah ini, sehingga dengan penamaan Pasar Sentral Sanggeng (Pa Sesa), generasi mendatang dapat mengenang jasa-jasanya dan terus melanjutkan semangat pembangunan.
Sehingga Pasar Sentral Sanggeng yang mengambil nama singkatan dari Pa Sesa akan selalu menjadi pusat perekonomian dinamis, berkontribusi terhadap peningkatan pendapatan pedagang lokal.
Sehinga pada acara peresmian nanti dengan doa dan harapan Pasar Sentral Sanggeng (Pa Sesa) menjadi simbol kemajuan, kebangkitan ekonomi Manokwari, memberdayakan masyarakat lokal ke depan.
Sebagaimana harapan pemerintah daerah dan terus melanjutkan visi pembangunan yang telah dicanangkan Drs Esau Sesa dan bupati-bupati sebelumnya, menginspirasi generasi penerus untuk berbuat lebih banyak dan baik bagi daerah.
Drs Esau Sesa lahir di Werisar, Sorong Selatan pada 20 Juni 1940 dan wafat pada 5 Mei 1995, Ia memiliki tagiline ‘Membangun dengan Hati Menuju Manokwari yang Bersinar dan Beriman’.
Seperti Gedung Pasar Sentral Sanggeng (Pa Sesa) yang baru nanti nan megah akan menyinari indahnya kota beriman, Manokwari.(rustam madubun)