
PAPUADALAMBERITA.COM,
Bantul – Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian
Dalam Negeri Zudan Arif Fakrulloh menyebutkan, sebanyak 187 juta sidik jari
dari penduduk di Indonesia telah terdata di kementeriannya.
“Data di Dukcapil (Kependudukan dan Pencatatan Sipil) Kemendagri sudah ada
sebanyak 187 juta sidik jari, itu semua sidik jari orang baik,” kata Zudan
usai peresmian gedung baru perusahaan tanda tangan digital di Kabupaten Bantul,
Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat petang.
Menurut dia, seratusan juta sidik jari penduduk di Tanah Air itu merupakan data
yang bisa menjadi acuan informasi atau identifikasi identitas siapa pemilik
sidik jari tersebut oleh lembaga pemerintah maupun institusi keamanan untuk
kepentingan tertentu.
Data sidik jari tersebut, kata dia, sudah terkoneksi dengan lembaga negara
lainnya yang sudah bekerja sama dengan Kemendagri seperti Kepolisian Republik
Indonesia (Polri), Badan Intelijen Nasional (BIN) dan lembaga lain di bidang
penegakan hukum.
“Sehingga jika terjafi pembunuhan maupun perampokan, sidik jari pelaku
akan teridentifikasi, dan pindahlah sidik jari itu ke Polri, yang kemudian
terindetifikasi sebagai pelaku kejahatan,” katanya.
Zudan mengatakan, termasuk dalam mengenal korban bencana alam dan kecelakaan
itu saat ini dalam melakukan identifikasi menggunakan sidik jari. Dan sidik
jari ini digunakan untuk tugas-tugas penegakan hukum, pencegahan kriminal dan
tugas kemanusiaan.
“Jadi menanggulangi terorisme, kejahatan tindak pidana umum, pencurian
perampokan maupun identifikasi korban korban, bisa diketahui (dengan sidik
jari), misalnya bapak, anak siapa, menantu bisa diketahui,” katanya.
Selain sidik jari, kata dia, Kemendagri juga mengantongi data wajah, sehingga
ketika salah satu wajah tertangkap kamera pengawas ruangan saat melakukan
kejahatan, maka bisa langsung diidentifikasi identitas orang itu melalui
teknologi face recognition.
“Bila ada pencuri tertangkap wajahnya di CCTV itu nanti, CCTV itu dikirim
ke Dukcapil atau Bareskrim nanti bisa diidentifikasi siapa dia dengan teknologi
face recognition, jadi kita yang berkumpul di sini semua wajahnya bisa
diketahui identitas dengan cara face recognition,” katanya.(ant)