PAPUADALAMBERITA.COM, WASIOR – Badan Pusat Statistik mencatat 33,32 persen penduduk
Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, masuk dalam kategori miskin.
Kepala Bidang Statistik BPS Papua Barat, Robert Ronytua Pardosi di
Wasior, Selasa, mengatakan, jumlah penduduk di Teluk Wondama sebanyak 31.769
jiwa. 10.547 diantaranya masuk sebagai penduduk miskin.
Dengan membandingkan jumlah penduduk dengan data yang ada, maka kata dia,
satu dari tiga orang di Teluk Wondama hidup di bawah garis kemiskinan.
Dari sisi karakteristik demografi, rumah tangga (ruta) miskin di Teluk Wondama
didominasi penduduk dengan usia produktif yakni 30 sampai 59 tahun yang
mencapai 84,62 persen. Dengan komposisi 93,86 persen ruta miskin
memiliki ART (anggota rumah tangga) 4 orang ke atas dan sisanya 6,14 persen
memiliki ART kurang dari 4.
Untuk perumahan, BPS mencatat 77,24 persen ruta miskin di Wondama tinggal di
rumah milik sendiri. Sebanyak 18,35 persen masih kontrak/sewa dan 3,29
persen tinggal di rumah dinas. Dari jumlah itu, sekitar 93 persen bangunan
tempat tinggal ruta miskin di Wondama sudah beratap seng.
“Untuk bahan bakar utama terdapat 70,63 persen ruta miskin memasak dengan kayu
bakar dan 29,37 persen pakai minyak tanah, “ jelas Robert.
Dari karakteristik pendidikan, sebanyak 48,49 persen ruta miskin tidak/belum
pernah mengikuti pendidikan prasekolah. Yang berarti sekitar 5 dari 10 anak
usia di bawah 10 tahun belum pernah mengikuti pendidikan prasekolah seperti PAUD
dan TK.
“Karena itu yang kita rekomendasikan akses pelayanan dasar harus ditingkatkan
terutama terhadap makanan, pelayanan kesehatan dan pendidikan. Juga perlu
pengendalian harga barang untuk menjaga daya beli masyarakat, “ ucap Robert di
hadapan para pimpinan OPD serta pejabat eselon III dan IV.
Namun demikian, secara umum angka kemiskinan di Wondama terus mengalami tren
menurun. Tahun 2018 misalnya, turun sebesar 3,05 persen dari 2017 yang
berada pada posisi 36,37 persen. Alhasil Wondama naik satu tingkat ke urutan 3
sebagai daerah dengan penduduk miskin tertinggi dari 13 kabupaten/kota di Papua
Barat.
Tahun sebelumnya, kabupaten berjuluk Sasar Wondama masih berada pada urutan dua
setelah Kabupaten Pegungunan Arfak. Maka dari itu, Wakil Bupati Paulus Indubri
menginstruksikan semua jajaran Pemda agar terus menurunkan angka kemiskinan.
“Saya tegaskan kepada semua pimpinan OPD untuk terus menurunkan persentase
angka kemiskinan secara serius sampai di bawah 10 persen, “ pesan Indubri
sewaktu membuka sosialiasi tersebut.(ant)