PAPUADALAMBERITA.COM. MANOKWARI – Irjen Pol Johnny Eddizon Isir, SIK, MTCP lahir 7 Juni 1975, lulusan AKPOL tahun 1996.
Jhonny Eddizon Isir, tercatat pernah menduduki sejumlah jabatan penting. Dia adalah mantan Ajudan Presiden RI Joko Widodo.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melalui telegram (TR) Kepolri Nomor: ST/2750/XII/KEP/2023 mempercayakan putra asli Papua ini sebagai Kapolda Papua Barat.
Baca juga: Mengatar Ditengah Rintik Hujan, Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga Tinggalkan Polda Papua Barat
Ia naik pangkat dari Brigjen menjadi Irjen Pol pada upacara korps raport dipimpin Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Jakarta pada Jumat (22/12/2023).
Usai menerima kenaikan pangkatan, Kapolda Papua Barat Irjen Pol Jhonny Edizon Isir didampingi istrinya, Astrid Alice Parera diterima Penjabat Gubernur Papua Barat DR Ali Baham Temongmere MTP sebagai “warga Papua Barat” di Bandar Udar Rendani Manokwari Sabtu (23/12/2023).
Setiba di Manokwari pada Sabtu lalu, malam ini Kamis 28 Desember 2023 Polda Papua Barat menggelar “Malam Kenal Pamit” antara Kapolda Johnny Edizon Isir,MSI, MTCP, Ketua Bhyangkari Daerah Papua Barat Astrid Alice Parera Isir kepada Forkopimda, tokoh berbagai elemen dan keluarga besar Polda Papua Barat.
Di malam yang sama digelar malam Pamit Kapolda Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga SH, MA dan istri Kathy Devi Sirait, Silitonga SH, MA yang mendapat tugas baru sebagai Kapolda Nusa TenggaraTimur (NTT).
Nama Irjen Pol Johnny Edizon Isir, selalu menjadi konsumsi media, pemberitaan di tanah air, lantaran kairir perwira tinggi Polri berusia muda yang telah bertugas diberbagai daerah di Indonesia benar-benar moncer (bersinar) dan terus melejit.
Mengawali kariernya dengan pangkat IPDA sebagi Pamapta Polres Dili Timor Timur tahun 1997 sampai 1998, pada tahun itu, Ia jabat Kasat Serse Polres Maliana Timor Timur, dan sebagai Kasat Sabhara Polres Dili (1999) ketika Dili belum berpisah dari NKRI.
Di tahun 1999 Ia pindah ke Surabaya Jawa Timur, hingga 2012, bertugas di Polres Surabaya dan Polda Jawa Timur, pernah menjabat Direktur kriminal khusus Polda Riau.
Papuadalamberita.com merangkum empat fakta prestasi Kapolda Papua Barat Johnny Eddizon Isir yang tidak semua bisa digapai perwira tinggi (Pati) Polri.
Empat fakta ini tidak hanya kebanggan bagi Ia dan keluarga, tetapi patut diketahui generasi muda Indonesia Orang Asli Papua (OAP) sebagai insprasi untuk menjadi sukses dalam karir apapun di masa mendatang.
Fakta 1. Jhonny E Isir Jadi Kapolda Termuda di Indonesia. Kelahiran 1975.
Perwira tinggi Polri, Irjen Pol Johnny Eddizon Isir, kelahirna 7 Juni tahun 1975, Ia menjabat Kapolda Papua Barat sejak 7 Desember 2023.
Berarti usia Kapolda Papua Barat ke delapan (8) ini baru 49 tahun, usia yang cukup muda, sebelumnya Isir menjabat Karojianstra Sops Polri.
Perwira tinggi Polri diusia muda telah menyandang dua bintang di pundaknya.
Sehingga, sampai tahun 2023, dari 32 Kapolda di Indonesia, Irjen Pol Johhnny Eddizon Isir satu-satunya Kapolda termuda di Indonesia..
Sedangkan dari 32 Kapolda di Indonesia, ada tujuh (7) Kapolda kelahiran tahun 1966 , yang sudah berusia 57 tahun yaitu; Kapolda Sumatera Barat, Irjen Pol Suharyono, Akpol 1992 kelahiran 2 Desember 1966, Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi, alumni Sepa Milsuk Polri 1989, kelahiran 22 November 1966.
Kapolda Bali, Irjen Pol Ida Bagus Kade Putra Narendra, Akpol 199, kelahiran 27 Juli 1966, Kapolda NTB Irjen Pol Umar Faroq alumni Akpol 1989 kelahiran September 1966, Kapolda Gorontalo Irjen Pol Angesta Romano Yoyol, Akpol 1989 kelahiran 21 Februari 1966, dan Kapolda Sulawesi Tenggara Irjen Pol Teguh Pristiwanto alumni Akpol 1988 kelahiran 7 April 1966.
FAKTA KE-2. Johnny Eddizon Isir adalah Lulusan AKPOL 1996. Ayah dari Victoria Hermione Isir, dan Velove Malikha Isir tidak hanya muda diusia dalam jabatan Kapolda.
Tetapi, Johnny Eddizon Isir merupakan perwira tinggi Polri yang menjabat Kapolda termuda di tahun kelulusan AKPOL, yaitu lulusan tahun 1996.
Dari 32 Kapolda di Indonesia Johnny Eddizon Isir merupakan AKPOl lulusan tahun 1996 yang menjabat Kapolda, dibanding dengan Kapolda lain, yang lulusan AKPOL 1988, 1989, 1990 hingga 1995.
FAKTA KE-3. Johnny Eddizon Isir Peraih Adhimakayasa. Setiap lulusan AKPOL atau AKMIL mendambakan lulus terbaik, predikat itu hanya disematkan kepada empat orang dalam satu tahun kelulusan, tiga dari TNI, matra laut, matra darat, matra udara dan Polri.
Pada kelulusan AKPOL 1996, Johnny Eddizon Isir lulus dengan predikat bintang adhimakayasa, dan Ia menjadi Orang Asli Papua (Oap) pertama lulusan terbaik sepanjang AKPOl dan AKMIL berdiri di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Johnny Eddizon Isir merupakan orang Papua kedua menjadi Kapolda Papua Barat, Kapolda Papua Barat pertama dijabat orang asli Papua, Brigjen Pol Drs Paulus Waterpauw MSI.
Sebelum Johnny Eddizon Isir menjabat Kapolda Papua Barat, ada juga salah satu lulusan AKPOL yang meraih adhimakayasa tahun 1990, menjadi Kapolda Papua Barat, yaitu Kapolda Papua Barat ke-lima Brigjen Pol Herri Rudolf Nahak.
Sehingga sejak Polda Papua Barat berdiri dengan dipimpin delapan Kapolda, Polda Papua Barat telah dijabat dua Kapolda berpredikat terbaik adhimakaysa, Johnny Eddizon Isir dan Herri Rudolf Nahak.
FAKTA KE 4. Johnny Eddizon Isir ADC Presiden Ke-7 RI Ir Joko Widodo. Mantan Kapolri Tito Karnavian pernah berkata begini; Kalau menjadi Kapolres, Kapolda, direktur reserse banyak, tapi menjadi ajudan presiden hanya orang terpilih.
Tidak sembarangan anggota Polri bisa jadi ajudan presiden, itu melalui seleksi ketat, terpilih kesehatan, jasmani, psikologi, kecerdasan, chemistry dan kebanyakan ajudan presiden adalah peraih Adhimakayasa.
Predikat itu dimiliki Johnny Edizon Isir, membuat Ia dua tahun menjadi orang istana negara RI, dipercayakan Polri mengawal dan menjaga Presiden Republik Indonesia ke-7 Joko Widodo.
Itulah empat fakta prestasi yang papuadalamberit.com rangkum, dari seorang anak asli Papua Irjen Pol Johnny Eddizon Isir.
Ia kini sebagai perwira tinggi Polri menjabat Kapolda Papua Barat, bukan kebetulan, atau semudah membalik telapak tangan, tetapi melalui proses, perjuangan, pendidikan panjang yang berliku dan doa yang kuat. (rustam madubun)