Peserta Workshop Media Maluku Papua yang digelar CSR Pertamina MOR VIII hari kedua, Sabtu (2/11/2019) di lokasi wisata alam Desa Bongkasa, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, Provinsi Bali. FOTO: istimewa/papuadalamberita.com.
PAPUADALAMBERITA.COM. BALI DENPASAR-Runddouwnd acara Workshop Media Maluku-Papua 2019 di Bali Denpasar salah satunya outbound training bagi pemburu berita sebagai bentuk refreshing.
Puluhan jurnalis asal Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat usai mengengikuti workshop, dijamu makan bersama dalam acara santai gala dinner pada Jumat (1/11/2019). Hari kedua Sabtu (2/11/2019) peserta sebelum melihat tenggalamnya mata hari di Tanah Lot, naluri leadership (kepemimpinan) pekerja pers diasah yang dikemas CSR Pertamina MOR VIII bersama Radja Tour Bali sebagai Even Organiser (EO).
Baca juga: Penyebaran BBM Satu Harga Masih Menjadi Pekerjaan Rumah Bagi Pertamina MOR VIII
Untuk mencapai lokasi outbound rombongan Workshop berkisar 60an peserta menggunakan tiga moda transportasi darat. Peserta Manokwari dan Maluku berada dalam satu bus dipandu EO Dody, Ia disapa Bli (Kakak).
Usai sarapan pagi, peserta meninggalkan penginapan, White Rose Hotel Legian menuju lokasi outbound di Desa Bongkasa, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, Provinsi Bali.
Panjanganya waktu tempuh antara Legian dan Desa Bongkasan sekitar dua jam dan jarak sekitar 40 Kilometer cukup melelehkan, namun peserta dimanjakan dengan indahnya pesona persawahan di Kabupaten Badung bak hamparan permadani hijau yang digelar sejau mata memandang, Badung diketahui sebagai daerah pertanian paling nomor wahid (satu) di Bali.
Tidak terasa jarum jam menunjukan pukul 10.15 WITA dan peserta tiba di lokasi outbound. Peserta bersama CSR Pertamina MOR VIII Cici Pelu disambut host cantik Agnes “Monica” Agustin dan mentor Outbond, Ngurah Gecko.
‘’Selamat datang peserta Workshop Media Maluku Papua Pertamina MOR VIII di lokasi kami,’’ sambut Ngurah Gecko sembari mempersilahkan kami untuk berkumpul di sebidang tanah yang luas 8 X 25 meter sebagai tempat outboand.
Peserta meninggalkan bus menuruni anak tangga menuju tempat outbound yang rindang. ‘’Selamat siang para peserta, selamat datang di lokasi kami, saya minta peserta membentuk formasi lingkaran,’’ ujar Nguruh Gecok mengawali game.
Mentor Outbond, Ngurah Gecko. yang didatangkan CSR Pertamina MOR VIII kerjasama Event Organiser Sri Radja Tour Bali memberikan pengarahan pada sesi Outbound, Sabtu (2/11/2019). FOTO: rustam madubun/papuadalamberita.com.
Peserta dari berbagi media online, televise, radio dan media cetak, ada wartawan, pemilik media redaktur sampai pemimpin redaksi bercampur jadi satu. ‘’Saya mengetahui di sini ada wartawan pimpinan bahkan mungkin atasannya, saya minta kita tinggalkan semua status sosial kita, bahwa kita semua ini satu keluarga tanpa membdeakan jabatan, pangkat dan strata seperti anda bekerja di persuahan saudara-saudara,’’ jelas Ngurah.
Sebelum game pertama dimulai, ia menggeser beberapa peserta wanita untuk berdiri di antara pria yang lain. Mata hari beranjak naik menembus rimbunnya nyiur melambai yang mengelilingi lahan persegi empat. Suhu udara pun berubah menjadi panas namun dibalut tiupan angin menebus pori-pori peserta, panaspun terbaikan.
‘’Ayo kosongkan semua pikiran anda tentang perjalanan jauh yang melelahkan dari daerah asal hingga tiba Bali dan di lokasi ini. Mari kita konsentrasi, berpikir postif dalam satu keluarga Pertamina MOR VIII. Jika berpikir postif berarti orang yang berada disamping kiri dan kanan kita berdiri mereka adalah keluarga kita,’’ ujarnya memberi inspirasi.
‘’Letakan tangan di pundak anda dan lihat gerakan saya. Dengan hitungan satu, dua, tiga dan empat saya tepuk pundak kiri menyilang dan kanan menyilang kemudian tepuk paha kalian, kembali tepuk dada kalian dengan tangan menyilang,’’ serunya.
Game berikutnya tepuklah pundak kalian menyilang kiri dan kanan ke paha kalian kemudian setengah jongkok dan menyentuh lutut teman di kiri dan kanan. Sekali lagi saya katakan, tanamkan pikiran positif bahwa yang berada di kiri dan kanan kita adalah keluarga kita,’’ ulasnya lagi.
Sampailah pada permain berikutnya, dengan tepukan tangan ditambah balik kanan balik kiri, kemudian menghadap ke dirinya. Pada game ini dengan jujur siapa yang tadi menghadap ke saya silahkan maju. Ada lima peserta sontak maju. ‘’Ini lah peserta yang jujur, dengan jujur mereka mengakui kesalahan mereka, orang-orang seperti ini memiliki jiwa besar dalam bekerja, mari kita menghargai kejujuran mereka,’’ jelasnya mengartikan game itu.
Sebagai hukuman kepada orang-orang jujur yang berjiwa besar mengakui kesalahannya, mereka harus menyalami semua peserta sambil mencium tangan peserta dengan menyebut saya salah, saya tidak akan ulanggi kesalahan saya.
‘’Faeda outbound training untuk meningkatkan kemampuan aktualisasi diri peserta yang pada akhirnya akan memberikan kontribusi positif bagi kemajuan dimana anda bekerja,’’ jelasnya.
Untuk membangkitkan jiwa leadership para jurnalis yang mungkin masih terpendam. Permainan dalam outbound training berikutnya mengasah jiwa leadership jurnalis ketika mengatasi permasalahan.
Host Agnes “Cantik Monica” Agustin (kaos kuning) melakukan sesi pemotretan peserta outbound sebelum permainan game dilakukan, Sabtu (2/11/2019). FOTO: rustam madubun/papuadalamberita.com.
‘’Oke, sekarang berbaris membentuk empat kelompok, masing-masing kelompok dipimpinan satu orang sebagai pimpinan . Kelompok pertama empat langkah kedepan menghadap ke timur, tiga kelompok lainya empat langka mundur menghadap kea arah kelompok pertama,’’ perintah Ngura Gecko membagi formasi pada game baru.
Untuk kelompok pertama peserta paling belakang menghadap ke mentor, peserta sisanya tetap menghadap ke timur dan jangan melihat ke belakang. Kemudian Ngurah membuat isyarat dengan bahasa tubuh, seakan Ia sedang mengendarai kendaraan roda dua, diawali dengan menghidupkan mesin, star kaki sambil gas dengan dua tangan dikepal memegang stang motor seakan-akan Ia lagi berkendaraan. Kemudian motor dijalakan dan berhenti serta menurunkan standar (penyangga) motor.
Pesan diperagakan mentor kepada peserta pertama untuk disampaikan ke peserta kedua dengan bahasa tubu, seperti isyarat yang diberikan mentor. Pesan ini harus sampai ke peserta terakhir dengan benar. Apakah pesan pertama diterima dengan benar hingga ke peserta terakhir?
Alhasilnya, pesan yang disampaikan hingga ke peserta terakhir tidak sama, bahkan jauh dari gerakan yang disampaikan mentor. ‘’Game kedua untuk melatih kemampuan analisa dan pola pikir. Jika sesorang fokus menerima pesan dan tepat, tepat menerima perintah dan mengambil keputusan dalam kerja kita,’’ jelas laki-laki bertubuh ceking itu.
Usai outbound persiapan peserta mengunakan klub otomotif mobil jadul safari Volks Wagen mengunjungi destinasi wisata pantai paling tersohor di Bali, Tanah Lot, Sabtu (2/11/2019). FOTO: rustam madubun/papuadalamberita.com.
Apa game berikutnya? Bagaimana seseorang dapat meningkatkan kemampuan, kesabaran dan kedewasaan saat mengambil keputusan dalam kondisi mendesak. Yaitu peserta memindahkan bola tenis dari satu tempat ke tempat lain dan tidak mengambil dengan tangan. tetapi sambil jongkok menjepit bola kemudian berdiri dan berjalan tanpa bola itu terlepas dari jepitan.
Dalam game ini banyak peserta tidak berhasil mencapai finis karena jalan terburu-buru ingin cepat sampai finish sehingga bola terlepas dari jepitan lututnya.
‘’Sebetulnya anda tidak perlu terburu-buru, cukup berjalan santai sambil menjepit bola hingga ke sampai di finish. Kenapa anda harus berlari sehingga bola terlepas? Itu karena anda tidak sabar, tiodak focus mendegar yang saya sampaikan, bahwa cukup berjalan ke garis finis. Tidak harus berlari karena bukan kecepatan yang utama tetapi ketelitian, kehati-hatiaan mengambil keputusan tepat di saat tertentu seperti ini,’’ terang Mentor Outbound. Peserta pun bersorak huuuuuuuu…!!!
Game terakhir, untuk memupuk arti kebersamaan. Perkembangan moderinisasi memicu rasa individualitas tinggi. Pada game ini bagaimana sesama karyawan dan pimpinan memupuk kebersamaan serta peduli kepada sesama teman, baik antar pimpinan dan bawahan atau sebaliknya.
Gamenya sederhana, peserta disuruh melipat kain berukuran 4 X 4 meter, setelah melipat empat kali, ada dua pilihan lagi yaitu mau melipat dua kali atau satu kali. Keempat kelompok memilih melipat dua kali lagi sehingga ukuran kain menjadi kecil, kemudian peserta yang berjumlah 10 orang dalam satu kelompok dipersilahkan berdiri dalam area kain yang sudah dilipat tanpa menyentuh tanah.
Peserta Jayapura dan Manokwari tanpa lelah seusai outbound menikmati detik-deti indahnya mentari di Tanah Lot ketika melepas senja menjemput malam, Sabtu (2/11/2019). FOTO: istimewa/papuadalamberita.com.
Dalam game ini kebanyakan kelompok gagal, karena ruang yang sempit karena kain sudah dilipat-lipat menjadi kecil. Sesi ini terbilang seru, lantaran supaya semua peserta dalam kelompok termuat berdiri dalam kain sangat kecil, berbagi ide kreatif muncul dari masing-masing kelompok untuk mengatasi masalah besar yang dihadapi.
Tidak kehilangan ide, yaitu melakuakn aksi akrobatik dengan menandu (pikul) satu peserta di pungung, ada yang hanya kaki sebelah dalam kain, kaki satunya diangkat. Namun jika ada diskuis dan saling menghargai pendapat sesama yang menawarkan ide – ide lain dalam kelompok peserta akan berdiri santai dalam kain itu.
‘’Sebetulnya semua itu tidak perlu dilakukan setelah lipatan keempat dan pada lipatan kelima peserta cukup memlih satu kali lipatan lagi atau lipatannya melebar dan memanjang sehingga lebaran kain tetap dan semua peserta bisa berdiri dalam kain dengan bebas. Disini kebersamaan saling menghargai pendapat sesama teman, bawahan dengan pimpinan untuk membangun diskusi sebelum mengambil keputusan adalah hal terpenting.
‘’Setiap game diharapkan dapat menjadi semangat baru, ketika anda kembali bekerja dan dapat melahirkan ide-ide baru dan cerdas yang bermanfaat bagi individu untuk kemajuan tempat kerja peserta,’’ pesan Ngurah Gecko pada peserta, bahwa kerjasama tim dalam mencapai satu kesuksesan adalah sangat penting.(rustam madubun)