PAPUADALAMBERITA.COM,
JAKARTA – Presiden RI Joko Widodo mengingatkan
masyarakat untuk tetap menjaga kerukunan, persatuan, dan kesatuan bangsa di
tengah perbedaan pilihan politik pada Pemilu 2019.
“Jangan sampai karena urusan politik, pilihan bupati, pilihan wali kota,
pilihan gubernur, dan pilihan presiden yang setiap 5 tahun itu ada terus
menjadikan kita tidak seperti saudara lagi,” kata Presiden dalam
sambutannya pada Rapat Koordinasi Nasional Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
Tahun 2019 di Ecovention Ocean Ecopark, Ancol, Jakarta pada Rabu.
Menurut Presiden, masyarakat harus terus menjaga persatuan kendati berbeda
pilihan politik dalam pemilihan kepala daerah.
Kepala Negara mengatakan bahwa tokoh-tokoh masyarakat di desa wajib terus
mengingatkan masyarakat agar tidak terbawa arus politik yang tidak sehat.
“Tugas bapak ibu saudara-saudara untuk mengingatkan yang ada di bawah itu,
apalagi yang namanya fitnah, yang namanya hoaks, yang namanya kabar bohong
pasti banyak sekali kalau sudah menjelang bulan politik seperti ini,”
jelas Jokowi.
Sejumlah kabar bohong yang kerap beredar terkait dengan pemerintahan, yakni
fitnah presiden antek asing maupun fitnah kriminalisasi ulama.
Presiden menjelaskan bahwa Pemerintah telah mengambil alih sejumlah sumber daya
alam yang sebelumnya dikelola perusahaan asing, seperti blok minyak Mahakam,
blok minyak Rokan, dan kepemilikan 51 persen PT Freeport Indonesia.
Menutup sambutannya, Presiden menjelaskan bahwa setiap desa hingga kabupaten
memiliki persoalan yang berbeda-beda.
“Sekali lagi saya ingatkan kita semuanya untuk terus menjaga persatuan,
menjaga kerukunan kita, menjaga persaudaraan kita sebagai saudara sebangsa dan
setanah air,” demikian Presiden.(ant)