Kepala Bappeda Teluk Bintuni, Dr Alimudin Baedu,M.M. FOTO: istimewa
PAPUADALAMBERITA.COM. BINTUNI- Dalam menangani pandemi CoronaVirus Disease 2019 (COVID-19) dalam jangka waktu 3 bulan pertama, Pemerintah Daerah Teluk Bintuni membagi pada tiga kegiatan yang cukup berat tetapi harus dilaksanakan.
Pertama penanganan belanja dibidang kesehatan, kemduian kedua, penanganan dampak ekonomi serta ketiga penyiapan dan jairngan pengaman sosial.
Kepala Bappeda Kabupaten Teluk Bintuni, Dr Alimudun Baedu,M.M dalam keterangan persnya menjelaskan bahwa, pemerintah daerah berencana jaringan penagaman sosial pada tiga bulan pertama melalui pembagian sembako kepada masyarakat.
Kemudian ada bansos bantuan lansung tunai yang dikelolah langsung oleh desa atau kampung yang bersumber dari dana desa dan bantuan padat karya tunai yang dianggarkan dari APBD kampung.
Lanjut Alimudin menjelaskan, sesuai dengan arahan Bupati Teluk Bintuni, Ir Petrus Kasihiw,M.T dana padat karya yang setiap tahun dilaksanakan dipangkas untuk dialokasikan bantuan sosial bagi masing-masing distrik dan BPP.
“Bulan ini kita sudah realisasikan, target kita setiap bulan itu 13.500 rumah tangga jadi kita siapkan paket sembako sebanyak itu” kata Alimudin usai mengikuti Musrenbang RKPD Papua Barat tahun 2021 di Kantor Bupati Teluk Bintuni.
Terkait dengan arah kebijakan usulan tentang pembangunan daerah yang diperjuangkan dalam RKPD Papua Barat tahun 2021, Kabupaten Teluk Bintuni mengusulkan 10 kegiatan, 8 diantaranya merupakan program dan kegiatan sesuai dengan kewenangan provinsi.
Sedangkan program lainnya, Pemda Teluk Bintuni mendorong pembangunan jembatan kali Mardey tahapan lanjutannya dikerjakan, kemudian pembagunan ruas-ruas jalan Provinsi di Teluk Bintuni untuk diteruskan pekerjaannya.
“Lanjutan Pembangunan asrama pusat latihan P2TIM Industri migas yang tahun ini sudah bisa berjalan “ ujarnya.
Menurut Alimudin bahwa kawasan industri Onar itu menjadi harapan bagi pemerintah kabupaten Teluk Bintuni karena mendorong karena akan memberikan pendapatan bagi Negara, provinsi dan Kabupupaten penghasil.
Kepala Bappeda Teluk Bintuni berharap, pihaknya akan melaksanakan sesuai petuujuk Mentri Keuangan RI dan Mendagri untuk lebih focus merealokasikan anggaran memback-up penanganan pembiayaan pandemi COVID-19.
Selain itu, perencanaan program tahun 2021 itu betul-betul prioritas sehingga harus kembali mengkroscek lagi program-program prirotas atau target-target, karena banyak hal yang membuat pekerjaan tertentu bergeser dengan adanya COVID-19.(aba)