-
Aksi depan Hotel Swiss-Bell Manokwari dan Pizza Hazz Manokwari, Rabu (6/11/2024). FOTO: RUSTAM MADUBUN PAPUADLAMBERITA
PAPAUDLAMBERITA.COM.MANOKWARI – Sejumlah massa yang tergabung dalam Kerukunan Keluarga Besar Adat Serui Manokwari menggelar aksi damai di Jalan Yos Sudarso, tepatnya di depan Hotel Swiss-Bel dan Pizza Hazz Manokwari Rabu (6/11/2024) pagi.
Aksi ini bertujuan menyampaikan aspirasi terhadap keputusan DPP Partai Golkar yang tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Nomor 8-398/DPP/GOLKAR/X/2024, tertanggal 30 Oktober 2024, mengenai penetapan pimpinan sementara DPRK Kabupaten Manokwari.
-
Penanggung jawab aksi Ottis Ayomi, S.PDK yang ditemui wartawan di samping Hotel Swiss-Bell Manokwari Rabu (6/11/2024). FOTO: RUSTAM MADUBUN PAPUADLAMBERITA
‘’SK tersebut dianggap tidak memihak kepada hak-hak orang asli Papua, terutama terkait dengan pengisian jabatan Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Manokwari, yang menurut mereka, seharusnya diisi oleh salah satu putra terbaik dari Yapen,” ujar Penanggung jawab aksi Ottis Ayomi, S.PDK yang ditemui wartawan di Manokwari Rabu (6/11/2024).
Ottis yang juga, Kepala Suku Besar Masyarakat Adat Serui Kabupaten Manokwari, menyampaikan kekecewaan keluarga dan pendukung Haryono Mai terkait pergantian posisi Wakil Ketua DPRK Papua Barat yang dinilai tidak adil.
Aksi damai bertujuan menyampaikan tuntutan mereka kepada pengurus Partai Golkar di tingkat (DPP) pusat, DPD I provinsi dan DPD II kabupaten.
Ottis Ayomi mengungkapkan, pergantian Haryono Mai yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Ketua DPRK Papua Barat, dengan diterbitkannya Surat Keputusan (SK) pengurus pusat Partai Golkar yang menunjuk Ibu Suryati sebagai penggantinya, telah menimbulkan ketidakpuasan di kalangan keluarga besar dan pendukung Haryono Mai.
“Kami merasa sangat kecewa, karena adik kami, Haryono Mai, yang merupakan putra terbaik dari Yapen Serui, dinilai layak dan mampu untuk menduduki jabatan tersebut,” ujarnya.
Ia mengatakan sebagaimana yang telah tercantum sdalam suarat edaran kepala suku, bahwa aksi dimulai dari rumah suku di halaman masyarakat adat Serui dan bergerak menuju kantor DPD Golkar Papua Barat di Manokwari.
Di sana, mereka melakukan orasi dan menyerahkan dokumen tuntutan kepada pengurus Provinsi Papua. Selanjutnya, mereka juga bergeser menuju kantor DPD Golkar Kabupaten Manokwari untuk menyampaikan aspirasi serupa.
“Tujuan kami sangat jelas, kami ingin agar pengurus Partai Golkar, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten, mengadakan pleno dan meninjau kembali keputusan yang ada. Kami minta agar SK yang mengangkat Wakil Ketua DPRK Papua Barat dipertimbangkan,” kata Ottis.
Meskipun aksi ini dilakukan dengan damai, Ottis menegaskan bahwa jika tuntutan mereka tidak mendapat tanggapan serius dari pengurus Partai Golkar, maka langkah-langkah berikutnya tidak dapat dielakkan.
“Kami berharap pengurus pusat, Pak Bahlil, pengurus provinsi, serta pengurus DPD Golkar Kabupaten Manokwari dapat menyikapi masalah ini dengan serius. Jika tidak, kami akan mengambil langkah lebih lanjut,” tegasnya.
Aksi ini juga menegaskan bahwa keluarga dan pendukung Haryono Mai merasa bahwa putra terbaik mereka layak menduduki posisi Wakil Ketua DPRK, karena telah memenuhi syarat dan kemampuan untuk menjalankan amanah tersebut.
Aksi ini diharapkan dapat membuka ruang dialog antara masyarakat adat Serui, Partai Golkar, untuk mencari solusi yang terbaik demi kepentingan bersama, tanpa mengabaikan hak-hak masyarakat asli Papua.
Aksi ini juga menjadi cerminan betapa pentingnya keterlibatan masyarakat adat dalam proses politik dan pengambilan keputusan yang berhubungan dengan masa depan mereka, terutama dalam konteks otonomi khusus yang telah diatur pemerintah Indonesia.
Sekeratris DPD II Partai Golkar Hajah Suriyati Faisal SH yang dihubungi papuadalamberita.com melalui sambungan wahtasap mengatakan, nanti ada siaran pers dari DPD Partai Golkar.
‘’Sebentar press release,’’ sebut Suriyati singkat.(rustam madubun)