Papua Barat

Antisipasi Kebakaran Hutan, Dandim 1803/Fakfak Berharap Pemda Sediakan Mobil Damkar di Tomage

95
×

Antisipasi Kebakaran Hutan, Dandim 1803/Fakfak Berharap Pemda Sediakan Mobil Damkar di Tomage

Sebarkan artikel ini
Print

 

Dandim 1803/Fakfak, Letkol Inf. Tri Handoko Wicaksono. Senin 14 Agustus 2023. PAPUADALAMBERITA.COM. FOTO : RICO LET’s.

PAPUADALAMBERITA.COM. FAKFAK – Kebakaran hutan yang terjadi di SP 7 dan SP 2 Distrik Tomage, Kabupaten Fakfak,Provinsi Papua Barat, pada Sabtu malam (12/8/2023) kini telah diatasi. Sebelum BPPD tiba di lokasi kebakaran anggota TNI yang bertugas di Tomage bersama masyarakat telah melakukan upaya pemadam api yang menjalar saat itu.

Musim kemarau yang terjadi selama kurang lebih sebulan di Tomage sebagai penyebab terbakarnya hutan gambut yang terjadi di SP 7 dan SP 2. Untuk mengantisipasi terjadi kembali kebarakan hutan di wilayah Bomberay dan Tomage, hingga saat ini BPBD Fakfak bersama aparat dan masyarakat masih melakukan pemantauan.

Demikian dikatakan, Dandim 1803/Fakfak, Letkol Inf. Tri Handoko Wicaksono, kepada papuadalamberita.com. di ruang rapat Pemda Fakfak, ketika menghadiri penandatangan NPHD, Senin (14/8/2023).

Untuk mengantisipasi terjadi kebakaran hutan di wilayah Distrik Tomage maupun Distrik Bomberay yang jaraknya sekutar 167 Km dari Fakfak maka Pemerintah Daerah perlu untuk menyediakan satu unit kendaraan pemadam kebakaran di wilayah Bomberay maupun Tomage.

“Guna mengantisipasi kebakaran hutan di Tomage maupun di Bomberay maka diharapkan Pemerintah Daerah menyediakan satu unit kendaraan pemadam kebakaran di wilayah Toamge maupun Bomberay,” harap Letkol Inf. Tri Handoko Wicaksono.

Jarak Fakfak – Tomage yang mencapai 176 Km mejadi alasan agar Pemerintah Daerah Kabupaten Fakfak dapat menyiapkan satu unit mobil pemadam kebakaran guna mengantisipasi terjadi kebakaran hutan yang sering terjadi di wilayah tersebut.

Selain itu kondisi awal saat terjadinya kebakaran, aparat bersama masyarakat hanya menggunakan perlengkapan seadanya untuk memadamkan api yang nyaris mendekati rumah – rumah warga yang ada di SP 7 Distrik Tomage, Fakfak – Papua Barat.

Sementara itu Kepala BPBD Fakfak, Abdul Samad Hatala, S.Sos, M.Si., kepada media ini sebelum bertolak ke Bomberay untuk pemadam kebakaran hutan, juga mengatakan, kebutuhan kendaraan pemadama kebakaran BPBD sangat terbatas dan yan ada saat ini dimiliki BPBD Fakfak hanya satu unit dengan kondisi yang belum stabil.

Abdul Samad juga berharap agar Pemerintah Daerah perlu membangun menara pemantau di Tomage dan Bomberay untuk mempermudah petugas dalam melakukan pemantauan hutan ketika guna mengantisipasi kebakaran hutan di wilayah tersebut.

“Di Tomage dan Bomberay perlu dibangun menara pemantauan sehingga memudahkan petugas melakukan pemantauan titik api karena wilayah ini sering terjadi kebakaran hutan saat musim kemarau yang berkepanjangan,” pintanya.

Terkait dengan kondisi pasca kebakaran hutan yang terjadi di SP 7 Distrik Tomage, Abdul Samad Hatala, menyebut, kebakaran hutan telah di padamkan namun hingga saat ini BPBD dibantu aparat setempat masih terus melakukan pemantauan titik api.

“Hingga saat ini kami bersama petugas di Tomage masih terus melakukan pemantauan titik api,” tutupnya.(RL 07)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *