PAPUADALAMBERITA.COM.MANOKWARI – Sejumlah atlet Papua Barat yang berhasil meraih medali pada PON XXI Aceh-Sumatera Utara 2024 menggelar aksi damai di depan Hotel Swiss-Bell Manokwari Senin pagi (18/11/2024).
Atlet datang dengan membawa spanduk memuat tiga tuntutan terkait hak-hak yang belum dipenuhi oleh KONI Papua Barat dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat setelah partisipasi mereka yang mengharmukan nama Papua Barat dalam ajang bergengsi di Indonesia.
Aksi ini diikuti sejumlah atlet, yang merasa kecewa dengan ketidakpastian terkait pembayaran honor dan bonus yang dijanjikan.
Mereka menuntut agar KONI dan pemerintah segera menyelesaikan masalah tersebut tanpa penundaan lebih lanjut.
Tiga tuntutan utama yang disampaikan dalam aksi damai ini adalah:
1.KONI segera menyelesaikan hak atlet dan pelatih yang belum dibayar (Honor dan uang tanding).
2.Pemerintah Provinsi Papua Barat segera merealisasikan bonus yang dijanjikan PJ Gubernur Papua Barat dan Sekretaris Daerah (Sekda) pada 15 September 2024 di Aceh.
3.Realisasi pemberian hak dan bonus harus sebelum pesta demokrasi Pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024.
Secara terpisah Penjabat Gubernur Papua Barat, Drs. H. Ali Baham MTP, di Kantor Gubernur Papua Barat Senin (18/11/2024) mengatakan, terkait bonus atlet Papua Barat yang berlaga di PON XXI Aceh-Sumut , dirinya telah menerima laporan dari Pelaksana Tugas (PLT) Sekretaris Daerah mengenai status anggaran bonus atlet.
“Saya mendapat laporan bahwa anggaran untuk bonus atlet sudah masuk dalam anggaran perubahan, dan saya minta ini bisa segera diselesaikan. Kita ingin menyelesaikan kewajiban kita terhadap atlet yang telah berjuang untuk Papua Barat di PON,” ujar Ali Baham.
Namun, Penjabat Gubernur juga menekankan pentingnya komunikasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat terkait proses ini.
“Memang harus ada komunikasi yang baik. Saya selalu menyampaikan, jangan terburu-buru untuk mengadakan aksi demo. Kita coba biasakan untuk berkomunikasi terlebih dahulu sebelum mengambil langkah-langkah,” lanjutnya.
Ali Baham menjelaskan bahwa siklus anggaran perlu dipahami oleh seluruh masyarakat dan aparat. Anggaran harus direncanakan dengan matang dan dilaksanakan sesuai jadwal yang telah ditentukan.
Terkait dengan bonus atlet, Ali Baham juga meminta dukungan dari Diaspora Papua Barat agar dapat menjelaskan situasi ini kepada masyarakat dan atlet.
“Saya minta agar Diaspora Papua Barat bisa menjelaskan kepada saudara-saudara kita bahwa proses terkait bonus atlet sedang berlangsung. Waktu saya di Aceh, saya sudah sampaikan bahwa setelah tiba di Manokwari, kita akan informasikan tentang besaran bonusnya,” jelas Ali Baham.
Penjabat Gubernur juga mengingatkan agar besaran bonus yang diberikan kepada atlet sesuai dengan peraturan gubernur yang telah disepakati.
“Tolong pastikan besaran bonus ini sesuai dengan ketentuan yang ada. Kami bekerja keras untuk memastikan realisasi anggaran ini tepat waktu karena waktu kita sudah semakin dekat,” tegasnya.
Di akhir penyampaiannya, Ali Baham kembali mengingatkan pentingnya kesabaran dan komunikasi yang efektif dalam menyelesaikan setiap permasalahan.
Ia berharap semua pihak dapat memahami dan mendukung proses ini agar bonus atlet dapat segera terealisasi dengan baik.(*)
Penulis: Rustamn Madubun
Editor; Papuadalamberita