PAPUADALAMBERITA.COM.MANOKWARI – Salah satu pilar utama dalam menghadapi tantangan inflasi pangan adalah etahanan pangan.
‘’Ketahanan pangan tidak hanya berkaitan dengan ketersediaan pangan semata, tetapi juga meliputi aspek aksesibilitas, kualitas gizi, dan keberlanjutan produksi pangan,’’ sebut Kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan Wilayah Papua Barat, Rommy S Tamawiwy sebelum melakukan gerakan tanam perdana padi organik berbasis MA-11.
Baca juga: Bank Indonesia Papua Barat Tanam Padi Kendalikan Inflasi
Penanaman perdana itu dilakukan di lahan pertanian Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Setia Bersama di Jalur 1 Kelurahan Udapi Hilir SP IV Distrik Prafi Kabupaten Manokwari, Papau Barat Kamis (19/10/2023).
Kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan Wilayah Papua Barat, Rommy S Tamawiwy, Kepala Dinas Pertanian, Pangan Manokwari, Kukuh S serta perwakilan Polres dan Kodim bersama warga melakukan gerakan tanam perdana padi organik berbasis MA-11, Kamis (19/10/2020). FOTO: RUSTAM MADUBUN.PAPUADALAMBERITA.
‘’Namun, di tengah-tengah tantangan perubahan iklim, fluktuasi harga bahan baku, serta permasalahan dalam rantai pasokan pangan, terdapat beberapa kendala yang perlu kita hadapi bersama,’’ ujarnya.
Kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan Wilayah Papua Barat, Rommy S Tamawiwy bersama Forkopimda Kabupaten Manokwari melakukan gerakan tanam perdana padi organik berbasis MA-11.
Penanaman perdana dilakukan di lahan pertanian Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Setia Bersama di Jalur 1 Kelurahan Udapi Hilir SP IV Distrik Prafi Kabupaten Manokwari, Papau Barat Kamis (19/10/2023).
Sambutan Kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan Wilayah Papua Barat, Rommy S Tamawiwy pada gerakan tanam perdana padi organik berbasis MA-11, Kamis (19/10/2020). FOTO: RUSTAM MADUBUN.PAPUADALAMBERITA.
Penanaman kepada Gapoktan di Kabupaten Manokwari untuk mewujudkan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Tahun 2023.
Menurut Rommy penanaman padi perdana di Udapi Hilir Prfai menjadi bukti komitmen Ban Indonesia dalam menyongsong Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPID) di Papua Barat.
‘’Ini langkah penting memastikan ketersediaan pangan yang stabil dan terjangkau bagi masyarakat,’’ ujar Kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan Wilayah Papua Barat Rommy S Tamawiwy dalam sambutannya.
Rommy mengatakan, Inflasi pangan merupakan fenomena yang dapat berdampak terhadap kestabilan ekonomi dan kesejahteraan rakyat.
Harga-harga pangan yang naik dapat mempengaruhi daya beli masyarakat, serta berdampak pada indeks inflasi secara keseluruhan.
‘’Oleh karena itu, upaya pengendalian inflasi pangan menjadi semakin penting dalam rangka menjaga kestabilan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,’’ sebut Rommy.(tam)