Papua Barat

Berkat Pala Tomandin, Dua Pelajar SMA Negeri 1 Fakfak Raih Peringkat Dua Kompetisi Internasional Singapura

1231
×

Berkat Pala Tomandin, Dua Pelajar SMA Negeri 1 Fakfak Raih Peringkat Dua Kompetisi Internasional Singapura

Sebarkan artikel ini
SMA Negeri 1 Fakfak
Wa Ode Sadillah Nada Syifa, Siswi Kelas XI-10 dan Daffa Bayu Alkahfi, Siswa Kelas XI-8 SMA Negeri 1 Fakfak Peraih Peringkat Dua Kompetisi Internasional Singapura. Sabtu (22/03/2025). FOTO : ISTIMEWA. PAPUADALAMBERITA.COM.
Print

PAPUADALAMBERITA.COM. FAKFAK – Kabupaten Fakfak yang dijuluki sebagai Kota Pala patut berbangga, karena siswa/siswi SMA Negeri 1 Fakfak yang tergabung dalam ekstrakurikuler Karya Ilmiah Remaja (KIR) pada tanggal 18 hingga 20 Februari 2025 lalu berhasil mengharumkan nama Kota Fakfak karena berhasil meraih peringkat 2 (dua) dalam kompetensi internasional.

Tidak tanggung – tanggung karya dua pelajar SMA Negeri 1 Fakfak yakni Wa Ode Sadillah Nada Syifa dan Sultan Daffa Bayu Alkahfi, berhasil mengungguli tim dari SMA Negeri 3 Bandung yang merupakan salah satu SMA terbaik di Jawa Barat serta tim dari India dan Turki.

Event yang bertajuk High School STEM Competition dipusatkan di Singapore University of Social and Science (SUSS) ini diselenggarakan bersamaan dengan konferensi ke 15 Industrial Engineering and Operations Management (IEOM).

Wa Ode Sadillah Nada Syifa, siswi Kelas XI-10 sebagai pimpinan tim menjelaskan karya mereka berjudul “Prototype Nutmeg Sorting Innovation (NSI) for Classify Ripeness Fruit” bertujuan pada bagaimana memilah buah pala. Dia berharap, masyarakat Fakfak dapat memperoleh daging buah pala yang berkualitas sehingga dapat dimanfaatkan untuk produk lain.

Sementara Sultan Daffa Bayu Alkahfi, siswa kelas XI-8 sebagai anggota tim menambahkan, dari penelitian yang dilakukan sejak bulan Agustus 202, kami mengamati bahwa para petani pala hanya berfokus menjual biji dan fuli yang beratnya sekitar 10% dari buah utuh, sementara daging buah hanya menjadi limbah, jika pun telah diolah menjadi berbagai macam produk seperti: manisan, selai, balsam, atau sambal namun jumlahnya masih sedikit.

Wa Ode Sadillah Nada Syifa, Siswi Kelas XI-10 dan Sultan Daffa Bayu Alkahfi, Siswa kelas XI-8, SMA Negeri 1 Fakfak  (Tengah) Periah Peringkat Dua Kompetisi Internasional Singapura Bersama Professor Don Reimer (Kedua dari Kiri) IEOM Society (Juri dari USA) dan Prof. Md. Sumon Rahman (Paling Kiri) dari (Kanazawa University, Kamamachi, Kanazawa, Japan). Sabtu (22/03/2025). FOTO : ISTIMEWA. PAPUADALAMBERITA.COM.

“Alhamdulillah, atas bantuan dari Bapak Drs. Ali Baham Temongmere, MTP, yang saat menjabat Pj. Gubernur Papua Barat dan PT.Pupuk Kaltim. Tim KIR SMANSA Fakfak dapat mengikuti kompetisi berskala internasional”, papar Ibu Chandra Sri Ubayanti, M.Pd selaku pembimbing.

Lanjutnya, jika pada tahun 2022, kami telah berhasil meraih peringkat 1 di tingkat nasional pada LKIR yang diselenggarakan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan beberapa kali meraih prestasi tingkat nasional lainnya, maka tahun ini kami mencoba untuk menaikkan pengalaman berkompetisi para siswa di kancah internasional.

Menurut Ibu Chandra Sri Ubayanti, M.Pd, keberhasilan kami tidak terlepas dari bantuan Bapak Rangga Narendra La Hasaleh K guru matematika SMANSA, dan Romdani Fuad, S.Tr.T pakar robotic dari Politeknik Saint Paul Sorong, serta Bapak Widhi Asmoro Djati  Kepala Dinas Perkebunan Fakfak beserta semua staf  Dinas Perkebunan Fakfak.

“Think globally act locally”, lanjut Ibu Chandra menjelaskan inilah prinsip dalam membina siswa-siswi yang diasuhnya. Tantangan para pendidik saat ini bukan sekedar mengajarkan dari fase tidak tahu menjadi tahu, karena di era sekarang para siswa telah terbiasa dengan kemudahan mengakses informasi.

Melalui KIR, siswa diajak untuk melihat potensi Fakfak salah satunya Pala Tomandin (Myristica Argantea Warb). Prototype anak-anak memang masih perlu beberapa kali uji coba agar dapat diterapkan. Semoga Pemda Fakfak, PT. Pupuk Kaltim dan stake holder lainnya dapat terus menyokong riset lanjutan kami, demikian harapan ibu Chandra menutup wawancara.(rls)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *