Pembangunan MCK oleh Pemprov Papua Barat melalui Dinas PUPR yang ditinjau Kemenko (PMK) RI di Kampung Wariori , Rabu (4/10/2023). FOTO: RUSTAM MADUBUN.PAPUADALAMBERITA.
PAPUADALAMBERITA.COM.MANOKWARI – Masih banyak warga Kampung Wariori SP VIII Distrik Masni Kabupaten Manokwari, Papua Barat membuang kotoran atau buang air besar (BAB) ke kali atau sembarangan tempat.
Penyebabnya sederhana karena masih adalah ketidak mampuan warga membangun septic tank secara mandiri.
Akibatnya ketidak teraturan melepas ‘hajat” menimbulkan masalah ilingkungan yang tidak sehat, sebab masih ada warga dan anak-anak bermain di kali, sehingga dapat menimbulkan penyakit.
Mengatasi hal itu Pemerintah Provinsi Papua Barat melalui Dnas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah membangun 40 mandi cuci kakus (MCK) dalam paket membangun cubluk di Papua Barat
Pembangun cubluk dengan dana yang bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) tahun anggaran 2023.
Perlu diketahu, cubluk adalah galian yang menampung limbah padat, cair dari jamban yang masuk setiap harinya dan akan meresapkan cairan limbah ke dalam tanah dengan tidak mencemari air tanah, sedangkan bagian padat dari limbah tersebut akan diuraikan secara biologis.
Pembangunan cubluk bagian dari intervensi sensitif yang berhubungan dengan penyebab tidak langsung stunting yang umumnya berada di luar persoalan kesehatan.
Ada empat jenis intervensi sensitif yaitu penyediaan air minum dan sanitasi, pelayanan gizi dan kesehatan, peningkatan kesadaran pengasuhan dan gizi serta peningkatan akses pangan bergizi.
Untuk hal itu Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Kemenko (PMK) RI meninjau Kampung Wariori dan berdialog dengan kepala kampung, Rabu (4/10/2023).
Kemenko (PMK) RI meninjau Kampung Wariori dan berdialog dengan Kepala Kampung Wariori (tengah pakai topi) di Kampung Wariori Masni Manokwari, Rabu (4/10/2023). FOTO: RUSTAM MADUBUN.PAPUADALAMBERITA.
‘’Ada WC begini sangat membantu yang pertama dibangun 21 unit WC sudah digunakan, ditambah lagi 19 WC, yang 21 unit sudah dipakai,’’ ujar Kepala Kampung Daniel Boseref yang di temui di Kampung Wariori, Selasa (4/10/2023).
IA mengaku jika di kampungnya da sekitar 20 anak penderita stunting.
‘’Ada 20 anak stunting, ada yang sudah mulai berkurang (sudah keluar dari stunting,m red),’’ ujarnya.
Ia mengatakan, dengan pembangunan WC oleh pemerintah Provinsi Papua Barat ini sangat membantu, karena anak-anak tidak lagi buang air besar secdara di sembarang tempat yang berpengaruh kepada kesehatan.
Selama ini ada masyarakat bung air besar karena tidak punya kamar mandi, atau WC yang tidak layak, kadang-kadang lari ke kali, karena di kampung ini ada empat kali.
‘’Tidak layak itu tidak pakai kloset, dibuat sendiri kemudian masyarakat minta ke pemerintah, Terima kasih pemerintah lewat Gubernur sudah berjalan bangun sudah bangun WC, tapi masih banyak masih kurang mudah-mudahan ada yang tambah lagi,’’ harap kepala kampung
Ia mengatakan, sebelum dibangun pemerintah masyarakat bangun sendiri bagi yang mampu, tetapi yang tidak mampu buang air sembarangan atau ke kali.
Selain persoalan WC air bersih juga menjadi persoalan besar bagi warga Kampung Wariore yang selama ini mandi cuci dan kakus menggunakan air sumur yang keruh atau air hujan yang di tampung.
Direktorat Air Minum Kementerian PUPR Provinsi Papua Barat Mince Halimah yang ditemui wartawqan di Kampung Wariori , Rabu (4/10/2023). FOTO: RUSTAM MADUBUN.PAPUADALAMBERITA.
Direktorat Air Minum Kementerian PUPR Provinsi Papua Barat Mince Halimah ST, MSC yang ikut dalam kunjungan itu kepada wartawan mengatakan, melakukan kajian di lapangan ini pada hari kedua pelaksanaan evaluasi mengatasi stunting di Papua Barat.
‘’Di hari kedua kami diberikan kesempatan melakukan kajian lapangan, di Kampung Warriori, bahwa dari pemerintah provinsi Papua Barat telah membangun MCK untuk masyarakat yang belum memiliki MCK yang layak,’’ ujarnya.
Ia mengatakan, penyediaan MCK ini ada beberapa tahap, yaitu tahap, tahap pertama sebagian telah digunakan masyarakat .
‘’Sehingga dapat memberikan dampak positif, yaitu penekanan terhadap tingkat stunting, tahap satu ini sudah selesai 21 unit, tahap dua on progress, yang sebagian kita sudah lihat dari 19 unit yang direncanakan dibangun,’’ tuturnya
‘’Ini satu kegiatan yang bagus dalam rangka penurunan referensi stanting di Kabupaten Manokwari,’’ tambah Mince.(tam)