PAPUADALAMBERITA.COM.MANOKWARI–Menjelang peringatan Satu Abad Peradaban Tanah Papua yang dipusatkan di Kabupaten Teluk Wondama, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua Barat telah menyiagakan personel dan peralatan di lokasi kegiatan.
Langkah ini dilakukan sebagai upaya antisipasi terhadap potensi bencana maupun kendala teknis selama pelaksanaan acara besar tersebut.
Kepala BPBD Papua Barat, Derek Ampnir S.So, mengatakan, sejak Jumat (17/10/2025) tim BPBD sudah berada di Wondama dengan kekuatan sembilan orang personel.
Mereka ditugaskan dengan dua misi utama: mendukung kelancaran pelaksanaan acara dan memastikan kesiapsiagaan tanggap darurat di lokasi.
“Kami datang dengan dua misi. Pertama, mensuplai peralatan untuk mendukung kelancaran acara sesuai dengan kebutuhan,’’ jelas Kepala BPBD di Kantor Gubernur Papua Barat, Senin (20/10/2025).
‘’Panitia. Kedua, kami sudah nyatakan siaga darurat bencana satu abad, artinya jika terjadi situasi darurat, tim kami sudah siap di lapangan,” sambung, Derek Ampnir.
Tim tersebut membawa sejumlah fasilitas penunjang seperti toilet portable, tenda lapangan, peralatan komunikasi, serta akses internet darurat berbasis Starlink. Fasilitas internet itu disiapkan untuk mendukung koordinasi dan pelaporan jika terjadi keadaan darurat di lokasi.
“Kami juga datang dengan internet karena jaringan di sana tidak bagus. Jadi, kalau ada hal penting yang harus dilaporkan ke Jakarta, kami bisa langsung kirim data dari lapangan,” terangnya.
Ia menjelaskan, koordinasi di lapangan akan dikendalikan oleh BPBD Kabupaten Teluk Wondama sebagai Person In Charge (PIC). Petugas di tingkat kabupaten berperan mengatur operasional, distribusi peralatan, serta memastikan kesiapan lapangan berjalan sesuai rencana.
“PIC kami di Wondama adalah Sekretaris BPBD setempat. Mereka yang mengatur lapangan karena memang institusinya sudah ada di sana,” ujarnya.
Selain peralatan portable, tim juga membawa kendaraan serbaguna yang dapat digunakan untuk keperluan logistik, membantu konsumsi, hingga mobilitas warga lanjut usia selama acara berlangsung.
“Kendaraan itu bisa berfungsi ganda, termasuk membantu kebutuhan masyarakat, terutama orang-orang tua yang kesulitan berjalan,” tambahnya.
Tim BPBD dijadwalkan akan berada di Wondama hingga hari pelaksanaan dan satu hari setelah acara (H+1) sebelum kembali ke Manokwari.
Kepala BPBD berharap, peringatan bersejarah ini dapat berlangsung dengan lancar, tanpa gangguan cuaca maupun bencana alam. Ia juga mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi bencana di musim kemarau yang masih berlangsung.
“Kita bersyukur bisa berpartisipasi mendukung kegiatan ini. Namun, saya imbau masyarakat tetap waspada karena saat ini kita sedang berada dalam cuaca ekstrem dan panas. Wondama berpotensi mengalami kebakaran lahan, selain banjir dan longsor,” pesannya.
Menurutnya, kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan dan berhati-hati terhadap sumber api di kawasan rawan, seperti hutan dan perbukitan, menjadi langkah penting untuk mencegah kebakaran.(rustam madubun)












