PAPUADALAMBERITA.COM. FAKFAK – Dalam pertemuan Bupati Fakfak Samaun Dahlan, S.Sos., MAP., dan Wakil Bupati Drs. Donatus Nimbitkendik, MT., bersama pihak RSUD Fakfak yang berlangsung selama kurang lebih 3 jam di lantai 3 RSUD Fakfak terungkap berbagai persoalan yang harus di tuntaskan guna memperbaiki pelayanan di Rumah Sakit tersebut.
Persoalan yang terungkap mulai dari kekurangan obat, kerusakan alat CT Scan hingga fasilitas pendukung di ruang operasi atau ruang OK yang menjadi keluhan beberapa tenaga medis RSUD Fakfak, termasuk kekuarangan tenaga dokter specialis anak, dokter obgyn dan dokter bedah.
“Kekurangan dokter specialis tersebut perlu ada penambahan agar tidak kewalahan menangani pasien dan juga meminta penambahan dokter – dokter penunjang lain, seperti dokter mata, THT, dokter jiwa dan dokter saraf karena pasien rujukan banyak,” ungkap dr. Mega Gafar, Sp.PD.
Dihadapan Bupati Fakfak dan Wakil Bupati Fakfak, dr. Mega Gafar, Sp.PD, juga mengungkapkan persoalan kekurangan persediaan obat di RSUD Fakfak menjadi salah satu persoalan yang dihadapai para dokter dalam memberikan pelayanan terhadap pasien.
“Saya sangat sedih, obat – obat emergensi kosong di RSUD Fakfak sehingga pasien terpaksa beli di luar (apotik). Obat emergensi tidak boleh kosong di RSUD karena itu merupakan pelayanan dasar. Insulin bagi pasien diabet juga kosong,” tutur Mega.
Lanjut dokter specialis penyakit dalam ini, bahwa selain itu juga alat CT Scan yang digunakan untuk mendiagnosa pasien selama beberapa bulan ini mengalami kerusakan sehingga pasien terpaksa dirujuk keluar daerah.
Kerusakan alat CT Scan ini juga dibenarkan Kepala Instalasi RSUD Fakfak, menurutnya, alat tersebut rusak dan meperbaikinya dibutuhkan tekhnisi, Kerusakan akibat alat tersebut sudah berusia 14 tahun.
Menanggapi persoalan tersebut Bupati Fakfak, Samaun Dahlan, prihatin dengan kondisi pelayanan di RSUD Fakfak sehingga dia meminta agar persediaan obat di Rumah Sakit harus tersedia untuk pasien.
“Saya berharap persediaan obat harus tersedia di RSUD Fakfak. Saya tidak ingin mendengar ada pasien yang membeli obat di luar (apotik). Uang sudah saya taruh di sini (RSUD) jadi kalau tahun ini (2025) masih ada pasien yang membeli obat di luar maka Direktur dan petugas terkait akan saya berikan sanksi,” tegasnya.
Orang nomor satu di Fakfak ini juga meminta agar pihak RSUD Fakfak segera memperbaiki alat CT Scan sehingga alat tersebut dapat digunakan untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada pasien, tutupnya.
Pantaun media ini, usai melakukan tatap muka dengan pihak RSUD Fakfak, Bupati Samaun Dahlan dan Wakil Bupati Donatus Nimbitkendik, melakukan peninjaun untuk melihat dari dekat kondisi fasilitas kesehatan di RSUD Fakfak, mulai dari ruang ICU, ruang Obgyn, ruang radiologi dan ruang UGD baru yang belum selesai dikerjakan.(Enrico Letsoin)