Papua Barat

Bupati Samaun dan Forkopimda Sholad Idul Adha di Masjid Al-Munawarah Fakfak 

64
×

Bupati Samaun dan Forkopimda Sholad Idul Adha di Masjid Al-Munawarah Fakfak 

Sebarkan artikel ini
Bupati Fakfak
Suasana Sholad Idul Adha 1446 H di Masjid Al-Munawarah Fakfak Yang Diikuti Bupati Samaun Dahlan dan Forkopimda. Jumat (06/06/2025). FOTO : ENRICO. PAPUADALAMBERITA.COM.

PAPUADALAMBERITA.COM. FAKFAK – Bupati Fakfak, Samaun Dahlan, S.Sos., MAP, bersama Forkopimda dan Jama’ah, melaksanakan Sholad Idul Adha 1446 H/2025 M di Masjid Al – Munawarah, Fakfak Utara Distrik Fakfak, Jumat (06/06/2025).

Sholad Idul Adha 1446 H yang berlangsung di Masjid Al – Munawarah Fakfak dari pukul 07.30 WIT hingga selesai dipadati Jama’ah yang khuzuh mengikuti sholad tersebut dan jalannya sholad dipimpin Imam Masjid besar Al- Munawarah, H. Hanafi Kadmas dengan khotib Ustadz Febi Triantoro Djarkasi, S.H.I., M.H.

Ustadz Febi Triantoro Djarkasi dalam khutbahnya saat Sholad Idul Adha 1446 H, mengatakan,  Idul Adha yang dirayakan oleh umat Islam di seluruh dunia pada setiap bulan Dzulhijjah merupakan hari raya yang sangat identik dengan dua ibadah, yakni haji dan kurban.

Secara historis profetik, menurutnya,  dua ibadah tersebut tak dapat dipisahkan dari kisah dan perjalanan hidup Nabi Ibrahim beserta keluarga karena banyak peristiwa yang mewarnai kehidupannya diabadikan dalam ritual ibadah haji dan kurban.

“Perayaan Idul Adha, merupakan refleksi yang penuh makna dan hikmah. Maka semangat Idul Adha pada kesempatan ini sedapat mungkin menghadirkan cinta dan kepedulian sosial, sebagai pengingat betapa pentingnya cinta dan kepedulian sosial dalam kehidupan kita sehari-hari,” ujar Ustadz Febi dalam Khutbahnya.

Lebih lanjut dikatakannya Idul Adha bukan hanya tentang ritual kurban, tetapi juga tentang menggali makna cinta yang sejati dan berbagi kepada sesama. Di tengah hiruk pikuk kehidupan modern, sering kali kita terjebak dalam kesibukan yang membuat kita lupa akan nilai-nilai dasar kemanusiaan.

Ustadz Febi kembali mengatakan, Idul Adha hadir mengajak kita untuk merenungkan kembali esensi dari pengorbanan dan ketulusan, sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi Ibrahim alaihi salam dan keluarganya. Spirit idul adha sangat relevan di masa sekarang, di mana tantangan sosial dan ekonomi semakin kompleks.

“Maka memperkuat solidaritas dan kepedulian sosial di tengah masyarakat dengan menunaikan ibadah kurban bukan sekadar memenuhi anjuran agama, tetapi juga sebagai wujud nyata dari cinta dan empati kepada mereka yang kurang beruntung,” pintanya. (Enrico Letsoin)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *