PAPUADALAMBERITA.COM. FAKFAK – Wilayah Distrik Bomberay dan Tomage akan dikembangkan menjadi kawasan Indsutri di Kabupaten Fakfak. Salah satunya yang saat ini telah berjalan adalah perkebunan kelapa sawit yang telah nenproduksi minyak kelapa sawit (CPO) yang di kembangkan PT. Rimbun Sawit Papua, sejak tahun 2024.
Kini Kawasan Distrik Bomberay dan Tomage di Kabupaten Fakfak – Papua Barat akan dikembangkan perkebunan Jagung dan Tebu yang nilai invetasinya mencapai triliunan rupiah.
Menurut Bupati Fakfak Samaun Dahlan, untuk invetasi perkebunan Jagung yang akan di Kembangkan di Distrik Bomberay, Tomage hingga Fakfak Timur dan Karas nilai investasinya mencapai Rp55 sampai 60 triliun.
“Nilai investasi perkebunan Jagung yang akan dikembangkan di Distrik Bomberay, Tomage, Fakfak Timur dan Karas, kurang lebih mencapai Rp55 sampai 60 Tirliun,” ungkap Samaun Dahlan.
Menurutnya, untuk pengembangan investasi perkebunan Jagung tersebut membutuhkan lahan seluas 100 ribu hektar dan dalam tahun ini akan diuji coba perkebunan Jagung tersebut dilahan dengan luas sekitar 5.000 hektar
Invetasi Jagung ini kata Samaun akan lebih banyak menggunakan alat – alat mesin dengan membutuhkan tenaga kerja yang mampu mengoperasikan alat – alat tersebut. Alat – alat ini akan dimasukan untuk pengembangan invetasi perkebunan Jagung di kawasan Bomberay, Tomage, Fakfak Timur dan Karas.
Selain invetasi perkebunan Jagung ada lagi investasi tebu yang membutuhkan lahan kurang lebih seluas 30 ribu hektar dengan nlai invetasi 5 Tiliun. Invetasi perkebunan tebuh di kawasan Bomberay dan Tomage membutuhkan tenaga kerja sebanyak 4.250 pekerja.
Dikatakam, investasi perkebunan Tebu yang membutuhkan lahan seluas 30 ribu hektar, pihak investor juga akan membangun pabrik produksi gula di kawasan Bomberay dan Tomage. Tentunya lanjut dia, dengan masuknya invetasi perkebunan Jagung dan Tebu di kedua Distrik ini akan membawa perubahan bagi Distrik Bomberay dan Tomage.(Enrico Letsoin)