Papua Barat

Capaian Kinerja dan Indikator Prioritas Triwulan IV PJ Gubernur Papua Barat

421
×

Capaian Kinerja dan Indikator Prioritas Triwulan IV PJ Gubernur Papua Barat

Sebarkan artikel ini
Pj Gubernur Papua Barat
Mendagari Muhammad Tito Karnavian Serahkan Penghargaan Apresiasi Kinerja Kepada Pj Gubernur Papua Barat, Drs. Ali Baham Temongmere, M.TP.. Jumat (30/8/2024). FOTO : ISTIMEWA. PAPUADALAMBERITA.COM.
Print
  • Mendagari Muhammad Tito Karnavian Serahkan Penghargaan Apresiasi Kinerja Kepada Pj Gubernur Papua Barat, Drs. Ali Baham Temongmere, M.TP.. Jumat (30/8/2024). FOTO : ISTIMEWA. PAPUADALAMBERITA.COM.

PAPUADALAMBERITA.COM.MANOKWARI – 10 Indikator Prioritas Penjabat Gubernur Papua Barat Drs H Ali Baham Temongmere MTP disampaikan dalam capaian kinerja triwulan IV terhitung 1 Agustus – 15 Oktober 2024 di Dirjen Kementerian Dalam Negeri.

Sepuluh indikator prioritas Penjabat Gubernur Papua Barat adalah:

Inflasi, Stunting, Badan Usaha Milik Daerah, Layanan Publik, Pengangguran, Kemiskinan Ekstrim, Kesehatan, Penyerapan Anggaran, Kegiatan Unggulan dan, Perizinan.

Inflasi adalah salah satu dari 10 indikator menjadi prioritas penjabat gubernur dalam upaya menekan inflasi dengan strategi 4K yaitu:  Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distrubusi dan Komunikasi yang Efektif.

KETERSEDIAAN PASOKAN: 

  • Finalisasi Perjanjian Kerja Sama (PKS) Toko Murah Pengendalian Inflasi Kabupaten Manokwari pada 12 Juli 2024
  • Pelaksanaan sidak pasar oleh TPID Provinsi Papua Barat pada 10 September 2024 dalam rangka memastikan ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi komoditas volatile food.
  • Sidak pasar oleh TPID Provinsi Papua Barat di pasar Wosi dan Sanggeng pada 19 September 2024 dalam rangka memantau komoditas inflasi ikan, cabai, sawi, serta komoditas lainnya
  • Sidak pasar oleh TPID Provinsi Papua Barat pada 24 September di pasar Wosi dan Sanggeng dalam rangka memantau komoditas inflasi ikan, cabai, sawi, serta komoditas lainnya.
  • Irigasi Perpompaan sebanyak 8 unit di kabupaten Manokwari, Teluk Bintuni dan Fakfak.
  • Distribusi Pupuk subsidi di 6 kabupaten yaitu Kabupaten Manokwari, Fakfak, Kaimana, Teluk Bintuni Teluk Wondama dan Manokwari Selatan.

KETERJANGKAUAN HARGA:

  • Penerapan kegiatan PETATAS melalui gerakan tanam perdana cabai organik berbasis MA-11 Poktan Eka Bakti (Poktan binaan Bank Indonesia Papua Barat) pada 12 Agustus 2024
  • Soft launching Kios Pangan Rakyat (KIPRA) pada 19 Agustus 2024 Kabupaten Manokwari
  • Pelaksanaan Kios Pangan Rakyat (KIPRA) di setiap hari kerja (Senin s.d. Jumat) dalam upaya menjaga keterjangkauan harga bahan pokok beras, minyak goreng, dan gula.

KELANCARAN DISTRIBUSI:

  • Pengerjaan proyek jembatan darurat Kali Wariori yang sudah mencapai 60% • Peresmian Terminal Tipe C di Distrik Momiwaren Kabupaten Manokwari Selatan.

KOMUNIKASI EFEKTIF:

  • Rapat koordinasi pengendalian inflasi Kab.Manokwari pada 4 Juli 2024
  • Kegiatan capacity building TPID Papua Barat dan Papua Barat Daya ke TPID Jawa Tengah guna meningkatkan kompetensi, koordinasi dan pengetahuan best practice penanganan inflasi pangan pada Agustus 2024
  • Rapat pengendalian inflasi oleh TPID Papua Barat pada 5 September dalam merespon inflasi komoditas cabai rawit, ikan laut, serta beras pada bulan Agustus serta mengantisipasi inflasi tomat di penghujung tahun 2024. Adapun pada rapat tersebut juga dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan sidak pasar agar dilakukan secara intens setiap minggunya.
  • Pembahasan pembukaan toko murah TPID di Pasar Sanggeng Kab Manokwari sebagai Langkah komunikasi awal untuk pengendalian inflasi di Kab Manokwari. Kebijakan Pj. Gubernur “Two Days No Rice”

Dala laporannya Penjabat Gubernur menjelaskan, bahwa upaya yang dilaksanakan adalah melakukan strategi 4K (Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distrubusi dan Komunikasi yang Efektif).

Ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi dan komunikasi efektif., inspeksi mendadak Tim TPID, rapat koordinasi dengan pelaku usaha/pemasok distributor terkait ketersediaan bahan pasokan, mendorong memaksimalkan toko pemerintah untuk menjual dengan harga Pemerintah , dan pemanfaatan dan pengolahan hasil Kebun Susweni.

STUNTING PAPUA BARAT

Prevalensi Stunting Papua Barat berdasarkan survei Status Gizi Indonesia (SGI) 2022 dan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023.

Menurut penjabat gubernur, berdasarkan data SSGI dan SKI Prevalensi Stunting Papua Barat Tahun 2023 mengalami penurunan yang signifikan sebesar 5,2%.

‘’Yaitu dari angka 30% di Tahun 2022 menjadi 24,8% di Tahun 2023. Kabupaten dengan penurunan angka signifikan adalah Kabupaten Pegunungan Arfak yaitu dari 51,5% menjadi 34,7% atau turun 16,8 poin, kabupaten dengan prevalensi terendah berada pada Kabupaten Teluk Bintuni dengan angka 19,6%,’’ sebutnya.

Sedangkan berdasarkan data Entry Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM) prevalensi stunting Papua Barat pada September sebesar 13,22% dengan data entry 36,20%.

Data entry mengalami penurunan dari bulan Juni dikarenakan jumlah anak yang datang ke posyandu untuk diukur dan ditimbang lebih sedikit dibanding bulan sebelumnya.

Persentase Balit