Kapolda Papua Barat Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga, SH MH didampingi Dirlantas Polda Papua Barat, perwakilan Kodam, Kasuari, Jasa Raharja dan Satpol PP yang ditemui wartawan seusai gelar Operasi Zebra Mansinam 2023 di Polda Papua Barat Senin (4/9/2023). FOTO: RUSTAM MADUBUN.PAPUADALAMBERITA.
PAPUADALAMBERITA.COM.MANOKWARI – Selama enam bulan terakhir, angka kecelakaan lalu lintas di Papua Barat mencatat angka yang mengkhawatirkan 45 orang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas di jalan raya.
Data terbaru Direktorat Lalu Lintas Lalu Lintas (Dit Lantas) Polda Papua Barat menyebutkan bahwa sebanyak 45 orang meninggal dan 165 luka berat akibat kecelakaan lalu lintas dalam periode tersebut.
Belum termasuk luka berat dan ringan, serta kerugian matrial.
Kapolda Papua Barat Irjen Pol Daniel Tahi Minang, SH MH menegaskan bahwa angka ini sangat memprihatinkan dan menegaskan bahwa kesadaran berlalu lintas perlu ditingkatkan secara merata dan dipaksakan kepada masyarakat.
‘’Selama 6 bulan saya evaluasi, dari Januari sampai dengan Juli 2023 ada 45 orang meninggal 195 luka berat belum termasuk kerugian lainnya,’’ ujar Kapolda yang ditemui wartawan seusai memimpin Gelar Pasukan Operasi Zebra Mansinam di Polda Papua Barat, Senin (4/9/2023).
Baca juga: Kapolda Tegaskan Negara Tidak Boleh Kalah dengan Pelanggar Lalu Lintas
Menurut Kapolda, jika tidak tertib lalu lintas, jika tidak dilakukan evaluasi, maka akan berjatuhan korban, dan korban-korban ini adalah orang-orang yang produktif, usia sekolah, warga akan kehilangan generasi produktif.
‘’Atau kalau mereka luka berat, maka keluarga akan menjadi terbeban dengan keberadaan mereka akibat dari ketidak mentaati aturan lalu lintas,’’ sebut Kapolda Papua Barat.
‘’Karena semua kecelakaan lalu lintas diawali dengan pelanggaran, pelanggaran kecepatan, pelanggaran rambu, kemudian pelanggaran hal-hal lainnya, kelengkapan perorangan, mabuk akibat monuman keras, itu yang menjadi faktor-faktor kecelakaan,’’ sambungnya.
Memang menurut Kapolda, bahwa ada beberapa faktor lain, seperti faktor manusia, faktor Jalan, factor cuaca, faktor kendaraan.
‘’Misalnya kendaraan tidak pernah dikir, dicek kelayaklayaknya, itu juga juga menjadi factor. Karena itu hari ini Operasi Zebra digelar,’’ jelas Daniel Tahi Monang Silitonga.
Lanjut Kapolda, bahwa disiplin berlalu lintas perlu ada pemaksaan, penegasan agar kesadaran disiplin ini menjadi budaya hidup seluruh pengguna moda transportasi.
Gelar Operasi Zebra Mansinam 2023 telah dimulai dari 4 September hingga 17 September 2023. FOTO: RUSTAM MADUBUN.PAPUADALAMBERITA.
Kapolda mengatakan, Hari ini serentak seluruh Indonesia melaksanakan Operasi Zebra, selain untuk mendesain itu kita juga mempersiapkan untuk pemilihan umum 2024 yang tertib, damai dan beradab, itu secara umum.
‘’Secara mikro itu yang diawasi satuan lalu lintas, POM TNI, Sat Pol PP, Dinas Perhubungan kepada orang yang menggunakan moda transportasi tidak memenuhi aturan, misalnya kelengkapan perorangannya SIM-nya, kelengkapan kendaraannya baik roda dua maupun roda empat,’’ tutur Kapolda.
Pelanggar lain misalnya belum waktunya menggunakan kendaraan, melanggar rambu-rambu dan marka jalan, gunakan hal-hal lain saat mengendara seperti minuman keras.
‘’Aturan-aturan lain adalah pengguna modal transportasi dilarang menggunakan zat-zat yang dilarang, membawa senjata api, senjata tajam, membawa narkoba, agar di jalan ini tidak menjadi ajang beredarnya semua yang negatif,’’ jelas Kapolda.
Pada pelaksanaan Operasi Zebra selain peraturan penerapan aturna di jalan raya, , diterapkan agar tercapai masyarakat yang tertib, masyarakat yang menghargai aturan secara sadar, mereka mengikuti aturan
‘’Karena kalau dipelajari data selama ini, mereka penggunaan moda traansportasi tidak sadar akan pentingnya aturan-aturan lalu lintas, maka yang terjadi adalah korban kita sendiri,’’ tegas Kapolda.(tam)