Binpres Pengprov PODSI Papua Barat Yan Agus Rumbewas. FOTO: rustam madubun/papuadalamberita.com.
PAPUADALAMBERITA.COM. MANOKWARI – Demi mengharumkan nama besar daerah atlet dayung Papua Barat tetap semangat berlatih menghadapi babak prakualifikasi PON XX di Bandung. Walaupun kondisi tim sangat memprihatinkan.
Dibilang memperihatinkan karena selain minimnya perhatian dari KONI Papua Barat sebagai induk organisasi setiap Cabang Olahraga (Cabor), peralatan seperti perahu yang dipakai tim dayung Papua Barat menghadapi Prakualifikasi Pekan Olahraga Nasional (Pra PON) Desember mendatang di Danau Situe Cipule Kabupaten Karawang Jawa Barat adalah perlatan warisan dari PON XVII Kalimatan, dimana Papua Barat pertama kali mengikuti PON.
‘’Walaupun perhatian minim dari KONI dan peralatan yang kami pakai sangat memprihatinkan, namun demi mengharumkan nama daerah, pelatih dan atlit dayung Papua Barat tetap semangat dalam berlatih menghadapi Prakualifikasi PON Desember nanti,’’ terang Pembinaan dan Prestasi (Binpres) Pengprov Persatuan Olahraga Dayung Indonesia (PODSI) Papua Barat Yan Agus Rumbewas kepada papuadalamberita.com, Rabu (23/10/2019) di sela-sela Rakerda SIWO PWI Papua Barat di Hotel Valdos Manokwari.
Pada babak Prakualifikasi kata Binpres PODSI Papua Barat, Papua Barat tidak menargetkan yang muluku-muluk. Karena kondisi latihan dan kondisi dukungan yang sementara dialami itu tidak bisa untuk target sampai medali. Papua Barat target bisa lolos ke PON XX Papua, itu yang utama
Dengan harapan kondisi seperti sekarang dilami tidak terulang di pelaksanaan PON XX di Jayapura nanti. ‘’Kita berharap kondisi yang sekarang kita alami ini hanya sampai di Prakualifikasi PON saja, jangan sampai di PON XX. Kalau kondisinya begini sampai dengan PON XX kita tidak bisa berbicara banyak di PON karena PON itu targetnya medali,’’ jelas Agus Rumbewas.
Mau tidak mau suka tidak suka target kami medali. ‘’Makanya kita minta dengan harapan ke KONI, PON nanti tidak sama dengan pra PON yaitu minim dukungan. Saya kira semua Cabor mengalami hal yang sama,’’ ujar Agus.
Ia mengakui traning center (TC) berjalan yang sementara dilakukan ini tidak dapat mendukung maksimal. itu bisa meleset karena cabang olahraga dayung adalah olahraga terukur.
Lanjut Agus, walaupun dalam kondisi buruk, PODSI Papua Barat tetap semangat dan optimistis menghadapi Prakualifikasi PON di Jawa Barat, karena mental atlet-atlet Papua Barat sudah sangat terbentuk.
Atlet dayung Papua Barat menghadapi babak prakualifikasi PON di Jawa Barat merupakan perpaduan atlet pada PON XIX dan sejumlah atlet muka baru. Sepertio pada nomor dragon boat ada sejumlah atlet muka lama yang digabungkan dengan muka bar.
‘’Atlet dayung Papua Barat ada yang dari luar kota Manokwari . Mereka tinggal kos-kosan dengan biaya dari uang saku yang diberikan perbulan termasuk transportasi ke tempat latihan di BLK Manokwari, ada yang tinggal di rumah orang tua, tempat latihan kita di BLK sedangkan ada yang tinggal di Amban Fanindi Arkuki, artinya bahwa uang mereka itu habis hanya untuk transportasi,’’ urai Agus.
Dengan kondisi seperti itu dan minim perhatian dari KON, sejumlah atlet PODSI Papua Barat masuk rumah sakit karena sakit. Pada hal fase ini dimana fase yang harus dipersiapkanbertanding.
Danau Situe Cipule Kerawang Jawa Barat. FOTO: istimewa/papuadalamberita.com.
‘’Padahal kami sudah mengurangi volume latihan, karena asupan gizi yang diberikan tidak memenuhi standar, olahraga dayung adalah olahraga berat. Atlet itu mengeluarkan banyak kalori sementara asupan gizi dari luar tidak sesuai dengan yang dikeluarkan, ‘’ tambah Agus.
Terkait dengan perubahan cuaca di Manokwari Papua Barat yang memasuki musim angina, ombak dan gelombang ikut menganggu ritme latihan tim dayung Papua. Barat.
‘’Kita latihan di laut tidak ada danau, sedangkan prakualifikasi PON di gelar di Jawa Barat di Danau Situe Cipule Jawa Barat pada Desember nanti. Itu akan menjadi kendala besar kalau kita terlambat menyesuaikan di sana karena kadar garam di danau itu beda dengan kadar garam di laut. Sedangkan bulan-bulan ini kita sudah masuk ke bulan-bulan angin dan ombak jadi kita tidak maksimal latihan lagi di laut,’’ rinci Agus.
Makanya dierharap dari KONI Papua Barat bisa memfasilitasi kami untuk PDOSI Papua Barat segera latihan lebih cepat di lokasi pertandingan di Cipule. ‘’Kita berharap satu bulan sebelum pelaksanaan Pra PON kita sudah berada di Cipule,’’ harap Agus.
Bagaimana dengan peralatan yang dipakai atlet dayung Papua Barat? ‘’Kalau mau lihat peralatan-peralatan kita ini sangat memperhatikan karena rata-rata kita pakai ini peralatan dari PON XVII di Kalimantan dan PON Riau.
Sedangkan pada PON XIX di Jawa Barat, Papua Barat sama sama sekali tidak memiliki peralatan itu sangat disayangkan, saat di Jawa Barat pada XVII, Papua Barat menyewa sewa peralatan di Jawa Barat.
Menyingung tentang nomor apa saja yang diikuti Papua Barat dalam Prakualifikasi PON ini, adalah Dragon Boat, Rowing dan Kayak serta Canoe.(tam)