PAPUADALAMBERITA.COM. PEGUNUNGAN ARFAK – Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Prof. Dr. Eng. Eniya Listiani Dewi, B.Eng., M.Eng., IPU memimpin peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTMH) Anggi Tahap II di Desa Upper, Distrik Anggi, Kabupaten Pegunungan Arfak, Provinsi Papua Barat, Rabu (29/10/2025).
PLTMH Anggi Tahap II yang memiliki kapasitas 2 x 250 kW (500 kW) ini menjadi bagian dari program strategis nasional “Merdeka dari Kegelapan” dalam sektor ketenagalistrikan di wilayah Pegunungan Arfak.

Acara groundbreaking turut dihadiri oleh General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat Diksi Erfani Umar, Bupati Pegunungan Arfak Dominggus Saiba, S.Pd.K., M.Si, Wakil Bupati Andy Salabai, S.K.M, serta Anggota Komisi VII DPR RI Cheroline Chrisye Makalewe, SP.
Dalam sambutannya, Dirjen EBTKE Prof. Eniya Listiani Dewi menyampaikan bahwa pembangunan PLTMH Anggi Tahap I dan II merupakan langkah konkret Kementerian ESDM untuk mewujudkan Kabupaten Pegunungan Arfak sebagai satu-satunya kabupaten di Indonesia yang 100 persen energinya bersumber dari Energi Baru Terbarukan (EBT).
“Selama ini masyarakat Pegunungan Arfak masih menggunakan listrik dari PLTD, yang sangat bergantung pada pasokan solar dengan biaya transportasi tinggi. PLTMH ini akan menjadi solusi berkelanjutan yang ramah lingkungan,” ujar Prof. Eniya.
PLTMH Anggi Tahap I yang dibangun di Daerah Aliran Sungai (DAS) Enggimun dengan kapasitas 1 x 150 kW, telah beroperasi sejak Maret 2023 sebagai bagian dari Program Dedieselisasi, yakni upaya menggantikan pembangkit listrik berbahan bakar minyak dengan sumber energi terbarukan.
Tahap II yang kini dimulai akan menambah kapasitas sebesar 500 kW, sehingga total daya PLTMH Anggi mencapai 650 kW (0,65 MW). Penambahan ini diharapkan dapat mengurangi konsumsi bahan bakar minyak (BBM) dari PLTD di sistem kelistrikan isolated Pegunungan Arfak.
Rencananya, sistem kelistrikan di wilayah Anggi akan diintegrasikan dengan jaringan kelistrikan regional Pegunungan Arfak, meliputi Sururey, Demaisi, Taige, Catubouw, Menyambouw, Hink, dan Anggi Gida.
Pembangunan ini menandai langkah penting bagi Papua Barat menuju kemandirian energi bersih dan berkelanjutan.(rustam madubun)












