PAPUADALAMBERITA.COM.PEGUNUNGAN ARFAK– Pemerintah menegaskan komitmen memperluas penggunaan energi bersih di Papua Barat.
Pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Anggi di Kabupaten Pegunungan Arfak terbukti mampu menghemat bahan bakar minyak (BBM) hingga Rp6,7 miliar per tahun.
Baca juga: Dirjen EBTKE Groundbreaking PLTMH Anggi II, Arfak Menuju Kabupaten 100 Persen Energi Terbarukan
Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Prof. Dr. Eng. Eniya Listiani Dewi, B.Eng., M.Eng., IPU, dalam laporannya kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia pada acara groundbreaking pembangunan PLTMH Anggi II di Desa Upper, Distrik Anggi, Rabu (29/10/2025).
“Potensinya luar biasa, bisa memenuhi satu megawatt listrik. Saat ini Kementerian ESDM telah membangun PLTMH Anggi I berkapasitas 150 kW yang sudah menerangi 1.000 rumah tangga. Hari ini kami melakukan groundbreaking untuk pembangunan PLTMH tahap kedua berkapasitas 500 kW,” kata Eniya dalam laporannya.
Ia menjelaskan, pembangunan tahap kedua PLTMH Anggi II menggunakan dana Kementerian ESDM dan ditargetkan dapat menyalurkan listrik kepada sekitar 2.700 pelanggan di Distrik Anggi dan sekitarnya.

Pipa pembawa air dari Sungai Kampung Upper, Distrik Anggi, Kabupaten Pegunungan Arfak, yang menjadi sumber tenaga untuk membangkitkan listrik pada Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Anggi. FOTO: RUSTAM MADUBUN.PAPUADALAMBERITA
“Sebelumnya masyarakat hanya menikmati listrik dari mesin diesel selama enam jam per hari. Nanti, setelah PLTMH tahap dua beroperasi, listrik akan menyala 24 jam penuh dan seluruhnya bersumber dari energi baru terbarukan,” ujarnya.
Menurut Eniya, penggunaan PLTMH secara penuh akan menghilangkan ketergantungan daerah terhadap BBM.
“Dengan beroperasinya PLTMH ini, BBM yang bisa dihemat mencapai Rp6,7 miliar per tahun,” ungkapnya.
Ia menambahkan, keberhasilan proyek energi bersih di Pegunungan Arfak tidak lepas dari dukungan pemerintah daerah dan masyarakat setempat.
“Komitmen pemerintah daerah dan masyarakat luar biasa. Dengan kelancaran ini, kami optimis tahun depan PLTMH tahap dua dapat selesai seluruhnya. PLTD yang ada bisa dipindahkan ke daerah lain yang membutuhkan,” kata Eniya.
Pembangunan PLTMH di Pegunungan Arfak menjadi bukti bahwa energi baru terbarukan dapat menjadi solusi nyata menuju kemandirian energi di wilayah pegunungan Papua Barat.
“Ini adalah langkah besar menuju daerah mandiri energi di Pegunungan Arfak,” tutup Dirjen EBTKE.

“Hari ini kita meletakkan batu pertama unit kedua. Unit pertama di Anggi sudah beroperasi 150 kW, dan karena potensinya bisa mencapai satu megawatt, kita pasang lagi 500 kW,” ujar Eniya kepada yang ditemui wartawan di Kampung Upper, Distrik Anggi, Rabu (29/10/2025).
Pembangunan PLTMH Anggi II dibiayai melalui anggaran multi-years dan ditargetkan rampung pada akhir 2026.
Menurut Eniya, air di Anggi memiliki potensi yang sangat stabil dan cocok untuk pembangkit listrik berkelanjutan.
“Debit airnya deras dan jernih, dayanya stabil. Kalau PLTS hanya bisa empat jam per hari karena tergantung cuaca, tetapi air ini mengalir terus setiap saat,” katanya.
Ia juga mengapresiasi dukungan Menteri Investasi Bahlil Lahadaliayang menambah alokasi 500 kW untuk memperkuat kapasitas energi di Arfak. Dengan tambahan itu, beban puncak listrik di wilayah tersebut kini telah mencapai 1 megawatt.(rustam madubun)












