PAPUADALAMBERITA.COM. JAKARTA – Ketua DPR RI Bambang Soesatyo menilai tidak ada unsur
yang memenuhi untuk dilakukannya “people power” sehingga kalau
dipaksakan maka yang dirugikan adalah masyarakat Indonesia.
“Wacana digulirkannya people power belum tepat waktunya karena tidak ada
keadaan genting yang memaksa. Kalau dipaksakan maka yang rugi adalah rakyat
Indonesia,” kata Bamsoet usai menggelar buka puasa bersama di Rumah Dinas
Ketua DPR, Jalan Widya Chandra, Jakarta, Senin.
Dia menilai “people power” bisa dilakukan kalau memenuhi unsur-unsur
seperti krisis ekonomi dan pemerintahan berjalan otoriter.
Menurut dia, kedua hal itu tidak terjadi, tidak ada krisis ekonomi, semua
berjalan demokratis dan pemerintah tidak represif sehingga tidak ada alasan
untuk mewacanakan “people power”.
Dia juga mengomentari terkait ajakan beberapa pihak via grup Whatsapp agar
turun ke jalan tanggal 22 Mei, itu tidak perlu dilakukan.
“Tanggal 22 Mei itu bertepatan dengan Nuzulul Quran, jangan nodai hari
turunnya Al Quran dengan kegiatan yang kontra-produktif apalagi membahayakan
kemanusiaan seperti demonstrasi,” ujarnya.
Bambang menilai sebaiknya di bulan Ramadhan, kita melaksanakan ibadah puasa
dengan khusyuk dan menghormati hari turunnya Al Quran.(antara/pdb)