PAPUADALAMBERITA.COM, MANOKWARI–Direktur RSUD Provinsi Papua Barat, dr. Arnold Tiniap, menyampaikan komitmen serius rumah sakit dalam menangani kasus tuberkulosis (TBC) yang masih tinggi di Papua Barat.
Hal ini disampaikannya kepada wartawan usai mengikuti pertemuan di Kantor Gubernur Papua Barat, Rabu (21/5/2025).
Menurut dr. Arnold, penyakit menular terutama yang menyerang saluran pernapasan seperti TBC masih menjadi masalah serius di Papua, bahkan disebut sebagai penyakit menular dengan daya bunuh tertinggi saat ini.
“Di Papua ini kita belum selesai dengan penyakit-penyakit menular, terutama yang ditularkan melalui saluran pernapasan. TBC adalah salah satu yang paling mematikan,” ujar dr. Arnold.
Selama ini, lanjutnya, penanganan pasien TBC di berbagai rumah sakit masih dilakukan dengan rawat inap gabung bersama pasien penyakit lain, seperti malaria.
Untuk itu, RSUD Papua Barat mulai mempersiapkan bangsal khusus untuk pasien TBC guna meningkatkan kualitas pelayanan dan mengurangi risiko penularan silang.
“Bangsalnya sudah ada, tinggal kami lengkapi. Ruangannya dirancang khusus dengan ventilasi sesuai standar medis. Ini agar pelayanan rawat inap bagi pasien TBC bisa lebih aman dan terpisah dari pasien lain,” jelasnya.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya pembenahan menyeluruh RSUD Papua Barat dalam menyediakan layanan yang lebih komprehensif, khususnya dalam penanganan penyakit menular yang masih menjadi tantangan besar di wilayah Papua dan Papua Barat.(rustam madubun)